Jin Qorin Nabi Muhammad Masuk Islam, Jin Qorin Umat Nabi Jadi Pengganggu
Selasa, 02 November 2021 - 16:44 WIB
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” (HR. Muslim)
Imam An-Nawawi mengatakan, “Dalam hadis ini terdapat peringatan keras terhadap godaan jin qorin dan bisikannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi tahu bahwa dia bersama kita, agar kita selalu waspada sebisa mungkin. (Syarh Shahih Muslim)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajid menjelaskan, “Berdasarkan perenungan terhadap berbagai dalil dari Alquran dan sunah dapat disimpulkan bahwa tidak ada tugas bagi jin qorin selain menyesatkan, mengganggu, dan membisikkan was-was. Godaan jin qorin ini akan semakin melemah, sebanding dengan kekuatan iman pada disi seseorang.”
Apakah qorin juga menyertai manusia setelah dia meninggal?
Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan, “Apakah qorin ini akan terus menyertai manusia, sampai menemaninya di kuburan? jawabnya, "Tidak."
Zahir hadis –Allahu a’lam– menunjukkan bahwa dengan berakhirnya usia manusia, maka jin ini akan meninggalkannya. Karena tugas yang dia emban telah berakhir. Ketika manusia mati maka akan terputus semua amalnya, kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya. (HR Muslim).
Di masa Nabi SAW ada kejadian jin yang dulu kafir, kemudian masuk Islam. Lalu mereka menjadi dai, mengajak kawan-kawannya sesama jin untuk ikut masuk Islam.
Allah berfirman, “Ingatlah ketika Kami arahkan serombongan jin kepadamu untuk mendengarkan Al-Qur'an. Tatkala mereka menghadiri pembacaan Al-Qur'an lalu mereka berkata, ‘Diamlah kalian untuk mendengarkannya.’ Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan,” ( QS. Al-Ahqaf: 29 ).
Setelah mereka masuk Islam, mereka mengajak jin yang lain untuk masuk Islam. Mereka mengatakan, bahwa Al-Qur'an yang diturunkan kepada Muhammad SAW ajarannya sama dengan kitab yang diturunkan kepada Musa AS.
Allah berfirman, “Mereka berkata, ‘Hai kaum kami, sesunggguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus’,” ( QS Al-Ahqaf: 30 ).
ما منكم من أحد إلاوقد وكل به قرينه من الجن
“Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” (HR. Muslim)
Imam An-Nawawi mengatakan, “Dalam hadis ini terdapat peringatan keras terhadap godaan jin qorin dan bisikannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi tahu bahwa dia bersama kita, agar kita selalu waspada sebisa mungkin. (Syarh Shahih Muslim)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajid menjelaskan, “Berdasarkan perenungan terhadap berbagai dalil dari Alquran dan sunah dapat disimpulkan bahwa tidak ada tugas bagi jin qorin selain menyesatkan, mengganggu, dan membisikkan was-was. Godaan jin qorin ini akan semakin melemah, sebanding dengan kekuatan iman pada disi seseorang.”
Apakah qorin juga menyertai manusia setelah dia meninggal?
Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan, “Apakah qorin ini akan terus menyertai manusia, sampai menemaninya di kuburan? jawabnya, "Tidak."
Zahir hadis –Allahu a’lam– menunjukkan bahwa dengan berakhirnya usia manusia, maka jin ini akan meninggalkannya. Karena tugas yang dia emban telah berakhir. Ketika manusia mati maka akan terputus semua amalnya, kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya. (HR Muslim).
Di masa Nabi SAW ada kejadian jin yang dulu kafir, kemudian masuk Islam. Lalu mereka menjadi dai, mengajak kawan-kawannya sesama jin untuk ikut masuk Islam.
Allah berfirman, “Ingatlah ketika Kami arahkan serombongan jin kepadamu untuk mendengarkan Al-Qur'an. Tatkala mereka menghadiri pembacaan Al-Qur'an lalu mereka berkata, ‘Diamlah kalian untuk mendengarkannya.’ Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan,” ( QS. Al-Ahqaf: 29 ).
Setelah mereka masuk Islam, mereka mengajak jin yang lain untuk masuk Islam. Mereka mengatakan, bahwa Al-Qur'an yang diturunkan kepada Muhammad SAW ajarannya sama dengan kitab yang diturunkan kepada Musa AS.
Allah berfirman, “Mereka berkata, ‘Hai kaum kami, sesunggguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus’,” ( QS Al-Ahqaf: 30 ).
(mhy)