Sa’ad bin Abi Waqqash: Penduduk Surga Penyebar Islam di Cina
Jum'at, 12 Juni 2020 - 05:01 WIB
Mendengar jawaban sang paman, Hasyim mundur, ia memahami bahwa pamannya bukan orang yang gila pangkat atau jabatan. Apalagi untuk merebut kedudukan Khalifah Ali, pantang baginya. Sa’ad memang orang yang sederhana, meski kekayaannya melimpah dan banyak jabatan disodorkan kepadanya. Dalam usianya yang makin menua, hanya satu keinginannya, yaitu bisa menghadap Allah SWT dengan tenang, membawa ketenangan manis dalam membela Islam.
[ ]
Sa’ad bin Abi Waqqash, wafat di Madinah. Beliau dimakamkan di pemakaman Baqi’, makamnya para syuhada. Konon, dalam keadaan sakit, beliau berpesan kepada para sahabatnya agar ia dikafani dengan jubah yang digunakannya dalam Perang Badar—perang kemenangan pertama untuk kaum Muslimin.
Pahlawan perkasa ini menghembuskan nafas yang terakhir pada tahun 55 H dengan meninggalkan kenangan indah dan nama yang harum. ( )
[ ]
Sa’ad bin Abi Waqqash, wafat di Madinah. Beliau dimakamkan di pemakaman Baqi’, makamnya para syuhada. Konon, dalam keadaan sakit, beliau berpesan kepada para sahabatnya agar ia dikafani dengan jubah yang digunakannya dalam Perang Badar—perang kemenangan pertama untuk kaum Muslimin.
Pahlawan perkasa ini menghembuskan nafas yang terakhir pada tahun 55 H dengan meninggalkan kenangan indah dan nama yang harum. ( )
(mhy)