Surat Al Maidah: Ayat Al-Qur'an yang Terakhir Kali Turun
Jum'at, 06 Agustus 2021 - 15:31 WIB
Surat Al-Ma'idah, ayat Al-Qur'an yang terakhir turun kepada Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam. Surat ini terdiri dari 120 ayat, surah kelima yang termasuk golongan Madaniyyah.
Al-Maidah (المائدة) artinya adalah jamuan atau hidangan. Ada ayat-ayat yang diturunkan di Makkah pada saat peristiwa Haji Wada' yaitu Ayat 3 Surat Al Maidah. Ayat ini disebut sebagai ayat terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Adapun ayat pertama yang turun adalah Surat Al-'Alaq atau dikenal dengan Surat Iqra Ayat 1-5, dan semua ulama sepakat dengan ini.
Berikut Ayat 3 Surat Al Maidah yang diturunkan kepada Nabi saat Haji Wada' (haji terakhir):
"....Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (QS. Al-Maidah: 3)
Diriwayatkan bahwa Surat Al-Maidah Ayat 3 diturunkan sesudah Ashar pada hari Jumat di Padang Arafah musim haji terakhir (Wada). Pada masa itu, Rasulullah shallalahu 'alaihi wassalam berada di atas untanya bernama Qashwa.
Ketika ayat ini turun, Rasulullah tidak begitu jelas menangkap isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian, beliau bersandar pada untanya dan unta itu pun duduk perlahan-lahan.
Lalu Malaikat Jibril turun berkata: "Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah 'Azza wa Jalla. Dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Karena itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu denganmu."
Setelah itu, Malaikat Jibril pergi. Maka Rasulullah pun mengumpulkan para sahabat dan menceritakan apa yang telah diberitahu oleh Malaikat Jibril. Ketika para sahabat mendengar sabda Nabi, mereka pun gembira sambil berkata: "Agama kita telah sempurna. Agama kila telah sempuna."
Ketika Abu Bakar radiyallahu 'anhu mendengar keterangan Rasulullah, beliau tidak dapat menahan kesedihannya dan kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis dari pagi hingga malam. Sahabat terdekat Nabi ini sedih karena menangkap pesan akan berpisah dengan manusia paling mulia di muka bumi.
Kandungan Surat Al Maidah
Surat Al-Maidah ini berisi tentang kisah-kisah pengikut setia Nabi Isa 'alaihissalam yang meminta kepada Allah agar menurunkan untuk mereka Al-Maidah (hidangan makanan) dari langit.
Surat ini dinamakan juga dengan Al-Uqud yang artinya perjanjian. Sebab, ayat pertama di dalam Surat Al-Maidah berisi tentang perintah Allah kepada orang-orang beriman untuk memenuhi janjinya terhadap Allah dan perjanjian yang telah meraka buat atas sesamanya.
Dinamakan juga Al-Munqiz yang artinya menyelamatkan, karena di akhir ayat Surat Al-Maidah bercerita tentang kisah Nabi Isa dan pengikut setianya yang diselamatkan dari azab Allah.
Beberapa pokok di antaranya:
1. Pokok keimanan
2. Hukum-hukum
3. Kisah para Nabi
4. Penyempurnaan agama Islam
Al-Maidah (المائدة) artinya adalah jamuan atau hidangan. Ada ayat-ayat yang diturunkan di Makkah pada saat peristiwa Haji Wada' yaitu Ayat 3 Surat Al Maidah. Ayat ini disebut sebagai ayat terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Adapun ayat pertama yang turun adalah Surat Al-'Alaq atau dikenal dengan Surat Iqra Ayat 1-5, dan semua ulama sepakat dengan ini.
Berikut Ayat 3 Surat Al Maidah yang diturunkan kepada Nabi saat Haji Wada' (haji terakhir):
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلامَ دِيناً
"....Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (QS. Al-Maidah: 3)
Diriwayatkan bahwa Surat Al-Maidah Ayat 3 diturunkan sesudah Ashar pada hari Jumat di Padang Arafah musim haji terakhir (Wada). Pada masa itu, Rasulullah shallalahu 'alaihi wassalam berada di atas untanya bernama Qashwa.
Ketika ayat ini turun, Rasulullah tidak begitu jelas menangkap isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian, beliau bersandar pada untanya dan unta itu pun duduk perlahan-lahan.
Lalu Malaikat Jibril turun berkata: "Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah 'Azza wa Jalla. Dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Karena itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu denganmu."
Setelah itu, Malaikat Jibril pergi. Maka Rasulullah pun mengumpulkan para sahabat dan menceritakan apa yang telah diberitahu oleh Malaikat Jibril. Ketika para sahabat mendengar sabda Nabi, mereka pun gembira sambil berkata: "Agama kita telah sempurna. Agama kila telah sempuna."
Ketika Abu Bakar radiyallahu 'anhu mendengar keterangan Rasulullah, beliau tidak dapat menahan kesedihannya dan kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis dari pagi hingga malam. Sahabat terdekat Nabi ini sedih karena menangkap pesan akan berpisah dengan manusia paling mulia di muka bumi.
Kandungan Surat Al Maidah
Surat Al-Maidah ini berisi tentang kisah-kisah pengikut setia Nabi Isa 'alaihissalam yang meminta kepada Allah agar menurunkan untuk mereka Al-Maidah (hidangan makanan) dari langit.
Surat ini dinamakan juga dengan Al-Uqud yang artinya perjanjian. Sebab, ayat pertama di dalam Surat Al-Maidah berisi tentang perintah Allah kepada orang-orang beriman untuk memenuhi janjinya terhadap Allah dan perjanjian yang telah meraka buat atas sesamanya.
Dinamakan juga Al-Munqiz yang artinya menyelamatkan, karena di akhir ayat Surat Al-Maidah bercerita tentang kisah Nabi Isa dan pengikut setianya yang diselamatkan dari azab Allah.
Beberapa pokok di antaranya:
1. Pokok keimanan
2. Hukum-hukum
3. Kisah para Nabi
4. Penyempurnaan agama Islam
Lihat Juga :