Tafsir Surat Al-Kafirun dan Fadhilahnya Bagi yang Membacanya
Senin, 20 Desember 2021 - 23:06 WIB
"Dan kalian tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. (Al-Kafirun: 5)
Artinya, kalian tidak mau menuruti perintah-perintah Allah dan syariat-Nya dalam beribadah kepada-Nya, melainkan kalian telah membuat-buat sesuatu dari diri kalian sendiri sesuai hawa nafsu kalian. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَما تَهْوَى الْأَنْفُسُ وَلَقَدْ جاءَهُمْ مِنْ رَبِّهِمُ الْهُدى
"Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. (An-Najm: 23)
Maka Rasulullah SAW berlepas diri dari mereka dalam semua yang mereka kerjakan; karena sesungguhnya seorang hamba itu harus mempunyai Tuhan yang disembahnya dan cara ibadah yang ditempuhnya. Rasul dan para pengikutnya menyembah Allah sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh-Nya. Untuk itulah maka kalimat Islam ialah "Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah". Dengan kata lain, tiada yang berhak disembah selain Allah, dan tiada jalan yang menuju kepada-Nya selain dari apa yang disampaikan oleh Rasulullah.
Sedangkan orang-orang musyrik menyembah selain Allah dengan cara penyembahan yang tidak diizinkan oleh Allah. Karena itulah maka Rasulullah berkata kepada mereka, sesuai dengan perintah Allah:
{لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ}
"Untukmu agamamu, dan untukku agamaku." (Al-Kafirun: 6)
Imam Al-Bukhari mengatakan bahwa dikatakan: Untukmulah agamamu. (Al-Kafirun: 6) Yakni kekafiran, dan untukkulah agamaku. (Al-Kafirun: 6)
Yaitu agama Islam, dan tidak disebutkan dini, karena akhir semua ayat memakai huruf nun, maka huruf Ya-nya dibuang. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain:
{فَهُوَ يَهْدِينِ}
"Maka Dialah yang menunjuki aku." (Asy-Syu'ara: 78)
Imam Ahmad Bin Hambal dan ulama lainnya mengatakan bahwa orang Nasrani tidak dapat mewaris dari orang Yahudi. Demikian pula sebaliknya. Karena ada hadis yang diriwayatkan dari Amr ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya yang mengatakan bahwa Rasulullah telah bersabda:
«لَا يَتَوَارَثُ أَهْلُ مِلَّتَيْنِ شَتَّى»
"Dua orang pemeluk agama yang berbeda tidak dapat saling mewarisi di antara keduanya.
Fadhilah Surat Al-Kafirun
1. Surat yang Ditakuti Iblis
Tidak ada surat yang sangat ditakuti Iblis kecuali Surat Al-Kafirun ini. Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas: "Tidak ada dalam Al-Qur'an yang lebih menakutkan bagi Iblis daripada "Qul Ya Ayyuhal Kafirun", sebab ia adalah tauhid dan pembebas dari kemusyrikan."
2. Menjauhkan Diri dari Sifat dan Perbuatan Musyrik
Keutamaan membaca surat ini sebelum tidur dapat menjauhkan diri dari sifat dan perbuatan yang menjerumuskan kepada kemusyrikan. Hal ini disabdakan Nabi Muhammad:
Artinya, kalian tidak mau menuruti perintah-perintah Allah dan syariat-Nya dalam beribadah kepada-Nya, melainkan kalian telah membuat-buat sesuatu dari diri kalian sendiri sesuai hawa nafsu kalian. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَما تَهْوَى الْأَنْفُسُ وَلَقَدْ جاءَهُمْ مِنْ رَبِّهِمُ الْهُدى
"Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. (An-Najm: 23)
Maka Rasulullah SAW berlepas diri dari mereka dalam semua yang mereka kerjakan; karena sesungguhnya seorang hamba itu harus mempunyai Tuhan yang disembahnya dan cara ibadah yang ditempuhnya. Rasul dan para pengikutnya menyembah Allah sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh-Nya. Untuk itulah maka kalimat Islam ialah "Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah". Dengan kata lain, tiada yang berhak disembah selain Allah, dan tiada jalan yang menuju kepada-Nya selain dari apa yang disampaikan oleh Rasulullah.
Sedangkan orang-orang musyrik menyembah selain Allah dengan cara penyembahan yang tidak diizinkan oleh Allah. Karena itulah maka Rasulullah berkata kepada mereka, sesuai dengan perintah Allah:
{لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ}
"Untukmu agamamu, dan untukku agamaku." (Al-Kafirun: 6)
Imam Al-Bukhari mengatakan bahwa dikatakan: Untukmulah agamamu. (Al-Kafirun: 6) Yakni kekafiran, dan untukkulah agamaku. (Al-Kafirun: 6)
Yaitu agama Islam, dan tidak disebutkan dini, karena akhir semua ayat memakai huruf nun, maka huruf Ya-nya dibuang. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain:
{فَهُوَ يَهْدِينِ}
"Maka Dialah yang menunjuki aku." (Asy-Syu'ara: 78)
Imam Ahmad Bin Hambal dan ulama lainnya mengatakan bahwa orang Nasrani tidak dapat mewaris dari orang Yahudi. Demikian pula sebaliknya. Karena ada hadis yang diriwayatkan dari Amr ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya yang mengatakan bahwa Rasulullah telah bersabda:
«لَا يَتَوَارَثُ أَهْلُ مِلَّتَيْنِ شَتَّى»
"Dua orang pemeluk agama yang berbeda tidak dapat saling mewarisi di antara keduanya.
Fadhilah Surat Al-Kafirun
1. Surat yang Ditakuti Iblis
Tidak ada surat yang sangat ditakuti Iblis kecuali Surat Al-Kafirun ini. Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas: "Tidak ada dalam Al-Qur'an yang lebih menakutkan bagi Iblis daripada "Qul Ya Ayyuhal Kafirun", sebab ia adalah tauhid dan pembebas dari kemusyrikan."
2. Menjauhkan Diri dari Sifat dan Perbuatan Musyrik
Keutamaan membaca surat ini sebelum tidur dapat menjauhkan diri dari sifat dan perbuatan yang menjerumuskan kepada kemusyrikan. Hal ini disabdakan Nabi Muhammad:
Lihat Juga :