3 Perkara yang Menyeret Manusia pada Kebinasaan

Kamis, 09 Desember 2021 - 14:20 WIB
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ


“Bacakan kepada mereka tentang berita orang yang diberikan dan diajarkan kepadanya ayat-ayat Kami, lalu ia lepas dari ayat-ayat Kami tersebut. Lalu setan mengikutinya dan ia pun tersesat.” (QS. Al-A’raf: 175)

Bayangkan, ia tersesat setelah mendapatkan hidayah. Lalu Allah berfirman:

وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَـٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ…


“Kalaulah Kami kehendaki, Kami akan muliakan ia dengan ayat-ayat Kami itu. Namun ia lebih condong kepada dunia dan mengiktui hawa nafsunya...” (QS. Al-A’raf : 176)

Rupanya inilah sebabnya ia tersesat, lebih mengutamakan kehidupan dunia dan mengikuti hawa nafsu, akhirnya ia pun tinggalkan ayat-ayat Allah Jalla wa ‘Ala.

Maka Anda yang sudah mendapatkan hidayah, kita yang sudah Allah ajarkan ayat-ayat Allah, jika di hati kita masih mengutamakan kehidupan dunia dan mengikuti hawa nafsu, demi Allah ilmu yang kita pelajari itu tidak akan ada manfaatnya. Makanya Allah menganggap orang yang mengikuti hawa nafsu itu adalah manusia yang paling sesat. Allah berfirman:

وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ


“Siapakah yang paling sesat dari orang yang mengikuti hawa nafsunya?” (QS. Al-Qashash : 50)

Karena orang kalau mengikuti hawa nafsu, ketika disampaikan hujjah, kebenaran, dalil, pasti dia akan tolak. Maka mengerikan ketika seseorang lebih mendahulukan hawa nafsunya dan syahwatnya daripada mengikuti Allah dan RasulNya. Kesengsaraan telah siap-siap menunggu dia di dunia dan akhiratnya. Orang yang mengikuti hawa nafsu akan Allah berikan kesempitan di dunia dan di akhirat. Di dunia kesempitan dada walaupun hartanya kaya.



Allah Ta'ala berfirman:

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ


“Siapa yang berpaling dari peringatanKu, maka ia akan mendapatkan kesempitan hidup, dan Kami akan kumpulkan ia dalam keadaan buta.” (QS. Thaha: 124)

Sebagian ulama mengatakan bahwa kesempitan dada, hatinya selalu gelisah, tidak mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan di dunia dan kesempitan kubur. Lalu ia berkata:

قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَىٰ وَقَدْ كُنتُ بَصِيرًا


“Kemudian ia berkata: ‘Ya Rabb, kenapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta? Sementara aku dahulu di dunia bisa melihat.’” (QS. Thaha : 125)

Apa kata Allah?

قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا ۖ وَكَذَٰلِكَ الْيَوْمَ تُنسَىٰ


“Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, lalu kamu pun meninggalkannya, maka di hari ini pun kamu akan ditinggalkan.” (QS. Tha-ha : 126)

Di hari akhirat, ketika kita sangat butuh karunia Allah, rahmatNya dan ampunanNya, ternyata Allah tinggalkan kita karena kita di dunia lebih mengikuti hawa nafsu dan meninggalkan ayat-ayat Allah. Naudzubillah..

3. Ujub dengan kelebihan diri sendiri (Sombong)

Sifat sombong dan membanggakan diri adalah merupakan sifat yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Sebagaimana Firman-Nya:

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ


“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman :18)

Atas dasar pertimbangan itu, maka Imam Al- Ghazali mengatakan bahwa orang yang memiliki karakter sombong disebut sebagai pribadi yang mengalami penyakit mental dan jiwa. Selanjutnya beliau juga mengatakan, bahwa orang yang demikian itu : pada sisi Allah Ta’ala adalah terkutuk dan sangat dimurkai.

Sampai-sampai siapapun yang di dalam hatinya ada setitik kesombongan, maka pintu surga akan tertutup baginya. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :

“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walau sebesar biji sawi. Ada seseorang yang bertanya, Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus ? Beliau menjawab, Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.” (HR. Muslim No. 91)

Rasulullah juga bersabda :

“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka ? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur (sombong).” (HR. Bukhari No. 4918 dan Muslim No. 2853).

Untuk itu, jauhilah sifat Fir’aun, Abu Jahal dan Abu Lahab yang akan membinasakan itu. Sebab, jika dibiarkan kita akan kehilangan akal sehat dan jati diri sebagai hamba Allah.



Wallahu A'lam
Halaman :
Follow
cover top ayah
هُوَ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ عَلَيۡكَ الۡكِتٰبَ مِنۡهُ اٰيٰتٌ مُّحۡكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الۡكِتٰبِ وَاُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ‌ؕ فَاَمَّا الَّذِيۡنَ فِىۡ قُلُوۡبِهِمۡ زَيۡغٌ فَيَتَّبِعُوۡنَ مَا تَشَابَهَ مِنۡهُ ابۡتِغَآءَ الۡفِتۡنَةِ وَابۡتِغَآءَ تَاۡوِيۡلِهٖۚ وَمَا يَعۡلَمُ تَاۡوِيۡلَهٗۤ اِلَّا اللّٰهُ ؔ‌ۘ وَ الرّٰسِخُوۡنَ فِى الۡعِلۡمِ يَقُوۡلُوۡنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ كُلٌّ مِّنۡ عِنۡدِ رَبِّنَا ‌ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّاۤ اُولُوا الۡاَلۡبَابِ
Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal.

(QS. Ali 'Imran Ayat 7)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More