3 Makna Lailatul Qadar Menurut Quraish Shihab

Selasa, 19 April 2022 - 14:08 WIB
Kalau dilihat pemakaian Al-Qur'an tentang hal-hal yang menjadi objek pertanyaan, maka kesemuanya adalah hal-hal yang sangat hebat dan sulit dijangkau hakikatnya secara sempurna oleh akal pikiran manusia. Hal ini tentunya termasuk Laylat Al-Qadr.

Walaupun demikian, menurut Quraish, sementara ulama membedakan antara pertanyaan ma adraka dan ma yudrika yang juga digunakan oleh Al-Qur'an dalam tiga ayat.

Wa ma yudrika la 'alla al-sa'ata takunu qariba ( Al-Ahzab : 63)

Wa ma yudrika la'alla al-sa'ata qarib ... ( Al-Syura :17)

Wa ma yudrika la allahu yazzakka ( Abasa : 3).



Quraish menjelaskan, dua hal yang dipertanyakan dengan wa ma yudrika adalah pertama menyangkut waktu kedatangan hari kiamat dan kedua apa yang berkaitan dengan kesucian jiwa manusia.

Secara gamblang, Al-Qur'an --demikian pula Al-Sunnah-- menyatakan bahwa Nabi SAW tidak mengetahui kapan datangnya hari kiamat, dan tidak pula mengetahui tentang yang gaib.

“Ini berarti bahwa ma yudrika digunakan oleh Al-Qur'an untuk hal-hal yang tidak mungkin diketahui walaupun oleh Nabi SAW sendiri. Sedangkan wa ma adraka, walaupun berupa pertanyaan, namun pada akhirnya Allah SWT menyampaikannya kepada Nabi SAW, sehingga informasi lanjutan dapat diperoleh dari beliau,” katanya.

Itu semua berarti, lanjut Quraish, bahwa persoalan Laylat Al-Qadr harus dirujuk kepada Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW, karena di sanalah dapat diperoleh informasinya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Ibnu Umar dari Hafshah ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak ada puasa bagi yang tidak berniat di waktu malamnya.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 1690)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More