Kisah Sufi Syaikh Al-Isyraq: Burung Merak Raja di Bawah Keranjang

Kamis, 27 Januari 2022 - 09:48 WIB
mengirimkan salam karunianya, meskipun

di antara kami terbentang debu dan bebatuan besar.

Salam kegembiraanku akan merupakan jawabnya,

atau akan menjeritlah kepadanya si burung hantu,

burung sakit yang memekik di tengah keremangan

kuburan.

Burung merak itu bodoh, karena ia telah lupa kepada dirinya dan juga tanah airnya.

... janganlah hendaknya kamu bertingkah seperti orang yang melupakan Allah, yang mengakibatkan Allah membuat mereka lupa diri pula. ( QS 59 :19)

Setiap kali hembusan angin atau suara-suara datang dari taman, timbul hasrat dalam diri si burung merak tanpa mengetahui mengapa demikian.

Kedua baris ini adalah karya seorang penyair:

Kilat Ma'arra bergerak di tengah malam, ia

melewati malam di Rama yang melukiskan

kebosanannya.

Ia benar-benar menyedihkan para penunggang,

kuda-kudanya, unta-unta, dan terus bertambah

menyedihkan, hingga ia hampir menyedihkan

pelana-pelana



Ia tetap kebingungan selama beberapa waktu, sampai suatu hari sang raja memerintahkan agar burung itu dilepaskan dari keranjang dan kantung kulitnya untuk dibawa menghadapnya.

Peristiwa kebangkitan itu terjadi hanya dengan satu kali tiupan sangkakala saja. ( QS 37 :19)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya' secara berjamaah, itu seperti beribadah setengah malam. Dan barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya' dan Subuh secara berjamaah, maka ia seperti beribadah semalam penuh.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 468)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More