Hamzah bin Abdul Muthalib: Bersama Roh Para Syuhada di Perut Burung
Minggu, 03 Oktober 2021 - 17:43 WIB
Hamzah bin Abdul Muthalib , paman Nabi SAW, syahid dalam perang Uhud . Kini ruh atau roh para syuhada itu berada dalam perut burung hijau. Mereka mendatangi surga dan bertengger di lentera-lentera dari emas.
Setelah syahidnya Hamzah bin Abdul Muthalib, Rasulullah SAW bersabda, “Hamzah adalah sayyid (pemimpin) para syuhada di hari Kiamat.” (HR al-Hakim).
Syaikh Mahmud al-Mishri dalam kitabnya Ashabur Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam menjelaskan hadis ini bahkan sudah pernah disampaikan langsung oleh Rasulullah SAW sendiri kepada Hamzah semasa dia masih hidup.
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga disebutkan bersabda di depan jenazah Hamzah, “Melimpahlah atasmu rahmat ar-Rahim. Akulah saksi bagimu di hadapan al-Hakim. Engkaulah pendekar penyambung silaturahmi, berbuat kebaikan, pembela yang dizalimi."
Ibnu Abbas meriwayatkan, bahwa setelah Perang Uhud usai, Rasulullah SAW bersabda:
Ketika saudara-saudara kalian gugur dalam Perang Uhud, Allah menjadikan ruh-ruh mereka di dalam perut burung hijau yang mendatangi sunga-sungai di surga, memakan buah-buahannya dan bertengger di lentera-lentera dari emas yang tergantung di bawah naungan ‘Arsy.
Ketika mereka mendapatkan makanan, minuman, dan tempat tinggal yang baik, mereka berkata, “Siapa yang menyampaikan kepada saudara-saudara kami bahwa kami saat ini hidup di surga dalam keadaan diberi rizki, agar mereka tidak menolak untuk berangkat berperang dan bersikap menahan diri dari jihad.”
Allah berfirman, “Aku yang menyampaikan untuk kalian kepada mereka.”
(Periwayat berkata: Maka turunlah ayat):
“Janganlah engkau mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (QS Ali Imran : 169)
Hadits ini diriwatkan bu Dawud (No. 2520) dan al-Hakim (Vol 2, hlm 88, 297)..
Dalam kesempatan lain, seseorang bertanya kepada Abdullah bin Masud:
Kami bertanya kepada Abdullah bin Masud rentang ayat ini (yaitu QS Ali Imran : 169). Maka dia berkata, “Kami juga pernah bertanya tentang hal itu kepada Rasulullah SAW, maka beliau bersabda, ‘Ruh-ruh mereka di dalam perut burung berwarna hijau. Ia mempunyai lentera-lentera yang bergantungan di ‘Arsy. Ia hilir-mudik di dalam surga sesuka-sukanya, kemudian ia bertengger di lentera-lentera tersebut.’
‘Lalu Rabb mereka melongok kepada mereka lalu berfirman, ‘Apakah kalian menginginkan sesuatu?’
‘Mereka menjawab,’Apa yang kami inginkan (lagi), sementara kami hilir mudik di surga sesuka kami?’
‘Lalu Allah melakukan hal itu kepada mereka sebanyak tiga kali. Ketika mereka melihat bahwa mereka akan terus ditanya, mereka berkata, ‘Ya Rabbi, kami ingin Engkau mengembalikan ruh kami ke jasad kami sehingga kami terbunuh di jalan-Mu sekali lagi.’
‘Ketika Allah melihat bahwa mereka tidak lagi memendam hajat, maka mereka dibiarkan.’.”
Setelah syahidnya Hamzah bin Abdul Muthalib, Rasulullah SAW bersabda, “Hamzah adalah sayyid (pemimpin) para syuhada di hari Kiamat.” (HR al-Hakim).
Syaikh Mahmud al-Mishri dalam kitabnya Ashabur Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam menjelaskan hadis ini bahkan sudah pernah disampaikan langsung oleh Rasulullah SAW sendiri kepada Hamzah semasa dia masih hidup.
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga disebutkan bersabda di depan jenazah Hamzah, “Melimpahlah atasmu rahmat ar-Rahim. Akulah saksi bagimu di hadapan al-Hakim. Engkaulah pendekar penyambung silaturahmi, berbuat kebaikan, pembela yang dizalimi."
Ibnu Abbas meriwayatkan, bahwa setelah Perang Uhud usai, Rasulullah SAW bersabda:
Ketika saudara-saudara kalian gugur dalam Perang Uhud, Allah menjadikan ruh-ruh mereka di dalam perut burung hijau yang mendatangi sunga-sungai di surga, memakan buah-buahannya dan bertengger di lentera-lentera dari emas yang tergantung di bawah naungan ‘Arsy.
Ketika mereka mendapatkan makanan, minuman, dan tempat tinggal yang baik, mereka berkata, “Siapa yang menyampaikan kepada saudara-saudara kami bahwa kami saat ini hidup di surga dalam keadaan diberi rizki, agar mereka tidak menolak untuk berangkat berperang dan bersikap menahan diri dari jihad.”
Allah berfirman, “Aku yang menyampaikan untuk kalian kepada mereka.”
(Periwayat berkata: Maka turunlah ayat):
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
“Janganlah engkau mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (QS Ali Imran : 169)
Hadits ini diriwatkan bu Dawud (No. 2520) dan al-Hakim (Vol 2, hlm 88, 297)..
Dalam kesempatan lain, seseorang bertanya kepada Abdullah bin Masud:
Kami bertanya kepada Abdullah bin Masud rentang ayat ini (yaitu QS Ali Imran : 169). Maka dia berkata, “Kami juga pernah bertanya tentang hal itu kepada Rasulullah SAW, maka beliau bersabda, ‘Ruh-ruh mereka di dalam perut burung berwarna hijau. Ia mempunyai lentera-lentera yang bergantungan di ‘Arsy. Ia hilir-mudik di dalam surga sesuka-sukanya, kemudian ia bertengger di lentera-lentera tersebut.’
‘Lalu Rabb mereka melongok kepada mereka lalu berfirman, ‘Apakah kalian menginginkan sesuatu?’
‘Mereka menjawab,’Apa yang kami inginkan (lagi), sementara kami hilir mudik di surga sesuka kami?’
‘Lalu Allah melakukan hal itu kepada mereka sebanyak tiga kali. Ketika mereka melihat bahwa mereka akan terus ditanya, mereka berkata, ‘Ya Rabbi, kami ingin Engkau mengembalikan ruh kami ke jasad kami sehingga kami terbunuh di jalan-Mu sekali lagi.’
‘Ketika Allah melihat bahwa mereka tidak lagi memendam hajat, maka mereka dibiarkan.’.”