Bukan Sekadar Panitia, Berikut 9 Amil Zakat dan Tugasnya

Senin, 25 April 2022 - 09:05 WIB
Amil Zakat tidak sama dengan panitia zakat yang hanya dibentuk atas inisiatif (prakarsa) masyarakat atau institusi perkantoran. Foto/Ist
Secara umum, tugas Amil Zakat (عامل) adalah mengambil dan mendistribusikan harta zakat kepada mustahiq (penerima zakat). Amil tidak sama dengan panitia zakat yang hanya dibentuk atas inisiatif (prakarsa) masyarakat atau institusi perkantoran.



Mereka yang bertugas sebagai Amil adalah orang yang memiliki kompetensi terhadap tugas tersebut. Menurut Fatwa MUI Nomor 08 Tahun 2011, Amil Zakat adalah seseorang atau sekelompok orang yang diangkat oleh pemerintah untuk mengelola pelaksanaan zakat; atau seseorang atau sekelompok orang yang dibentuk oleh masyarakat dan disahkan oleh pemerintah untuk mengelola pelaksanaan ibadah zakat.

Berikut 9 Bagian Amil Zakat dan Tugasnya:

1. Sa'i (ساعي)

Yaitu mereka yang diberi mandat atau disuruh pemerintah atau badan organisasi yang dilantik (seperti Badan Zakat negeri) untuk mengambil zakat.

2. Katib (كاتب)

Yaitu mereka yang mencatat harta zakat yang diterima dari orang yang wajib zakat.

3. Qasim (قاسم)

Yaitu mereka yang bertanggung jawab membagikan dan mendistribusikan harta zakat.

4. Hasyir (حاشر)

Yaitu mereka yang menghimpun (mengumpulkan) orang yang mempunyai harta zakat.

5. 'Arif (عاريف)

Yaitu mereka yang bertanggung jawab menetapkan mustahiq (penerima zakat).

6. Hasib (حاسب)

Yaitu mereka yang bertugas menghitung harta zakat.

7. Hafidh (حافظ)

Yaitu mereka yang bertugas memelihara dan menjaga harta zakat.

8. Jundi (جندي)

Yaitu mereka yang bertugas mengawal harta zakat (pasukan pengawal harta zakat).
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari empat perkara, yaitu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu', dari jiwa yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak didengar.

(HR. Ibnu Majah No. 3827)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More