Kisah Kaum Nabi Shaleh dalam Al-Qur'an

Sabtu, 12 Februari 2022 - 07:44 WIB
Dia (Shaleh) berkata, “Wahai kaumku! Terangkanlah kepadaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberi-Nya aku rahmat (kenabian) dari-Nya, maka siapa yang akan menolongku dari (azab) Allah jika aku mendurhakaiNya? Maka kamu hanya akan menambah kerugian kepadaku. Dan wahai kaumku! Inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun yang akan menyebabkan kamu segera ditimpa (azab).”

Maka mereka menyembelih unta itu, kemudian dia (Shaleh) berkata, “Bersuka-rialah kamu semua di rumahmu selama tiga hari. Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan."

Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamaikan Shaleh dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami dan (Kami selamatkan) dari kehinaan pada hari itu.

Sungguh, Tuhanmu, Dia Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Kemudian suara yang mengguntur menimpa orang-orang zalim itu, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya. Seolah-olah mereka belum pernah tinggal di tempat itu. Ingatlah, kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, binasalah kaum Tsamud.” ( QS Hud : 61-68).

Allah juga berfirman, “Dan sesungguhnya penduduk negeri Hijr benar-benar telah mendustakan para Rasul (mereka), dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami, tetapi mereka selalu berpaling darinya, dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung batu, (yang didiami) dengan rasa aman. Kemudian mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur pada pagi hari, sehingga tidak berguna bagi mereka, apa yang telah mereka usahakan.” (QS Al-Hijr: 80-84).

Allah juga berfirman, “Dan tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena (tanda-tanda) itu telah didustakan oleh orang terdahulu. Dan telah Kami berikan kepada kaum Tsamud unta betina (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka berbuat aniaya. Dan Kami tidak mengirimkan tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti.” ( QS A-lsraa' : 59).



Allah juga berfirman, “Kaum Tsamud telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka Shaleh berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa? Sungguh, aku ini seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku tidak meminta sesuatu imbalan kepadamu atas ajakan itu, imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.

Apakah kamu (mengira) akan dibiarkan tinggal di sini (di negeri kamu ini) dengan aman, di dalam kebun-kebun dan mata air, dan tanaman-tanaman dan pohon-pohon kurma yang mayangnya lembut.

Dan kamu pahat dengan terampil sebagian gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku: dan janganlah kamu menaati perintah orang-orang yang melampaui batas, yang berbuat kerusakan di bumi dan tidak mengadakan perbaikan."

Mereka berkata, “Sungguh, engkau hanyalah termasuk orang yang kena sihir. Engkau hanyalah manusia seperti kami, maka datangkanlah sesuatu mukjizat jika engkau termasuk orang yang benar."

Dia (Shaleh) menjawab, “Ini seekor unta betina, yang berhak mendapatkan (giliran) minum, dan kamu juga berhak mendapatkan minum pada hari yang ditentukan. Dan jangan kamu menyentuhnya (unta itu) dengan sesuatu kejahatan, nanti kamu akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat."

Kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka merasa menyesal, maka mereka ditimpa azab. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.” ( QS Asy-Syu'araa' : 141-159).

Allah juga berfirman, “Dan sungguh, Kami telah mengutus kepada (kaum) Tsamud saudara mereka yaitu Shaleh yang menyeru), “Sembahlah Allah!" Tetapi tiba-tiba mereka (menjadi) dua golongan yang bermusuhan.

Dia (Shaleh) berkata, “Wahai kaumku! Mengapa kamu meminta disegerakan keburukan sebelum (kamu meminta) kebaikan? Mengapa kamu tidak memohon ampunan kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat?”

Mereka menjawab, “Kami mendapat nasib yang malang disebabkan oleh kamu dan orang-orang yang bersamamu."

Dia (Shaleh) berkata, “Nasibmu ada pada Allah (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu adalah kaum yang sedang diuji."

Dan di kota itu ada sembilan orang laki-laki yang berbuat kerusakan di bumi, mereka tidak melakukan perbaikan. Mereka berkata, “Bersumpahlah kamu dengan (nama) Allah. bahwa kita pasti akan menyerang dia bersama keluarganya pada malam hari, kemudian kita akan mengatakan kepada ahli warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kebinasaan keluarganya itu, dan sungguh, kita orang yang benar."

Dan mereka membuat tipu daya, dan Kami pun menyusun tipu daya, sedang mereka tidak menyadari. Maka perhatikanlah bagaimana akibat dari tipu daya mereka, bahwa Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya. Maka itulah rumah-rumah mereka yang runtuh karena kezaliman mereka. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mengetahui. Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” ( QS An-Naml : 45-53).

Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Iman memiliki lebih dari enam puluh cabang, dan malu adalah bagian dari iman.

(HR. Bukhari No.8)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More