Lafaz Niat Puasa Sunnah Kamis dan Keutamaannya

Rabu, 17 Juni 2020 - 20:15 WIB
Rasulullaah shallallahu alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Foto Ilustrasi/Ist
Tidak diragukan lagi ibadah puasa memiliki keutamaan besar di sisi Allah Ta'ala. Bahkan amalan yang satu ini mendapat gajaran khusus dan pahala berlipat.

Menurut kaidah fiqih, puasa sunnah dapat menutupi kekurangan yang ada pada puasa wajib. Puasa juga menjadi perisai dari gangguan setan dan amalan melepaskan diri dari siksa api neraka. ( )

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman (yang artinya): 'Kecuali amalan puasa . Amalan puasa adalah untuk-ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabb-nya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi". (HR Muslim No. 1151)

Keutamaan Puasa Sunnah Kamis

Besok bertepatan hari Kamis, 26 Syawal 1441 Hijriyah (18/6/2020). Puasa sunnah hari Kamis merupakan salah satu amalan yang memiliki keutamaan besar. Berikut keutamaannya:

1. Beramal pada waktu utama yaitu ketika catatan amal dihadapkan kepada Allah Ta'ala.

2. Memberi kemaslahatan untuk badan dikarenakan ada waktu istirahat setiap pekannya.

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

ﺗُﻌْﺮَﺽُ ﺍﻷَﻋْﻤَﺎﻝُ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻻِﺛْﻨَﻴْﻦِ ﻭَﺍﻟْﺨَﻤِﻴﺲِ ﻓَﺄُﺣِﺐُّ ﺃَﻥْ ﻳُﻌْﺮَﺽَ ﻋَﻤَﻠِﻰ ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺻَﺎﺋِﻢٌ

"Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa." (HR Tirmidzi No. 747. At-Tirmidzi, hadis ini hasan gharib).( )

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau mengatakan :

ﺇِﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻛَﺎﻥَ ﻳَﺘَﺤَﺮَّﻯ ﺻِﻴَﺎﻡَ ﺍﻻِﺛْﻨَﻴْﻦِ ﻭَﺍﻟْﺨَﻤِﻴﺲِ

" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis". (HR An nasa'i No. 2360 dan Ibnu Majah No. 1739).

Lafaz Niat Puasa Sunnah Kamis

Cara mengerjakan puasa sunnah hari Kamis hampir sama dengan puasa di bulan Ramadhan. Dianjurkan untuk mengakhirkan makan sahur dan menyegerakan berbuka. Mengenai niatnya cukup dalam hati, namun jika ingin melafazkannya sebagai penguat, maka tidak masalah.

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺨَﻤِﻴْﺲِ ﺳُﻨَّﺔً ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ


Nawaitu Shauma Yaumal Khamiisi Sunnatan Llillahi Ta'ala.

Artinya :

Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah Ta'ala.

Rasulullah SAW pernah bersabda: "Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta'ala adalah amalan yang kontiniu (terus menerus) walaupun itu sedikit". (HR Muslim No. 783)

Demikian bacaan niat dan keutamaan puasa sunnah Kamis. Semoga kita diberi taufik untuk bisa mengerjakan puasa sunnah hari Kamis secara terus menerus. ( )

Wallahu Ta'ala A'lam
(rhs)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَاِذۡ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيۡسَى ابۡنَ مَرۡيَمَ ءَاَنۡتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوۡنِىۡ وَاُمِّىَ اِلٰهَيۡنِ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ‌ؕ قَالَ سُبۡحٰنَكَ مَا يَكُوۡنُ لِىۡۤ اَنۡ اَقُوۡلَ مَا لَـيۡسَ لِىۡ بِحَقٍّ‌ؕ اِنۡ كُنۡتُ قُلۡتُهٗ فَقَدۡ عَلِمۡتَهٗ‌ؕ تَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِىۡ وَلَاۤ اَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِكَ‌ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ عَلَّامُ الۡغُيُوۡبِ‏ (١١٦) مَا قُلۡتُ لَهُمۡ اِلَّا مَاۤ اَمَرۡتَنِىۡ بِهٖۤ اَنِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ رَبِّىۡ وَرَبَّكُمۡ‌ۚ وَكُنۡتُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيۡدًا مَّا دُمۡتُ فِيۡهِمۡ‌ۚ فَلَمَّا تَوَفَّيۡتَنِىۡ كُنۡتَ اَنۡتَ الرَّقِيۡبَ عَلَيۡهِمۡ‌ؕ وَاَنۡتَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ شَهِيۡدٌ‏ (١١٧) اِنۡ تُعَذِّبۡهُمۡ فَاِنَّهُمۡ عِبَادُكَ‌ۚ وَاِنۡ تَغۡفِرۡ لَهُمۡ فَاِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ (١١٨)
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah? (Isa) menjawab, Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Maidah Ayat 116-118)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More