Kisah Tsa’labah Dikejar Dosa Setelah Melihat Gadis Telanjang
Minggu, 09 Mei 2021 - 17:35 WIB
Beliau mengatakan, "Bukankah telah kuajarkan kepadamu suatu ayat yang dapat menghapus dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan?"
"Benar, wahai Rasulullah."
Rasulullah SAW bersabda, "Katakan. . . Ya Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan di akhirat serta peliharalah kami dari azab neraka." (QS al-Baqarah:201)
Tsa'labah berkata, "Dosaku, wahai Rasulullah, sangat besar."
Beliau bersabda, "Akan tetapi kalamullah lebih besar."
Kemudian Rasulullah menyusul agar pulang ke rumahnya. Di rumah dia jatuh sakit selama delapan hari.
Mendengar Tsa’labah sakit, Salman pun datang menghadap Rasulullah SAW lalu berkata, "Wahai Rasulullah! Masihkah engkau mengingat Tsa’labah? Dia sekarang sedang sakit keras."
Maka Rasulullah datang menemuinya dan meletakkan kepala Tsa’labah di atas pangkuan beliau.
Akan tetapi Tsa’labah menyingkirkan kepalanya dari pangkuan beliau.
"Mengapa engkau singkirkan kepalamu dari pangkuanku?" tanya Rasulullah.
"Karena penuh dengan dosa," jawabnya
Beliau bertanya lagi, "Bagaimana yang engkau rasakan?"
"Seperti dikerubuti semut pada tulang, daging, dan kulitku." Jawab Tsa'labah.
Beliau bertanya, "Apa yang kau inginkan?"
"Ampunan Tuhanku." Jawabnya.
Maka turunlah Jibril AS dan berkata, "Wahai Muhammad! Sesungguhnya Tuhanmu mengucapkan salam untukmu dan berfirman kepadamu, 'Kalau saja hamba-Ku ini menemui Aku dengan membawa sepenuh bumi kesalahan, niscaya Aku akan temui dia dengan ampunan sepenuh itu pula.'
Maka segera Rasulullah SAW membertahukan hal itu kepadanya. Mendengar berita itu, terpekiklah Tsa'labah dan langsung ia meninggal. Lalu Rasulullah SAW memerintahkan agar Tsa'labah segera dimandikan dan dikafani. Ketika telah selesai menyalatkan, Rasulullah SAW berjalan sambil beijingkat-jingkat.
Setelah selesai pemakamannya, para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah! Kami lihat engkau berjalan sambil beijingkat-jingkat."
"Benar, wahai Rasulullah."
Rasulullah SAW bersabda, "Katakan. . . Ya Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan di akhirat serta peliharalah kami dari azab neraka." (QS al-Baqarah:201)
Tsa'labah berkata, "Dosaku, wahai Rasulullah, sangat besar."
Beliau bersabda, "Akan tetapi kalamullah lebih besar."
Kemudian Rasulullah menyusul agar pulang ke rumahnya. Di rumah dia jatuh sakit selama delapan hari.
Mendengar Tsa’labah sakit, Salman pun datang menghadap Rasulullah SAW lalu berkata, "Wahai Rasulullah! Masihkah engkau mengingat Tsa’labah? Dia sekarang sedang sakit keras."
Maka Rasulullah datang menemuinya dan meletakkan kepala Tsa’labah di atas pangkuan beliau.
Akan tetapi Tsa’labah menyingkirkan kepalanya dari pangkuan beliau.
"Mengapa engkau singkirkan kepalamu dari pangkuanku?" tanya Rasulullah.
"Karena penuh dengan dosa," jawabnya
Beliau bertanya lagi, "Bagaimana yang engkau rasakan?"
"Seperti dikerubuti semut pada tulang, daging, dan kulitku." Jawab Tsa'labah.
Beliau bertanya, "Apa yang kau inginkan?"
"Ampunan Tuhanku." Jawabnya.
Maka turunlah Jibril AS dan berkata, "Wahai Muhammad! Sesungguhnya Tuhanmu mengucapkan salam untukmu dan berfirman kepadamu, 'Kalau saja hamba-Ku ini menemui Aku dengan membawa sepenuh bumi kesalahan, niscaya Aku akan temui dia dengan ampunan sepenuh itu pula.'
Maka segera Rasulullah SAW membertahukan hal itu kepadanya. Mendengar berita itu, terpekiklah Tsa'labah dan langsung ia meninggal. Lalu Rasulullah SAW memerintahkan agar Tsa'labah segera dimandikan dan dikafani. Ketika telah selesai menyalatkan, Rasulullah SAW berjalan sambil beijingkat-jingkat.
Setelah selesai pemakamannya, para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah! Kami lihat engkau berjalan sambil beijingkat-jingkat."