Apakah Wanita Haid Boleh Berdoa di Sepertiga Malam?
Selasa, 21 Desember 2021 - 10:44 WIB
Apakah wanita haid boleh berdoa di sepertiga malam ? Pertanyaan ini sering muncul karena wanita yang sedang mengalami siklus bulanan tersebut, diharamkan untuk sholat dan puasa. Namun, para ulama menegaskan masih banyak amalan sunnah lain yang bisa tetap dijalankan oleh wanita yang sedang haid agar tidak ketinggalan pahalanya, termasuk berdoa .
Apalagi berdoa di waktu-waktu yang mustajab seperti di sepertiga malam itu sangat dianjurkan. Pada hakikatnya, berdoa merupakan penanaman sugesti atau afirmasi, yaitu memberikan keyakinan kepada alam bawah sadar pikiran kita. Saat berdoa,sebaiknya tubuh dalam kondisi relaks, tenang, hening, atau khusyuk. Untuk mendapatkan kondisi demikian tentunya membutuhkan waktu-waktu khusus. Maka berdoa di sepertiga malam sangat baik untuk diamalkan termasuk oleh wanita yang sedang berhadas tersebut.
Menurut sebagian ulama, pada waktu sepertiga malam pintu-pintu doa dibuka dan Allah turun ke bumi untuk melihat hambanya yang mau berdoa dan bermunajat kepada-Nya. Ini diriwayatkan di dalam HR Imam Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi dan an-Nasa’i.
Di sepertiga malam ini, meski tidak melaksanakan sholat tahajud atau sholat malam lainnya, wanita haid bisa menyampaikan segala doa dan keinginan pada Allah dimanapun dan kapanpun. Cara ini merupakan bentuk supaya wanita yang sedang haid senantiasa terhubung dengan Tuhan. Berdoa menjadi kesempatan baginya menyampaikan curhat, meminta ampunan dari segala dosa, meminta rezeki, kesehatan, dan sebagainya. Pasti diri kita akan menjadi lebih nyaman dan terlindungi.
Selain berdoa, ada juga amalan sunnah lainnya yang bisa dilakukan oleh wanita yang sedang haid. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah daftar amalan-amalan yang bisa tetap dilakukan oleh wanita yang sedang haid dan nifas :
1. Berdzikir
Dzikir bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Zikir adalah ibadah yang murah, tapi memiliki keutamaan, hikmah dan khasiat yang luar biasa. Seorang wanita yang sedang haid dan nifas, niscaya hatinya akan senantiasa diliputi ketenangan dan kedamaian saat ia berzikir.
2. Berdoa
Setiap muslim harus menghiasi diri mereka dengan doa. Saat akan memulai aktivitas selalu diawali dengan berdoa. Begitupula setelah aktivitas berakhir selalu ditutup dengan doa. Karena doa merupakan senjata bagi orang-orang yang beriman, maka tidak ada alasan bagi wanita yang sedang haid dan nifas untuk tidak berdoa kepada Allah SWT.
3. Mendengarkan Al Qur'an
Amalan ketika haid yang penuh pahala selanjutnya adalah mendengarkan lantunan Al Qur'an. Meski tidak diperbolehkan membaca Al Qur'an, perempuan yang haid tetap dianjurkan untuk mendengarnya.
Dengan tetap mendengar lantunan ayat suci, hati akan merasa selalu dekat dengan Allah. Terkait dengan ini, ada sebuah hadis dari Aisyah radhiyallahu'anha yang dia berkata, "Rasulullah Shallallalahu alaihi wa sallam meletakkan kepalanya di pangkuanku saat aku sedang haid, dan dia membaca Al Qur'an," (HR Ibnu Majah).
Meski masih ada perdebatan antara boleh atau tidaknya memegang atau mendengarkan Alquran, ada baiknya untuk tidak meninggalkan seluruhnya. Sebab, Al Qur'an merupakan pegangan umat muslim yang tidak boleh dilupakan. Jadi jalan keluar yang baik adalah dengan mendengarkannya.
4. Mendengarkan tausiyah dan menuntut ilmu
Perempuan haid diperbolehkan mendatangi kajian-kajian keagamaan, baik untuk mendengarkan tausiyah, menambah keimanan, serta menuntut ilmu. Seluruhnya akan menjadi amalan ketika haid yang selain mendatangkan pahala, juga menambah keilmuan bagi perempuan meski sedang haid.
Imam Muslim mencatat hadis tentang keutamaan orang yang sedang mencari ilmu, yakni: "Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah Subhanahu wa ta'ala. menunjukkan jalan menuju surga baginya," (HR Muslim).
Selain mendengarkan tausiyah secara langsung ke majelis ilmu, mendengarkan tausiyah sebagai amalan ketika haid juga bisa dilakukan dengan mendengarkannya di radio, menontonnya di televisi, atau streaming di halaman internet tentang keilmuan yang luas, tanpa harus terpatok pada ilmu keagamaan.
5. Bersedekah
Amalan ketika haid selanjutnya adalah bersedekah. Memperbanyak sedekah bisa dengan berbagai cara, mulai dari memberi santunan kepada fakir miskin, anak yatim hingga hanya menebar senyuman kebaikan kepada orang lain.
Dalam hal bersedekah, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam juga menyerukan dalam sebuah hadis. Rasulullah bersabda: "Wahai kaum perempuan! Bersedekahlah kamu dan perbanyaklah istighfar. Karena, aku melihat kaum perempuanlah yang paling banyak menjadi penghuni neraka." (HR Muslim).
Allah Ta'ala juga berfirman: "Dan berikanlah infak di jalan Allah dan janganlah engkau menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang yang berbuat baik," (QS Al-Baqarah: 195).
6. Bersilaturahmi
Bersilaturahmi menjadi salah satu amalan ketika haid yang yang paling mudah dilakukan. Melakukan silaturahmi dengan mengunjungi saudara, teman, dan kerabat bisa menambah pahala dan membuka pintu rezeki sesama umat. Bersilaturahmi bisa dilakukan lewat media elektronik, mengunjungi rumah, atau melakukan kegiatan sosial.
Dengan bersilaturahmi, wanita haid bisa sejenak meluangkan waktu bersama dengan orang lain dan melupakan sejenak keletihan yang akan terbayar dengan senyuman teman atau saudara tersebut.
Wallahu A'lam
Apalagi berdoa di waktu-waktu yang mustajab seperti di sepertiga malam itu sangat dianjurkan. Pada hakikatnya, berdoa merupakan penanaman sugesti atau afirmasi, yaitu memberikan keyakinan kepada alam bawah sadar pikiran kita. Saat berdoa,sebaiknya tubuh dalam kondisi relaks, tenang, hening, atau khusyuk. Untuk mendapatkan kondisi demikian tentunya membutuhkan waktu-waktu khusus. Maka berdoa di sepertiga malam sangat baik untuk diamalkan termasuk oleh wanita yang sedang berhadas tersebut.
Menurut sebagian ulama, pada waktu sepertiga malam pintu-pintu doa dibuka dan Allah turun ke bumi untuk melihat hambanya yang mau berdoa dan bermunajat kepada-Nya. Ini diriwayatkan di dalam HR Imam Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi dan an-Nasa’i.
Di sepertiga malam ini, meski tidak melaksanakan sholat tahajud atau sholat malam lainnya, wanita haid bisa menyampaikan segala doa dan keinginan pada Allah dimanapun dan kapanpun. Cara ini merupakan bentuk supaya wanita yang sedang haid senantiasa terhubung dengan Tuhan. Berdoa menjadi kesempatan baginya menyampaikan curhat, meminta ampunan dari segala dosa, meminta rezeki, kesehatan, dan sebagainya. Pasti diri kita akan menjadi lebih nyaman dan terlindungi.
Selain berdoa, ada juga amalan sunnah lainnya yang bisa dilakukan oleh wanita yang sedang haid. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah daftar amalan-amalan yang bisa tetap dilakukan oleh wanita yang sedang haid dan nifas :
1. Berdzikir
Dzikir bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Zikir adalah ibadah yang murah, tapi memiliki keutamaan, hikmah dan khasiat yang luar biasa. Seorang wanita yang sedang haid dan nifas, niscaya hatinya akan senantiasa diliputi ketenangan dan kedamaian saat ia berzikir.
2. Berdoa
Setiap muslim harus menghiasi diri mereka dengan doa. Saat akan memulai aktivitas selalu diawali dengan berdoa. Begitupula setelah aktivitas berakhir selalu ditutup dengan doa. Karena doa merupakan senjata bagi orang-orang yang beriman, maka tidak ada alasan bagi wanita yang sedang haid dan nifas untuk tidak berdoa kepada Allah SWT.
3. Mendengarkan Al Qur'an
Amalan ketika haid yang penuh pahala selanjutnya adalah mendengarkan lantunan Al Qur'an. Meski tidak diperbolehkan membaca Al Qur'an, perempuan yang haid tetap dianjurkan untuk mendengarnya.
Dengan tetap mendengar lantunan ayat suci, hati akan merasa selalu dekat dengan Allah. Terkait dengan ini, ada sebuah hadis dari Aisyah radhiyallahu'anha yang dia berkata, "Rasulullah Shallallalahu alaihi wa sallam meletakkan kepalanya di pangkuanku saat aku sedang haid, dan dia membaca Al Qur'an," (HR Ibnu Majah).
Meski masih ada perdebatan antara boleh atau tidaknya memegang atau mendengarkan Alquran, ada baiknya untuk tidak meninggalkan seluruhnya. Sebab, Al Qur'an merupakan pegangan umat muslim yang tidak boleh dilupakan. Jadi jalan keluar yang baik adalah dengan mendengarkannya.
4. Mendengarkan tausiyah dan menuntut ilmu
Perempuan haid diperbolehkan mendatangi kajian-kajian keagamaan, baik untuk mendengarkan tausiyah, menambah keimanan, serta menuntut ilmu. Seluruhnya akan menjadi amalan ketika haid yang selain mendatangkan pahala, juga menambah keilmuan bagi perempuan meski sedang haid.
Imam Muslim mencatat hadis tentang keutamaan orang yang sedang mencari ilmu, yakni: "Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah Subhanahu wa ta'ala. menunjukkan jalan menuju surga baginya," (HR Muslim).
Selain mendengarkan tausiyah secara langsung ke majelis ilmu, mendengarkan tausiyah sebagai amalan ketika haid juga bisa dilakukan dengan mendengarkannya di radio, menontonnya di televisi, atau streaming di halaman internet tentang keilmuan yang luas, tanpa harus terpatok pada ilmu keagamaan.
5. Bersedekah
Amalan ketika haid selanjutnya adalah bersedekah. Memperbanyak sedekah bisa dengan berbagai cara, mulai dari memberi santunan kepada fakir miskin, anak yatim hingga hanya menebar senyuman kebaikan kepada orang lain.
Dalam hal bersedekah, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam juga menyerukan dalam sebuah hadis. Rasulullah bersabda: "Wahai kaum perempuan! Bersedekahlah kamu dan perbanyaklah istighfar. Karena, aku melihat kaum perempuanlah yang paling banyak menjadi penghuni neraka." (HR Muslim).
Allah Ta'ala juga berfirman: "Dan berikanlah infak di jalan Allah dan janganlah engkau menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang yang berbuat baik," (QS Al-Baqarah: 195).
6. Bersilaturahmi
Bersilaturahmi menjadi salah satu amalan ketika haid yang yang paling mudah dilakukan. Melakukan silaturahmi dengan mengunjungi saudara, teman, dan kerabat bisa menambah pahala dan membuka pintu rezeki sesama umat. Bersilaturahmi bisa dilakukan lewat media elektronik, mengunjungi rumah, atau melakukan kegiatan sosial.
Dengan bersilaturahmi, wanita haid bisa sejenak meluangkan waktu bersama dengan orang lain dan melupakan sejenak keletihan yang akan terbayar dengan senyuman teman atau saudara tersebut.
Wallahu A'lam
(wid)