Dzikir Petang Lengkap Sesuai Sunnah
Jum'at, 03 September 2021 - 17:03 WIB
Dzikir petang adalah lafadz dzikir untuk mengingat Allah Ta'ala yang dibaca pada waktu sore hari atau petang. Dalil dari dzikir petang terdapat pada QS. Al-Ahzab ayat 41-42 yang artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang“
Kemudian hadis dari Anas Bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia menuturkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
‘Aku duduk Bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari shalat Shubuh sampai terbitnya matahari lebih kusukai dari pada aku memerdekakan empat budak dari anak (keturunan) Ismail. Begitu pula aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari shalat Ashar sampai terbenam lebih aku cintai dari pada memerdekakan empat orang budak.”(HR Abu Dawud).
Dan inilah bacaan dzikir petang lengkap sesuai sunnah , yakni:
1. Membaca Ta'awudz dan ayat kursi
Taawudz
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”
Ayat Kursi 1x
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al-Baqarah: 225).
2. Membaca surat al ikhlas, Al falaq dan An-Nas
Surat Al-Ikhlas 3x
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ {1} اللَّهُ الصَّمَدُ {2} لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ {3} وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ {4}
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Kuasa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 1-4).
Surat Al-Falaq 3x
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ {1} مِن شَرِّ مَا خَلَقَ {2} وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ {3} وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ {4} وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ {5}
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Artinya: "Katakanlah, Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” (QS. Al-Falaq: 1-5).
Surat An-Nas 3x
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ {1} مَلِكِ النَّاسِ {2} إِلَهِ النَّاسِ {3} مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ {4} الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ {5} مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ {6}
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Artinya "Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” (QS. An-Naas: 1-6).
3. Membaca Amsayna Wa Amsal Mulku (1 X)
أَمسَيْنَا وَأَمسَى الْمُلكُ للهِ، وَالحَمْدُ لِلَّهِ، لاَإِلَه إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلى كُلِّ شَيءٍ قَدِيرٍ، رَبِّ أَسأَلُكَ خَيرَ مَا فِي هَذِهِ الَّيلَةِ، وَخَيْرَ مَا بَعدَهَا، وَأعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذَهِ الَّيلَةِ، وَشَرِّ مَا بَعدَهَا، رَبِّ أعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسَلِ، وَسُوءِ الكِبَرِ، رَبِّ أعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ في النَار، وَعَذَابٍ فِي القَبرِ.
Amsaynaa wa amsal mulku lillaah, wal hamdu lillaah, laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku, wa lahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodiir, robbi as–aluka khoiro maa fiihaadzihil lailah wa khoiro maa ba’daha, wa ‘audzubika min syarri ma fii haadzihil lailah wa syarri ma ba’daha, robbii ‘audzubika minal kasali wasuu–ul kibar robbi ‘audzu bika min ‘adzabinnaar wa ‘adzaabin filqobr.
Artinya :“Kami telah memasuki waktu sore (petang) dan kerajaan hanya milik allah, segala puji hanya milik allah. Tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar)kecuali allah yang Maha Esa,yang tiada sekutu baginya. Baginya kerajaan dan Baginya pujian. Dialah yang mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, Aku memohon kepadamu kebaikan pada malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, sungguh aku berlindung kepadamu dari kemalasan dan keburukan dihari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepadamu dari siksa dineraka dan siksa dikubur.”
4. Membaca Allahuma Bika Amsaynaa (1X)
اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَينَا وَبِكَ أَصبَحنَا وَبِكَ نَحيَا وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ المَصِيرِ.
Allahumma bika amsayna wabika asbahna wabika nahyaa wabika namuutu wailaihil masiir.
“Ya Allah, hanya dengan rahmatmu pertolonganmu kami memasuki sore (petang), dan dengan rahmat dan pertolonganmu kami memasuki pagi, hanya dengan rahmat dan kehendakmu kami hidup, dan dengan rahmat dan kehendakmu kami mati, dan hanya kepadamu lah tempat kembali (semua makhluk).”(HR Bukhari, no. 1199 dalam kitab Adabul Mufrad)
5. Membaca Sayyidul Istghfar (1X)
اللَّهُمَّ أَنتَ رَبِّي لاَإِلَهَ إِلاَّ أَنتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعدِكَ مَا اْستَطَعتُ أَعُوذُبِكَ مِن شَرِّ مَاصَنَعتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعمَتِكَ عَلَيَّ وَأبُوءُ بِذَنبِي فَاغفِرلِي فَإِنَّهُ لاَ يَغفِرُ الذُنُوبَ إلاَّ أَنتَ
Allahumma anta robbi laa ilaaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. ‘Audzu bika min syarri maa sona’tu. Abu-u ulaka bini’matika ‘alayya wa abu-u ubidzanbii faghfirlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.
Artinya : “Ya Allah engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hambamu. Aku yakin dengan janjimu dan aku akan setia pada perjanjianku kepadamu semampuku. Aku berlindung kepadamu dari keburukan apa yang aku perbuat. Aku mengakui nikmatmu (yang diberikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Dan sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali engkau.”
6. Membaca Doa 'Afiat (Allohuma 'Aafinii) 3X
اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمعِي اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي لاَإِلَهَ إلاَّ أَّنتَ اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكُفرِ وَالفَقرِ اَللَّهُمَّ إِنِّي أعُوذُ بِكَ مِن عَذَابِ القَبرِ لاَإِلَهَ إلاَّأنتَ
Allahumma ‘aafinii fii badanii Allahumma ‘aafinii fii sam’ii Allahumma ‘aafinii fii bashorii, Laa ilaaha illa anta Allahumma inni a’uudzubika minal kufri wal faqri Allahumma innii ‘audzu bika min ‘adzabil qabri laa ilaaha illa anta.
Artinya : “Ya Allah selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan), Ya Allah selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa yang tidak aku inginkan), Ya Allah selamatkanlah penglihatanku, tiada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau, Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari kekufuran dan kefakiran. Ya Allah Aku berlindung kepada mu dari siksa kubur, tiada ilah (yang berhak iibadahi dengan benar) kecuali Engkau.” (HR Bukhari, no. 701 dalam kitab Adabul Mufrad)
7. Membaca Allahumma Inni As Alukal 'Afwa Wal A'fiyyah (1X)
اللَّهُمَّ إنّي أَسْأَلُكَ العَفوَ وَالعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالأَخِرَة اللَّهُمَّ إنِّي أسأَلُكَ العَفوَ وَالعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنيَايَ وَأَهلِي وَمَالِي اَللَّهُمَّ اسْتُر عَورَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِن بَينِ يَدَيَّ وَمِن خَلفِي وَعَن يَمِيْنِي وَعَن شِمَالِي وَمِن فَوقِي وَأعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَن أُغتَالَ مِن تَحتِي .
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunya wal aakhiroh. Allahumma inni as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wamaalii Allahummas-tur ‘awrootii wa aaamin row’aati. Allahummahfadzhnii min bayni yadayya wa min kholfi wa ’an yamiinii wa ‘an syimaalii wamin fawqii wa ’adzubii’dzomatika an ughtaala min tahtii.
Artinya :“Ya Allah sesungguhnya aku mohon maaf ampunan dan keselamatan didunia dan diakhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon maaf ampunan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga, dan harta bendaku. Ya Allah tutupilah auratku (aib atau sesuatu yang tidak layak dilihat orang lain) dan tentramlah aku dari rasa takut, Ya Allah peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri, dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaranmu, agar aku tidak disambar dari bawahku (yakni aku belindung dari dibenamkan kedalam bumi).”
8. Membaca Allahumma 'Alimal Ghoibi Was Syahadh (1 X)
اللَّهُمَّ عَالِمَ الغَيبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّ كُلَّ شَيءٍ وَمَلِيكَهُ أَشهَدُ أن لاَإِلَهَ إِلاَّ أنتَ أّعُوذُ بِكَ مِن شَرِّ نَفسِي وَمِن شَرِّ الشَّيطَانِ وَشِركِهِ وَأَن أَقتَرِفَ عَلَى نَفسِي سُوءًا أوْ أَجُرَّهُ إلى مُسلِمٍ
Allahumma ‘aalimal ghoibi wasy syahaadah faathiross samaawaati wal ardh. robba kulli syai-in wa maliikahu Asyhadu alla ilaaha illaa anta a’udzubika minsyarri nafsii wa min syarrisy syaithooni wa syirkih wa an aqtarifa ‘ala nafsii suu-an aw ajurrohu ilaa muslimin.
Artinya : “Ya Allah yang Maha Mengetahui sesuatu yang ghaib dan yang nyata, wahai rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya, Aku bersaksi bahwa tiada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau, Aku berlindung kepadamu dari kejahatan diriku, kejahatan syaitan dan ajakannya menyekutukan Allah, dan (aku berlindungkepadamu) dari berbuat keburukan atas diriku, atau mendorong seorang muslim padanya (berbuat keburukan tersebut).”
9. Membaca Bismillahil Ladzi Laa Yadhurru (3X)
بِسمِ اللَّهِ الَّذِي لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيءٌ فِي الأَرضِ وَلاَ في السَمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ العَليمُ
Bismillahilladzii laa yadhurru ma ‘asmihi syai-un fil ardhi wa laa fiss samaa’ wa huwas samii’ul a’liim.
Artinya : “Dengan menyebut nama Allah yang dengan Namanya tidak ada sesuatupun yang dapat membahanyakan baik yang dibumi maupun dilangit, Dialah yang Maha Mendengar dan yang Maha Mengetahui.”
10. Membaca Radhiitu Bil Laahi Rabba (3X)
رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبَّا وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَمَ نَبِيًّا
Radhiitu billahi rabbaa wabil islaami diinaa wabimuhammadin sallahu alaihi wa ssalam
Artinya : “Aku ridho (rela) Allah sebagai rabbku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam) sebagai nabiku.” (HR Abu Dawud, no. 5072 dan Tirmidzi, no. 3389)
11. Membaca Yaa Hayyu Yaa Qayyum (1X)
يَاحَيُّ يَاقَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ أَصْلِحْ لِي شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَتَكِلنِي إلاَ نَفسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
Yaa Hayyu Yaa Qoyyuum birahmatika astaghiitsu ash-lih lii syaniikullahu wa laa takilnii illaa nafsii thorfata ‘ainin.
Artinya : “Wahai Rabb yang Maha Hidup, yang Maha Berdiri sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmatmu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala keadaan dan urusanku, jangan Engkau serahkan aku kepada diriku meski sekejap mata sekalipun (tanpa mendapat pertolonganmu).”(Diriwayatkan oleh an-Nasai, no. 575 dalam kitab Amalul Yaum wal Lailah)
12. Membaca Amsaynaa Ala Fitrotil Islam (1 X)
أَمْسَينَا عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ الإِخْلاَصِ وَعَلَى دِيْنِ نَبِيَّنَا مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَعَلَى مِلَّةِ أَبِينَا إِبرَاهِيمَ حَنِيْفًا مُسلِمًأ وَمَا كَانَ مِنَ المُشرِكِينَ
Amsaynaa a’la fitrotil islaam wa a’la kalimatil ikhlaas wa a’la diini nabiyyina muhammadin shallahu alaihi wa salam wa a’la millati abiinaa ibraahiim haniifaan musliman wa maakaana minal musyrikiin.
Artinya: “Pada waktu sore (petang) kami berada diatas fitrah islam, kalimat ikhlas, (dua kalimat syahadat), agama Nabi kami Muhammad dan agama ayah kami Ibrahim yang hanif ( yang lurus ), muslim(tunduk patuh), dan dia tidak tergolong orang-orang musyrik.”(HR Ahmad)
13. Membaca Tahlil (laa ilaaha illalah wahdahu) 1X/10X/100X
Doa ini bisa dibaca 1x atau 10x [14] atau 100x,
لاَإِلَهَ إلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ، وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلَّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Laa ilaaha illalah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
“Tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Allah yang Maha Esa, tidak ada sekutu baginya, Baginya kerajaan, dan baginya segala pujian , Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (HR Abu Dawud, no. 5077 dan Ibnu Majah, no. 3867)
14. Membaca Tasbih dan Tahmid (100X)
سُبحَانَ اللَّهِ وَبِحَمدِه
Subhaanallahi wa bi-hamdih.
Artinya :“Mahasuci Allah dan Aku memuji-Nya.”
15. Membaca A'udzu Bikalimaatillah (3X)
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
A’uudzu bikalimaatillahit-taammaati min syarri maa kholaq.
Artinya :“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan sesuatu yang diciptakannya.”
Wallahu a’lam
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang“
Kemudian hadis dari Anas Bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia menuturkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
‘Aku duduk Bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari shalat Shubuh sampai terbitnya matahari lebih kusukai dari pada aku memerdekakan empat budak dari anak (keturunan) Ismail. Begitu pula aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari shalat Ashar sampai terbenam lebih aku cintai dari pada memerdekakan empat orang budak.”(HR Abu Dawud).
Baca Juga
Dan inilah bacaan dzikir petang lengkap sesuai sunnah , yakni:
1. Membaca Ta'awudz dan ayat kursi
Taawudz
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”
Ayat Kursi 1x
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al-Baqarah: 225).
2. Membaca surat al ikhlas, Al falaq dan An-Nas
Surat Al-Ikhlas 3x
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ {1} اللَّهُ الصَّمَدُ {2} لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ {3} وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ {4}
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Kuasa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 1-4).
Surat Al-Falaq 3x
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ {1} مِن شَرِّ مَا خَلَقَ {2} وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ {3} وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ {4} وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ {5}
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Artinya: "Katakanlah, Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” (QS. Al-Falaq: 1-5).
Surat An-Nas 3x
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ {1} مَلِكِ النَّاسِ {2} إِلَهِ النَّاسِ {3} مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ {4} الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ {5} مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ {6}
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Artinya "Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” (QS. An-Naas: 1-6).
3. Membaca Amsayna Wa Amsal Mulku (1 X)
أَمسَيْنَا وَأَمسَى الْمُلكُ للهِ، وَالحَمْدُ لِلَّهِ، لاَإِلَه إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلى كُلِّ شَيءٍ قَدِيرٍ، رَبِّ أَسأَلُكَ خَيرَ مَا فِي هَذِهِ الَّيلَةِ، وَخَيْرَ مَا بَعدَهَا، وَأعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذَهِ الَّيلَةِ، وَشَرِّ مَا بَعدَهَا، رَبِّ أعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسَلِ، وَسُوءِ الكِبَرِ، رَبِّ أعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ في النَار، وَعَذَابٍ فِي القَبرِ.
Amsaynaa wa amsal mulku lillaah, wal hamdu lillaah, laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku, wa lahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodiir, robbi as–aluka khoiro maa fiihaadzihil lailah wa khoiro maa ba’daha, wa ‘audzubika min syarri ma fii haadzihil lailah wa syarri ma ba’daha, robbii ‘audzubika minal kasali wasuu–ul kibar robbi ‘audzu bika min ‘adzabinnaar wa ‘adzaabin filqobr.
Artinya :“Kami telah memasuki waktu sore (petang) dan kerajaan hanya milik allah, segala puji hanya milik allah. Tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar)kecuali allah yang Maha Esa,yang tiada sekutu baginya. Baginya kerajaan dan Baginya pujian. Dialah yang mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, Aku memohon kepadamu kebaikan pada malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, sungguh aku berlindung kepadamu dari kemalasan dan keburukan dihari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepadamu dari siksa dineraka dan siksa dikubur.”
4. Membaca Allahuma Bika Amsaynaa (1X)
اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَينَا وَبِكَ أَصبَحنَا وَبِكَ نَحيَا وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ المَصِيرِ.
Allahumma bika amsayna wabika asbahna wabika nahyaa wabika namuutu wailaihil masiir.
“Ya Allah, hanya dengan rahmatmu pertolonganmu kami memasuki sore (petang), dan dengan rahmat dan pertolonganmu kami memasuki pagi, hanya dengan rahmat dan kehendakmu kami hidup, dan dengan rahmat dan kehendakmu kami mati, dan hanya kepadamu lah tempat kembali (semua makhluk).”(HR Bukhari, no. 1199 dalam kitab Adabul Mufrad)
5. Membaca Sayyidul Istghfar (1X)
اللَّهُمَّ أَنتَ رَبِّي لاَإِلَهَ إِلاَّ أَنتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعدِكَ مَا اْستَطَعتُ أَعُوذُبِكَ مِن شَرِّ مَاصَنَعتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعمَتِكَ عَلَيَّ وَأبُوءُ بِذَنبِي فَاغفِرلِي فَإِنَّهُ لاَ يَغفِرُ الذُنُوبَ إلاَّ أَنتَ
Allahumma anta robbi laa ilaaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. ‘Audzu bika min syarri maa sona’tu. Abu-u ulaka bini’matika ‘alayya wa abu-u ubidzanbii faghfirlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.
Artinya : “Ya Allah engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hambamu. Aku yakin dengan janjimu dan aku akan setia pada perjanjianku kepadamu semampuku. Aku berlindung kepadamu dari keburukan apa yang aku perbuat. Aku mengakui nikmatmu (yang diberikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Dan sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali engkau.”
6. Membaca Doa 'Afiat (Allohuma 'Aafinii) 3X
اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمعِي اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي لاَإِلَهَ إلاَّ أَّنتَ اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكُفرِ وَالفَقرِ اَللَّهُمَّ إِنِّي أعُوذُ بِكَ مِن عَذَابِ القَبرِ لاَإِلَهَ إلاَّأنتَ
Allahumma ‘aafinii fii badanii Allahumma ‘aafinii fii sam’ii Allahumma ‘aafinii fii bashorii, Laa ilaaha illa anta Allahumma inni a’uudzubika minal kufri wal faqri Allahumma innii ‘audzu bika min ‘adzabil qabri laa ilaaha illa anta.
Artinya : “Ya Allah selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan), Ya Allah selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa yang tidak aku inginkan), Ya Allah selamatkanlah penglihatanku, tiada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau, Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari kekufuran dan kefakiran. Ya Allah Aku berlindung kepada mu dari siksa kubur, tiada ilah (yang berhak iibadahi dengan benar) kecuali Engkau.” (HR Bukhari, no. 701 dalam kitab Adabul Mufrad)
7. Membaca Allahumma Inni As Alukal 'Afwa Wal A'fiyyah (1X)
اللَّهُمَّ إنّي أَسْأَلُكَ العَفوَ وَالعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالأَخِرَة اللَّهُمَّ إنِّي أسأَلُكَ العَفوَ وَالعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنيَايَ وَأَهلِي وَمَالِي اَللَّهُمَّ اسْتُر عَورَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِن بَينِ يَدَيَّ وَمِن خَلفِي وَعَن يَمِيْنِي وَعَن شِمَالِي وَمِن فَوقِي وَأعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَن أُغتَالَ مِن تَحتِي .
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunya wal aakhiroh. Allahumma inni as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wamaalii Allahummas-tur ‘awrootii wa aaamin row’aati. Allahummahfadzhnii min bayni yadayya wa min kholfi wa ’an yamiinii wa ‘an syimaalii wamin fawqii wa ’adzubii’dzomatika an ughtaala min tahtii.
Artinya :“Ya Allah sesungguhnya aku mohon maaf ampunan dan keselamatan didunia dan diakhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon maaf ampunan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga, dan harta bendaku. Ya Allah tutupilah auratku (aib atau sesuatu yang tidak layak dilihat orang lain) dan tentramlah aku dari rasa takut, Ya Allah peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri, dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaranmu, agar aku tidak disambar dari bawahku (yakni aku belindung dari dibenamkan kedalam bumi).”
8. Membaca Allahumma 'Alimal Ghoibi Was Syahadh (1 X)
اللَّهُمَّ عَالِمَ الغَيبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّ كُلَّ شَيءٍ وَمَلِيكَهُ أَشهَدُ أن لاَإِلَهَ إِلاَّ أنتَ أّعُوذُ بِكَ مِن شَرِّ نَفسِي وَمِن شَرِّ الشَّيطَانِ وَشِركِهِ وَأَن أَقتَرِفَ عَلَى نَفسِي سُوءًا أوْ أَجُرَّهُ إلى مُسلِمٍ
Allahumma ‘aalimal ghoibi wasy syahaadah faathiross samaawaati wal ardh. robba kulli syai-in wa maliikahu Asyhadu alla ilaaha illaa anta a’udzubika minsyarri nafsii wa min syarrisy syaithooni wa syirkih wa an aqtarifa ‘ala nafsii suu-an aw ajurrohu ilaa muslimin.
Artinya : “Ya Allah yang Maha Mengetahui sesuatu yang ghaib dan yang nyata, wahai rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya, Aku bersaksi bahwa tiada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau, Aku berlindung kepadamu dari kejahatan diriku, kejahatan syaitan dan ajakannya menyekutukan Allah, dan (aku berlindungkepadamu) dari berbuat keburukan atas diriku, atau mendorong seorang muslim padanya (berbuat keburukan tersebut).”
9. Membaca Bismillahil Ladzi Laa Yadhurru (3X)
بِسمِ اللَّهِ الَّذِي لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيءٌ فِي الأَرضِ وَلاَ في السَمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ العَليمُ
Bismillahilladzii laa yadhurru ma ‘asmihi syai-un fil ardhi wa laa fiss samaa’ wa huwas samii’ul a’liim.
Artinya : “Dengan menyebut nama Allah yang dengan Namanya tidak ada sesuatupun yang dapat membahanyakan baik yang dibumi maupun dilangit, Dialah yang Maha Mendengar dan yang Maha Mengetahui.”
10. Membaca Radhiitu Bil Laahi Rabba (3X)
رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبَّا وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَمَ نَبِيًّا
Radhiitu billahi rabbaa wabil islaami diinaa wabimuhammadin sallahu alaihi wa ssalam
Artinya : “Aku ridho (rela) Allah sebagai rabbku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam) sebagai nabiku.” (HR Abu Dawud, no. 5072 dan Tirmidzi, no. 3389)
11. Membaca Yaa Hayyu Yaa Qayyum (1X)
يَاحَيُّ يَاقَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ أَصْلِحْ لِي شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَتَكِلنِي إلاَ نَفسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
Yaa Hayyu Yaa Qoyyuum birahmatika astaghiitsu ash-lih lii syaniikullahu wa laa takilnii illaa nafsii thorfata ‘ainin.
Artinya : “Wahai Rabb yang Maha Hidup, yang Maha Berdiri sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmatmu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala keadaan dan urusanku, jangan Engkau serahkan aku kepada diriku meski sekejap mata sekalipun (tanpa mendapat pertolonganmu).”(Diriwayatkan oleh an-Nasai, no. 575 dalam kitab Amalul Yaum wal Lailah)
12. Membaca Amsaynaa Ala Fitrotil Islam (1 X)
أَمْسَينَا عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ الإِخْلاَصِ وَعَلَى دِيْنِ نَبِيَّنَا مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَعَلَى مِلَّةِ أَبِينَا إِبرَاهِيمَ حَنِيْفًا مُسلِمًأ وَمَا كَانَ مِنَ المُشرِكِينَ
Amsaynaa a’la fitrotil islaam wa a’la kalimatil ikhlaas wa a’la diini nabiyyina muhammadin shallahu alaihi wa salam wa a’la millati abiinaa ibraahiim haniifaan musliman wa maakaana minal musyrikiin.
Artinya: “Pada waktu sore (petang) kami berada diatas fitrah islam, kalimat ikhlas, (dua kalimat syahadat), agama Nabi kami Muhammad dan agama ayah kami Ibrahim yang hanif ( yang lurus ), muslim(tunduk patuh), dan dia tidak tergolong orang-orang musyrik.”(HR Ahmad)
Baca Juga
13. Membaca Tahlil (laa ilaaha illalah wahdahu) 1X/10X/100X
Doa ini bisa dibaca 1x atau 10x [14] atau 100x,
لاَإِلَهَ إلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ، وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلَّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Laa ilaaha illalah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
“Tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Allah yang Maha Esa, tidak ada sekutu baginya, Baginya kerajaan, dan baginya segala pujian , Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (HR Abu Dawud, no. 5077 dan Ibnu Majah, no. 3867)
14. Membaca Tasbih dan Tahmid (100X)
سُبحَانَ اللَّهِ وَبِحَمدِه
Subhaanallahi wa bi-hamdih.
Artinya :“Mahasuci Allah dan Aku memuji-Nya.”
15. Membaca A'udzu Bikalimaatillah (3X)
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
A’uudzu bikalimaatillahit-taammaati min syarri maa kholaq.
Artinya :“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan sesuatu yang diciptakannya.”
Wallahu a’lam
(wid)