Jangan Banyak Tertawa Apalagi Terbahak-bahak, Ini Alasannya

Senin, 22 November 2021 - 22:05 WIB
Tertawalah secukupnya, jangan berlebihan dan sering terbahak-bahak karena dapat mematikan hati. Foto/dok darunnajah.com
Sudah menjadi fitrah bagi manusia pernah merasakan bahagia dan sedih. Allah menjadikan seseorang tertawa dan menangis dengan sebab-sebabnya sebagaimana firman-Nya dalam Surat An-Najm Ayat 43.

وَاَنَّهٗ هُوَ اَضۡحَكَ وَاَبۡكٰىۙ

"Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis." (QS an-Najm: 43)

Untuk diketahui, tertawa bukanlah hal terlarang, namun jika berlebihan atau sering tertawa maka dapat mendatangkan mudarat dan membuat hati menjadi keras. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

وَلَا تُكْثِرِ الضَّحِكَ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ القَلْبَ




"Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati." (HR at-Tirmidzi)

Dalam Kitab Tanbihul Ghafilin, Imam Abu Laits As-Samarqandi (wafat 373 H) menerangkan bahaya sering tertawa dan terbahak-bahak. Abu Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Umar berkata: "Pada suatu hari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam keluar ke masjid, tiba-tiba ada orang berbicara sambil tertawa, maka Nabi berhenti di depan mereka dan memberi salam lalu bersabda: "Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan." Sahabat bertanya: "Apakah yang memutus kelezatan itu?" Jawab Nabi: "Kematian."

Kemudian Nabi keluar melihat orang-orang sedang tertawa gelak-gembira, maka Beliau bersabda kepada mereka: "Ingatlah demi Allah yang jiwaku di tanganNya, andaikan kamu mengetahui sebagaimana yang aku ketahui niscaya kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis."

Kemudian di lain hari beliau melihat orang-orang sedang gelak ketawa sambil berbicara-bicara, maka Nabi memberi salam dan berkata: "Sesungguhnya Islam ini pada mulanya asing dan akan kembali asing, maka beruntunglah orang-orang asing itu pada hari Kiamat." Ditanya: "Siapakah orang-orang asing itu?" Jawab Nabi: "Mereka adalah yang berbuat baik di masa rusaknya manusia." (Artinya jika manusia telah rusak moralnya, mereka tetap memperbaiki akhlak mereka)

Imam Hasan Al-Bashri berkata: "Sungguh ajaib seseorang dapat tertawa, padahal di belakangnya ada api neraka dan orang yang bersenang-senang sedangkan di belakangnya maut."

Ja'far bin Auf dari Mas'ud dari Auf bin Abdullah berkata: "Nabi Muhammad tidaklah tertawa melainkan senyum simpul dan tidak menoleh kecuali dengan wajahnya (badannya)."

Hadis ini menunjukkan bahwa senyum itu sunnah dan tertawa terbahak-bahak itu makruh. Maka seharusnya orang yang berakal sehat tidak banyak tertawa terbahak-bahak. Karena banyak yang tertawa gelak di dunia, maka ia akan banyak menangis di akhirat. Sedangkan di akhirat adalah hari yang sangat sulit.

Allah berfirman:

فَلۡيَـضۡحَكُوۡا قَلِيۡلاً وَّلۡيَبۡكُوۡا كَثِيۡرًا‌ ۚ جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ

"Maka biarkanlah mereka tertawa sedikit dan menangis yang banyak, sebagai balasan terhadap apa yang selalu mereka perbuat." (At-Taubah Ayat 82)

Yahya bin Mu’aadz Arrazi berkata: "Empat macam yang menghilangkan tertawanya orang mukmin dan kesenangannya, yaitu:

1. Memikirkan Akhirat

2. Kesibukan pencarian keperluan hidup

3. Kerisauan memikirkan dosa

4. Tibanya musibah bala.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
cover top ayah
اٰمَنَ الرَّسُوۡلُ بِمَاۤ اُنۡزِلَ اِلَيۡهِ مِنۡ رَّبِّهٖ وَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ‌ؕ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰٓٮِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ ۚ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ اَحَدٍ مِّنۡ رُّسُلِهٖ‌ ۚ وَقَالُوۡا سَمِعۡنَا وَاَطَعۡنَا‌ ۖ غُفۡرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيۡكَ الۡمَصِيۡرُ
Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya. Dan mereka berkata, Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.

(QS. Al-Baqarah Ayat 285)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More