Dzikir Petang, Bacaan dan Faedahnya

Kamis, 29 Juli 2021 - 09:40 WIB
loading...
Dzikir Petang, Bacaan dan Faedahnya
ilustrasi. Foto istimewa
A A A
Dzikir petang merupakan bacaan atau lafadz untuk mengingat Allah Ta'ala yang dibaca pada waktu sore hari atau petang. Berdzikir sendiri adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Inilah amalan yang membuat seorang Muslim akan selalu melakukan hal-hal yang baik karena ia senantiasa akan merasa diawasi oleh Allah SWT.

Dalil dari dzikir petang terdapat pada QS. Al-Ahzab ayat 41-42 yang artinya,

“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang“



Dzikir ini dilafadzkan setelah Shalat Maghrib hingga menjelang malam . Dan inilah bacaan dzikir petang yang perlu untuk diketahui dan dibaca.

1. Membaca ayat kursi

Dzikir ini diawali dengan membaca ayat kursi. Ayat kursi adalah ayat 255 dalam surat Al-Baqarah. Berikut lafadznya,

اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Artinya:

“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar“

Ayat ini dibacakan satu kali. Faedah ketika membaca ayat ini adalah akan dilindungi oleh Allah dari berbagai macam gangguan hingga waktu pagi hari.



2. Surat Al-Mu’awwidzat.

Apa itu surat Al-Mu’awwidzat? Ini adalah surat yang terdiri dari surat ke 112, 113 dan 114. Yakni 3 surat terakhir dalam Al-Qur’an yaitu Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1459 seconds (0.1#10.140)