Sultan Ibrahim bin Adham, Buah Delima, dan Pernikahan Semalam
Sabtu, 25 September 2021 - 15:03 WIB
Namun, Muhammad Tahir tidak mau menerima pengangkatan itu karena kedatangannya semata-mata menaati perintah ayahnya, bukan untuk mencari kekuasaan atau kemuliaan.
Kepada Wazirul Alam, dia hanya menyampaikan nasihat supaya berlaku adil dalam mengemban kekuasaannya, adil dalam melaksanakan semua peraturan negeri, adil dalam menangani setiap macam pengaduan, dalam hal harta benda orang kecil, dan dalam melaksanakan hukum. Untuk melaksanakan keadilan itu, raja hendaknya menunjuk empat orang menteri yang paling baik sebagai pembantu utama.
Muhammad Tahir segera meninggalkan istana seorang diri, dengan membawa sedikit permata, atas desakan keras para wazir.
Sesampainya di Kufah, Muhammad Tahir menyampaikan salam ayahnya kepada Syekh Ismail, Mafatihul Arifin, dan ibunya. Permata yang dibawanya dari Irak diberikan juga kepada ibunya.
Setiap tahun Wazirul Alam tidak lalai mengirimkan delapan unta dengan harta sebagai upeti bagi Muhammad Tahir.
Kepada Wazirul Alam, dia hanya menyampaikan nasihat supaya berlaku adil dalam mengemban kekuasaannya, adil dalam melaksanakan semua peraturan negeri, adil dalam menangani setiap macam pengaduan, dalam hal harta benda orang kecil, dan dalam melaksanakan hukum. Untuk melaksanakan keadilan itu, raja hendaknya menunjuk empat orang menteri yang paling baik sebagai pembantu utama.
Muhammad Tahir segera meninggalkan istana seorang diri, dengan membawa sedikit permata, atas desakan keras para wazir.
Sesampainya di Kufah, Muhammad Tahir menyampaikan salam ayahnya kepada Syekh Ismail, Mafatihul Arifin, dan ibunya. Permata yang dibawanya dari Irak diberikan juga kepada ibunya.
Setiap tahun Wazirul Alam tidak lalai mengirimkan delapan unta dengan harta sebagai upeti bagi Muhammad Tahir.
(mhy)