Sholat Muslimah, Lebih Baik di Rumah Atau di Masjid?
Rabu, 11 Agustus 2021 - 17:27 WIB
Sholat adalah ibadah yang sangat mendasar bagi kaum muslimin. Ibadah ini hukumnya fardhu 'ain, yaitu tidak boleh ditinggalkan ataupun diwakilkan kepada orang lain. Bagi yang meninggalkan dengan sengaja akan dihukumi dosa atau durhaka kepada Allah.
Ada pertanyaan klasik terkait sholat bagi perempuan (muslimah), apakah lebih baik di rumah atau di masjid? Sebagaimana kita mendengar Hadis sebaik-baik tempat wanita adalah sholat di rumahnya.
Bagaimana sebenarnya sholat yang utama bagi muslimah? Berikut penjelasan singkat Ustaz Farid Nu'man Hasan.
Sholat berjamaah di masjid penekananya untuk kaum laki-laki. Tetapi, muslimah tidak terlarang ke masjid. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لَا تَمْنَعُوا إِمَاءَ اللهِ مَسَاجِدَ اللهِ
"Janganlah kalian melarang hamba-hamba Allah yang wanita terhadap masjid-masjid Allah." (HR Al Bukhari No. 900, dari Ibnu Umar)
Dalam hadits lain disebutkan: "Sebaik-baiknya shaf bagi wanita adalah yang paling belakang dan yang terburuk adalah yang paling depan." (HR. Muslim No 440 dari Abu Hurairah)
Maka, dua hadis ini menunjukkan bahwa wanita dibolehkan sholat di masjid selama ia tetap menjaga adab-adab Islam.
Tetapi, memang lebih utama di rumah, hal ini berlaku baik sholat wajib dan sholat sunnah, baik gadis atau yang sudah menikah. Hal ini berdasarkan pada hadits berikut:
صَلاَةُ الْمَرْأَةِ فِى بَيْتِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلاَتِهَا فِى حُجْرَتِهَا وَصَلاَتُهَا فِى مَخْدَعِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلاَتِهَا فِى بَيْتِهَا
"Shoalatnya wanita di rumahnya lebih utama daripada sholatnya di kamar rumahnya. Dan sholat seorang wanita di ruang kecil khusus untuknya lebih utama baginya daripada di ruangan lain di rumahnya." (HR Abu Dawud 570. Al Hakim, No. 757, katanya: shahih sesuai syarat Al-Bukhari dan Muslim)
Tetapi, jika sedang berada di Makkah, maka sholat di Masjidil Haram lebih utama daripada di rumahnya. Abdullah bin Mas'ud berkata:
مَا لِامْرَأَةٍ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاتِهَا فِي بَيْتِهَا، إِلَّا فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
"Tidak ada yang lebih utama bagi sholat wanita dibanding di rumahnya, kecuali di Masjidil Haram." (Akhbar Makkah Lil Fakihi, 1204)
Wallahu A'lam
Baca Juga: Nasihat Berharga Sayyid Muhammad Al-Maliki Tentang Sholat
Ada pertanyaan klasik terkait sholat bagi perempuan (muslimah), apakah lebih baik di rumah atau di masjid? Sebagaimana kita mendengar Hadis sebaik-baik tempat wanita adalah sholat di rumahnya.
Bagaimana sebenarnya sholat yang utama bagi muslimah? Berikut penjelasan singkat Ustaz Farid Nu'man Hasan.
Sholat berjamaah di masjid penekananya untuk kaum laki-laki. Tetapi, muslimah tidak terlarang ke masjid. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لَا تَمْنَعُوا إِمَاءَ اللهِ مَسَاجِدَ اللهِ
"Janganlah kalian melarang hamba-hamba Allah yang wanita terhadap masjid-masjid Allah." (HR Al Bukhari No. 900, dari Ibnu Umar)
Dalam hadits lain disebutkan: "Sebaik-baiknya shaf bagi wanita adalah yang paling belakang dan yang terburuk adalah yang paling depan." (HR. Muslim No 440 dari Abu Hurairah)
Maka, dua hadis ini menunjukkan bahwa wanita dibolehkan sholat di masjid selama ia tetap menjaga adab-adab Islam.
Tetapi, memang lebih utama di rumah, hal ini berlaku baik sholat wajib dan sholat sunnah, baik gadis atau yang sudah menikah. Hal ini berdasarkan pada hadits berikut:
صَلاَةُ الْمَرْأَةِ فِى بَيْتِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلاَتِهَا فِى حُجْرَتِهَا وَصَلاَتُهَا فِى مَخْدَعِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلاَتِهَا فِى بَيْتِهَا
"Shoalatnya wanita di rumahnya lebih utama daripada sholatnya di kamar rumahnya. Dan sholat seorang wanita di ruang kecil khusus untuknya lebih utama baginya daripada di ruangan lain di rumahnya." (HR Abu Dawud 570. Al Hakim, No. 757, katanya: shahih sesuai syarat Al-Bukhari dan Muslim)
Tetapi, jika sedang berada di Makkah, maka sholat di Masjidil Haram lebih utama daripada di rumahnya. Abdullah bin Mas'ud berkata:
مَا لِامْرَأَةٍ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاتِهَا فِي بَيْتِهَا، إِلَّا فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
"Tidak ada yang lebih utama bagi sholat wanita dibanding di rumahnya, kecuali di Masjidil Haram." (Akhbar Makkah Lil Fakihi, 1204)
Wallahu A'lam
Baca Juga: Nasihat Berharga Sayyid Muhammad Al-Maliki Tentang Sholat
(rhs)