Bacaan Wirdul Latif Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Terjemahan
loading...
A
A
A
Bacaan Wirdul Latif lengkap bahasa arab, latin dan terjemahan ini, penting diketahui dan dianjurkan diamalkan oleh umat muslim. Wirdul Latif merupakan salah satu wirid dan zikir yang disusun oleh Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Hadad. Beliau selalu membaca wirid tersebut pada waktu pagi dan petang.
Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Hadad sendiri merupakan seorang ulama besar asal negeri Hadraumut, Yaman. Beliau memiliki gelar Wali Qutub, sehingga diakui keluasan dan kedalaman ilmunya di seluruh dunia.
Setiap kalimat zikir yang ada di wirdul latif diambil langsung dari Alquran dan hadist Nabi Muhammad SAW. Kemudian dirangkai dan disusun sendiri oleh Imam Al Habib Abdullah Al Hadad menjadi sebuah bacaan zikir yang komplet. Baik ayat-ayat Al Quran, selawat kepada Rasulullah, hingga wirid-wirid pilihan semua ada di dalam Wirdul Latif.
Dikutip dari buku 'Tanya Jawab Islam' terbitan Daarul Hijrah Technology, dinamakan Wirdul Latif (wirid ringan) karena senang dibaca dan dirasakan di hati. Selain itu, wirid ini juga tidak begitu panjang seperti wirid yang besar lainnya.
Qul huwallāhu aḥad, allāhuṣ-ṣamad, lam yalid wa lam yụlad, wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad (3 kali)
Artinya : Katakanlah (Muhammad): Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. (QS. Al Ikhlas: 1-4)
Qul a'ụżu birabbil-falaq, min syarri mā khalaq, wa min syarri gāsiqin iżā waqab, wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad, wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad. (3 kali)
Artinya : Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (QS. Al Falaq: 1-5)
Qul a'ụżu birabbin-nās, malikin-nās, ilāhin-nās, min syarril-waswāsil-khannās, allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās, minal-jinnati wan-nās. (3 kali)
Artinya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia, (QS. An Naas: 1-6).
Rabbi a`udzu bika min hamazâtisy-syayâthîn(i), wa a`udzubika rabbi an yahdlurûn(i). (3 kali)
Artinya: Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung kepada- Mu, ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku. (QS Al-Mu'minun: 97-98)
Afahasibtum annamâ khalaqnâkum `abatsan wa annakum ilainâ lâ turja`ûn(a).
Artinya: Maka apakah kalian mengira, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dengan sia-sia dan kalian tidak akan dikembalikan kepada kami? (QS Al- Mu'minun: 115)
Fata`âlallâhul-malikul-haqqu lâ ilâha illâ huwa rabbul-'arsyil-karim(i).
Artinya: Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya. Tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (yang memiliki) 'Arsy yang mulia. (QS Al-Mu'minun: 116)
Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Hadad sendiri merupakan seorang ulama besar asal negeri Hadraumut, Yaman. Beliau memiliki gelar Wali Qutub, sehingga diakui keluasan dan kedalaman ilmunya di seluruh dunia.
Setiap kalimat zikir yang ada di wirdul latif diambil langsung dari Alquran dan hadist Nabi Muhammad SAW. Kemudian dirangkai dan disusun sendiri oleh Imam Al Habib Abdullah Al Hadad menjadi sebuah bacaan zikir yang komplet. Baik ayat-ayat Al Quran, selawat kepada Rasulullah, hingga wirid-wirid pilihan semua ada di dalam Wirdul Latif.
Dikutip dari buku 'Tanya Jawab Islam' terbitan Daarul Hijrah Technology, dinamakan Wirdul Latif (wirid ringan) karena senang dibaca dan dirasakan di hati. Selain itu, wirid ini juga tidak begitu panjang seperti wirid yang besar lainnya.
Bacaan Wirdul Latif Lengkap
Berdasarkan akun YouTubeNabawi TV,berikut bacaan wiridWirdul Latifyang dibacakan oleh Habib Muhammad bin Alwi Al Haddad:1. Bacaan pertama
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ هُوَ اْللهُ أَحَدٌ، اَللهُ اْلصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يٌوْلَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
قُلْ هُوَ اْللهُ أَحَدٌ، اَللهُ اْلصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يٌوْلَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Qul huwallāhu aḥad, allāhuṣ-ṣamad, lam yalid wa lam yụlad, wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad (3 kali)
Artinya : Katakanlah (Muhammad): Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. (QS. Al Ikhlas: 1-4)
2. Bacaan kedua
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِنْ شَرِّ ماَ خَلَقَ، وَمِنْ شَـرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِنْ شَـرِّ النَّـفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ. (3x)
Qul a'ụżu birabbil-falaq, min syarri mā khalaq, wa min syarri gāsiqin iżā waqab, wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad, wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad. (3 kali)
Artinya : Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (QS. Al Falaq: 1-5)
3. Bacaan ketiga
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَهِ النَّاسِ، مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ. (3x)
رَبِّ أَعُوذُ بِـكَ مِنْ هَمَـزَاتِ الشَّيَـاطِينِ، وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُـرُونِ
رَبِّ أَعُوذُ بِـكَ مِنْ هَمَـزَاتِ الشَّيَـاطِينِ، وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُـرُونِ
Qul a'ụżu birabbin-nās, malikin-nās, ilāhin-nās, min syarril-waswāsil-khannās, allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās, minal-jinnati wan-nās. (3 kali)
Artinya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia, (QS. An Naas: 1-6).
4. Bacaan keempat
وَقُلْ رَّبِّ اَعُوۡذُ بِكَ مِنۡ هَمَزٰتِ الشَّيٰطِيۡنِۙ
وَاَعُوۡذُ بِكَ رَبِّ اَنۡ يَّحۡضُرُوۡنِ
وَاَعُوۡذُ بِكَ رَبِّ اَنۡ يَّحۡضُرُوۡنِ
Rabbi a`udzu bika min hamazâtisy-syayâthîn(i), wa a`udzubika rabbi an yahdlurûn(i). (3 kali)
Artinya: Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung kepada- Mu, ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku. (QS Al-Mu'minun: 97-98)
5. Bacaan kelima
اَفَحَسِبۡتُمۡ اَنَّمَا خَلَقۡنٰكُمۡ عَبَثًا وَّاَنَّكُمۡ اِلَيۡنَا لَا تُرۡجَعُوۡنَ
Afahasibtum annamâ khalaqnâkum `abatsan wa annakum ilainâ lâ turja`ûn(a).
Artinya: Maka apakah kalian mengira, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dengan sia-sia dan kalian tidak akan dikembalikan kepada kami? (QS Al- Mu'minun: 115)
6. Bacaan keenam
فَتَعٰلَى اللّٰهُ الۡمَلِكُ الۡحَـقُّ ۚ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ رَبُّ الۡعَرۡشِ الۡـكَرِيۡمِ
Fata`âlallâhul-malikul-haqqu lâ ilâha illâ huwa rabbul-'arsyil-karim(i).
Artinya: Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya. Tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (yang memiliki) 'Arsy yang mulia. (QS Al-Mu'minun: 116)
7. Bacaan ketujuh
وَمَنۡ يَّدۡعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۙ لَا بُرۡهَانَ لَهٗ بِهٖۙ فَاِنَّمَا حِسَابُهٗ عِنۡدَ رَبِّهٖؕ اِنَّهٗ لَا يُفۡلِحُ الۡـكٰفِرُوۡنَ