Ibadah Paling Dicintai Allah: Silaturahim, Amar Ma'ruf, dan Nahi Munkar

Selasa, 09 Juni 2020 - 15:26 WIB
.

Sedangkan Ibnu Abi Jamrah berkata, silaturrahim bisa dengan harta, membantu kebutuhan, menolak bahaya, muka berseri, doa, menyampaikan kebaikan sedapat mungkin dan menghindarkan bahaya sejauh mungkin.

Hal ini terus berlangsung apabila karib kerabat itu orang yang istiqamah. Jika mereka orang kafir atau fasik maka memutuskan hubungan dengan mereka karena Allah SWT adalah silaturrahim. Syaratnya, sudah berusaha memberi nasihat kepada mereka, kemudian memberi tahu kepada mereka bahwa hal itu disebabkan menjauhnya mereka dari kebenaran.



Kendati demikian, tidak gugur kewajiban silaturrahim dengan mereka dengan doa di belakang mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar.

Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar

Selanjutnya, ibadah yang paling dicintai Allah SWT adalah amar ma’ruf dan nahi mungkar. Rasulullah SAW bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((أحبُّ الأعمال إلى الله الإيمانُ بالله ثم صلةُ الرحم ثم الأمرُ بالمعروف والنهيُ عن المنكر))

“Ibadah yang paling dicintai Allah SWT adalah iman kepada Allah SWT, kemudian menyambung silaturrahim, kemudian amar ma’ruf dan nahi mungkar.”



Asma` binti Rasyid ar-Ruwaisyid menjelaskan ma’ruf adalah semua perbuatan taat, dinamakan ma’ruf karena dikenal oleh akal sehat dan fitrah yang lurus.

Ma’ruf yang pertama dan paling besar adalah beribadah kepada Allah SWT semata, tidak menyekutukan-Nya, memurnikan ibadah kepada-Nya, meninggalkan penyembahan selain-Nya. Dan setelah itu semua bentuk taat dari yang wajib dan sunnah, semuanya masuk di dalam koridor ma’ruf.



Baca juga
: Agar Kerja Menjadi Ibadah, Ingat Allah Maha Pemberi Rezeki

Munkar yaitu semua yang dilarang oleh Allah SWT dan rasul-Nya. Maka semua maksiat, besar dan kecil, adalah munkar, karena diingkari oleh akal sehat dan fitrah yang lurus. Kemungkaran terbesar adalah syirik kepada Allah SWT.

Sesungguhnya amar ma’ruf dan nahi munkar, menurut Asma', merupakan pembeda di antara orang beriman dan orang munafik. Ia merupakan sifat orang beriman yang paling khusus.



Ada tiga tingkatan amar ma’ruf dan nahi munkar yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((«مَنْ رأى منكم منكرًا فليغيِّره بيده فإنْ لم يستطعْ فبلسانه فإنْ لم يستطعْ فبقلبه وذلك أضعف الإيمان)) [أخرجه مسلم].

“Siapa di antaramu yang melihat kemungkaran maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka hendaklah ia mengubahnya dengan lisannya, jika tidak mampu maka hendaklah (ia mengubahnya) dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman.’ (HR Muslim).
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya para pelukis pada hari kiamat akan disiksa. Dikatakan kepada mereka, Hidupkanlah apa yang telah engkau ciptakan.

(HR. Ibnu Majah No. 2142)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More