Abu Jahal, Sang Penyulut yang Tewas dalam Perang Badar

Sabtu, 19 Februari 2022 - 07:26 WIB
Dalam Perang Badar, Abu Jahal baru terjun ke medan perang saat perang telah berkecamuk dan kedua pasukan sudah sama-sama menyerbu. Namun, kedua remaja yang dikisahkan “Abdurrahman tersebut berhasil membunuh Abu Jahal. Usai melaksanakan tugas mulia itu, mereka melapor kepada Rasulullah SAW.

“Siapa dari kalian berdua yang membunuhnya?" tanya Rasulullah SAW.

“Saya,” masing-masing mengaku sebagai pembunuh Abu Jahal. “Apakah kalian sudah menghapus sisa darahnya dari pedang kalian?' tanya Rasulullah SAW.

“Belum,” jawab mereka.

Setelah melihat kedua pedang mereka, Rasulullah SAW bersabda, “Ya, kalian berdualah yang telah membunuhnya."



Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa ayah dari Mu'adz ibn 'Amr, 'Amr ibn Jamuh Al-Anshari, berhasil membunuh Abu Jahal." Oleh karena itu, Rasulullah SAW menyerahkan harta rampasan dari Abu Jahal kepada 'Amr ibn Jamuh.

Sebagai akibat dari permusuhannya kepada Rasulullah SAW, Abu Jahal mendapat azab yang setimpal dari Allah SWT. Salah satu bentuk azab tersebut adalah kepalanya dipukuli oleh malaikat hingga dia terperosok ke dalam tanah. Penderitaannya itu dialaminya terus-menerus hingga Hari Kiamat tiba.

Biang Kebodohan

Nama Abu Jahal sejatinya adalah 'Amr ibn Hisyam namun oleh umat Islam ia berjuluk Abu Jahal yang bermakna “biang kebodohan”. Ia merupakan salah satu tokoh Quraisy yang sangat memusuhi Rasulullah SAW. Si kafir ini mengagumi Al-Quran. Seringkali, secara diam-diam ia mencuri dengar Rasulullah SAW membaca Kitab Suci tersebut.

Dalam sirah nabawiyah disebutkan bahwa sebelum masyhur sebagai “Abu Jahal”, sebutannya adalah Abul Hakam. Maknanya, “sosok bijaksana.” Pada masa Islam ia dikenal sebagai sosok yang kejam, bengis, dan bertangan dingin. Sumayyah adalah salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang merasakan kekejamannya hingga dia meninggal dunia.

Nasab dan Silsilah 'Amr ibn Hisyam ibn Al-Mughirah adalah nasab yang dimiliki oleh Abu Jahal. Lelaki yang awalnya bergelar Abu Al-Hakam ini merupakan salah satu tokoh kuat di kalangan Quraisy yang berasal dari Bani Makhzum.

(mhy)
Halaman :
Follow
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Seorang tidak disebut mukmin saat berzina, seorang tidak disebut mukmin saat mencuri, seorang tidak disebut mukmin saat minum khamer (mabuk), dan pintu taubat akan selalu dibuka setelahnya.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 4069)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More