5 Amalan 10 Hari Pertama Ramadhan, Nomor 2 Ganjarannya Berlipat
Rabu, 06 April 2022 - 08:15 WIB
كان النبي صلى الله عليه وسلم أجود الناس بالخير وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل فيدارسه القرآن وكان جبريل عليه السلام يلقاه كل ليلة في رمضان حتى ينسلخ يعرض عليه النبي ﷺ القرآن فإذا لقيه جبريل عليه السلام كان أجود بالخير من الريح المرسلة
"Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan dan sifat dermawannya semakin bertambah pada bulan Ramadhan tatkala malaikat Jibril menemui Beliau untuk mengajarkan Al-Qur'an. Jibril 'alaihissalam biasa mendatangi beliau setiap malam bulan Ramadhan hingga berakhirnya bulan tersebut. Pada setiap malam itu Nabi senantiasa memperdengarkan bacaan Al-Qur'an nya kepada Jibril. Apabila Jibril menjumpai beliau maka beliau sangat dermawan pada kebaikan melebihi angin yang berembus." (HR Al-Bukhari 1769 dan Muslim 4268)
Besarnya sifat dermawan Nabi Muhammad patut ditiru umatnya. Allah akan menyayangi para hamba-Nya yang senang mengasihi yang lain sebagaimana sabda Beliau: "Sesungguhnya Allah akan merahmati para hamba-Nya yang ruhama' (suka mengasihi yang lainnya)." (HR Al-Bukhari)
Berkumpulnya puasa dan sedekah lebih kuat untuk dihapuskannya kesalahan, dipelihara dari jahannam, dan dijauhkan darinya. Lebih lagi, kalau digabung dengan menghidupkan qiyamullail.
Dari Mu'adz radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda: "Sedekah menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan shalat seseorang di tengah malam." (HR At-Tirmidzi)
3. Menghidupkan Sholat Tarawih Berjamaah
Amalan lain pada 10 Hari pertama Ramadhan adalah menghidupkan sholat tarawih berjamaah di masjid. Sholat Tarawih adalah ibadah malam yang dihidupkan Rasulullah pada awal Ramadhan. Kebiasaan ini diteruskan oleh para Sahabat. Dari Yazid bin Rumman, sesungguhnya ia berkata: Orang-orang di zaman Umar bin Khattab melakukan (sholat Tarawih dan sholat Witir) dalam 23 rakaat." (Riwayat Imam Malik)
Empat imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hanbali) menetapkan sholat tarawih 20 rakaat sebagaimana dilakukan Khalifah Umar bin Khattab. Imam Malik di Madinah menambahnya 36 rakaat ditutup witir karena orang Madinah tidak bisa thawaf. Akhirnya mereka mengganti thawaf dengan sholat tarawih empat rakaat. Jadi 20 rakaat ditambah dengan 16 rakaat.
Di Indonesia banyak juga umat muslim yang melaksanakan sholat Tarawih 8 rakaat. Sholat Tarawih 8 rakaat ini merujuk kepada pendapat ulama kontemporer seperti Syaikh Bin Baaz (wafat 1420), Syaikh al-Utsaimin (wafat 1421) dan Syaikh al-Albani (wafat 1420) rahimahumullah.
Keutamaan sholat Tarawih diterangkan dalam Hadis berikut. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barang siapa yang sholat malam pada Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosa yang lalu." (HR Al-Bukhari)
Hadis ini memberitahukan bahwa sholat tarawih bisa menggugurkan dosa dengan syarat karena iman yaitu membenarkan pahala yang dijanjikan oleh Allah dan mencari pahala dari Allah, bukan karena riya' atau alasan lainnya.
4. Menghidupkan Sholat Sunnah
Bulan Ramadhan disebut juga Syahrul Mubarak atau bulan penuh berkah. Semua waktu di bulan ini bagaikan rangkaian berlian yang sangat berharga. Keberkahan Ramadhan pada periode 10 hari pertama adalah pahala berlipat bagi setiap amalan.
Diriwayatkan bahwa siapa yang mengerjakan amalan sunnah di bulan Ramadhan maka pahalanya diganjar pahala amalan fardhu (wajib). Sedangkan amalan fardhu di bulan Ramadhan sama dengan pahala 70 amalan fardhu di bulan lainnya.Mari kita simak Hadis berikut:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إِنَّ أُمَّتِيْ لَمْ يَخِزُّوْا مَا أَقَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ). قِيْلَ يَا رَسُوْلَ الله وَمَا خَزِيُهُمْ فِي إِضَاعَةِ شَهْرِ رَمَضَانَ؟ قال: (اِنْتِهَاكُ الْمَحَارِمِ فِيْهِ مِنْ زِنَا فِيْهِ أَوْ شَرِبَ فِيْهِ خَمْرًا لَعَنَهُ اللهًُ وَمَنْ فِي السَّمَاوَاتِ إِلَى مِثْلِهِ مِنَ الْحَوْلِ فَإِنْ مَاتَ قَبْلَ أَنْ يُدْرِكَهُ رَمَضَانُ لَمْ تَبْقَى لَهُ عِنْدَ اللهِ حَسَنَةٌ يتقي بها النار فَاتَّقُوا شَهْرَ رَمَضَانَ فَإِنَّ الْحَسَنَاتِ تُضَاعَفُ فِيهِ مَا لَا تُضَاعَفُ فِيْمَا سِوَاهُ وَكَذَلِكَ السَّيِّئَاتُ)
Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Sesungguhnya umatku tidak akan terhina, selama mereka mendirikan bulan Ramadhan.’ Sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apa bentuk kehinaan mereka dalam menyia-nyiakan bulan Ramadhan?’ Rasulullah menjawab, 'Pelanggaran terhadap hal-hal yang haram pada bulan Ramadhan, seperti zina atau minum khamar. Allah dan para malaikat melaknatnya hingga tahun berikutnya. Jika ia meninggal sebelum bulan Ramadhan berikutnya, maka ia tidak mempunyai kebaikan apa pun di sisi Allah yang bisa menyelamatkannya dari neraka. Oleh sebab itu, berhati-hatilah terhadap bulan Ramadhan, karena pahala kebaikan demikian juga ganjaran kejelekan akan dilipat gandakan." (HR at-Thabrani)
Pada 10 hari pertama Ramadhan ini umat muslim bisa menghidupkan sholat-sholat sunnah yang mungkin selama ini terabaikan. Seperti sholat sunnah Dhuha, sholat sunnah Awwabin, sholat Tahajud, sholat sunnah Tasbih, sholat Rawatib dan lainnya.
5. Menjauhi Ghibah dan Menjaga Pandangan
"Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan dan sifat dermawannya semakin bertambah pada bulan Ramadhan tatkala malaikat Jibril menemui Beliau untuk mengajarkan Al-Qur'an. Jibril 'alaihissalam biasa mendatangi beliau setiap malam bulan Ramadhan hingga berakhirnya bulan tersebut. Pada setiap malam itu Nabi senantiasa memperdengarkan bacaan Al-Qur'an nya kepada Jibril. Apabila Jibril menjumpai beliau maka beliau sangat dermawan pada kebaikan melebihi angin yang berembus." (HR Al-Bukhari 1769 dan Muslim 4268)
Besarnya sifat dermawan Nabi Muhammad patut ditiru umatnya. Allah akan menyayangi para hamba-Nya yang senang mengasihi yang lain sebagaimana sabda Beliau: "Sesungguhnya Allah akan merahmati para hamba-Nya yang ruhama' (suka mengasihi yang lainnya)." (HR Al-Bukhari)
Berkumpulnya puasa dan sedekah lebih kuat untuk dihapuskannya kesalahan, dipelihara dari jahannam, dan dijauhkan darinya. Lebih lagi, kalau digabung dengan menghidupkan qiyamullail.
Dari Mu'adz radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda: "Sedekah menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan shalat seseorang di tengah malam." (HR At-Tirmidzi)
3. Menghidupkan Sholat Tarawih Berjamaah
Amalan lain pada 10 Hari pertama Ramadhan adalah menghidupkan sholat tarawih berjamaah di masjid. Sholat Tarawih adalah ibadah malam yang dihidupkan Rasulullah pada awal Ramadhan. Kebiasaan ini diteruskan oleh para Sahabat. Dari Yazid bin Rumman, sesungguhnya ia berkata: Orang-orang di zaman Umar bin Khattab melakukan (sholat Tarawih dan sholat Witir) dalam 23 rakaat." (Riwayat Imam Malik)
Empat imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hanbali) menetapkan sholat tarawih 20 rakaat sebagaimana dilakukan Khalifah Umar bin Khattab. Imam Malik di Madinah menambahnya 36 rakaat ditutup witir karena orang Madinah tidak bisa thawaf. Akhirnya mereka mengganti thawaf dengan sholat tarawih empat rakaat. Jadi 20 rakaat ditambah dengan 16 rakaat.
Di Indonesia banyak juga umat muslim yang melaksanakan sholat Tarawih 8 rakaat. Sholat Tarawih 8 rakaat ini merujuk kepada pendapat ulama kontemporer seperti Syaikh Bin Baaz (wafat 1420), Syaikh al-Utsaimin (wafat 1421) dan Syaikh al-Albani (wafat 1420) rahimahumullah.
Keutamaan sholat Tarawih diterangkan dalam Hadis berikut. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barang siapa yang sholat malam pada Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosa yang lalu." (HR Al-Bukhari)
Hadis ini memberitahukan bahwa sholat tarawih bisa menggugurkan dosa dengan syarat karena iman yaitu membenarkan pahala yang dijanjikan oleh Allah dan mencari pahala dari Allah, bukan karena riya' atau alasan lainnya.
4. Menghidupkan Sholat Sunnah
Bulan Ramadhan disebut juga Syahrul Mubarak atau bulan penuh berkah. Semua waktu di bulan ini bagaikan rangkaian berlian yang sangat berharga. Keberkahan Ramadhan pada periode 10 hari pertama adalah pahala berlipat bagi setiap amalan.
Diriwayatkan bahwa siapa yang mengerjakan amalan sunnah di bulan Ramadhan maka pahalanya diganjar pahala amalan fardhu (wajib). Sedangkan amalan fardhu di bulan Ramadhan sama dengan pahala 70 amalan fardhu di bulan lainnya.Mari kita simak Hadis berikut:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إِنَّ أُمَّتِيْ لَمْ يَخِزُّوْا مَا أَقَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ). قِيْلَ يَا رَسُوْلَ الله وَمَا خَزِيُهُمْ فِي إِضَاعَةِ شَهْرِ رَمَضَانَ؟ قال: (اِنْتِهَاكُ الْمَحَارِمِ فِيْهِ مِنْ زِنَا فِيْهِ أَوْ شَرِبَ فِيْهِ خَمْرًا لَعَنَهُ اللهًُ وَمَنْ فِي السَّمَاوَاتِ إِلَى مِثْلِهِ مِنَ الْحَوْلِ فَإِنْ مَاتَ قَبْلَ أَنْ يُدْرِكَهُ رَمَضَانُ لَمْ تَبْقَى لَهُ عِنْدَ اللهِ حَسَنَةٌ يتقي بها النار فَاتَّقُوا شَهْرَ رَمَضَانَ فَإِنَّ الْحَسَنَاتِ تُضَاعَفُ فِيهِ مَا لَا تُضَاعَفُ فِيْمَا سِوَاهُ وَكَذَلِكَ السَّيِّئَاتُ)
Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Sesungguhnya umatku tidak akan terhina, selama mereka mendirikan bulan Ramadhan.’ Sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apa bentuk kehinaan mereka dalam menyia-nyiakan bulan Ramadhan?’ Rasulullah menjawab, 'Pelanggaran terhadap hal-hal yang haram pada bulan Ramadhan, seperti zina atau minum khamar. Allah dan para malaikat melaknatnya hingga tahun berikutnya. Jika ia meninggal sebelum bulan Ramadhan berikutnya, maka ia tidak mempunyai kebaikan apa pun di sisi Allah yang bisa menyelamatkannya dari neraka. Oleh sebab itu, berhati-hatilah terhadap bulan Ramadhan, karena pahala kebaikan demikian juga ganjaran kejelekan akan dilipat gandakan." (HR at-Thabrani)
Pada 10 hari pertama Ramadhan ini umat muslim bisa menghidupkan sholat-sholat sunnah yang mungkin selama ini terabaikan. Seperti sholat sunnah Dhuha, sholat sunnah Awwabin, sholat Tahajud, sholat sunnah Tasbih, sholat Rawatib dan lainnya.
5. Menjauhi Ghibah dan Menjaga Pandangan
Lihat Juga :