Surat Al-A'la Ayat 14-15: Idul Fitri sebagai Momentum Manusia yang Beruntung

Selasa, 26 April 2022 - 18:55 WIB
Perihal makna ‘mengingat’ yang dikhususkan dalam konteks salat, sebagaimana makna-makna di atas, hal tersebut dilihat dari lafaz setelahnya “فَصَلَّى” yang hubungan dan maknanya satu kesatuan, yakni dalam rangka mentauhidkan, keikhlasan, dan ketaatan kepada Allah.



Menjaga Sholat

Wahbah al-Zuhaili dan mayoritas mufasir menafsirkan ‘sholat’ dalam ayat tersebut ialah salat lima waktu.

هِيَ الصَلَوَاتُ الخَمْسُ والمُحَافَظَةُ عَلَيْهَا وَالْأِهْتِمَامُ بِهَا


Sholat yang dimaksud ialah menjaga dan memerhatikan sholat lima waktu.

Akan tetapi Abū Sa’īd al-Khudri berpendapat bahwa maksud sholat dalam ayat tersebut ialah sholat ‘id. Masuk akal juga, apabila kita cermati secara seksama, teks dalam ayat tersebut menggunakan “fa” huruf athaf yang bermakna ‘kemudian’. Jadi, pelaksanaan sholat tersebut setelah melakukan zakat dan mengingat Allah.

Pendapat tersebut juga diperkuat oleh pendapat Abū al-Ahwash, yang mengatakan bahwa “mengerjakan sholat setelah zakat”. Walaupun al-Ahwash tidak menyebutkan secara spesifik zakat apa dan sholat apa yang dimaksud, namun melihat keumuman ayat pendapatnya, dapat diartikan setelah setelah menunaikan zakat fitrah kemudian salat idul fitri.

Bahkan Fakhruddin al-Razi secara filosofis mempertanyakan kenapa dalam ayat tersebut penyebutan zakat didahulukan dari pada sholat, padahal kebanyakan ayat Al-Qur'an mengatakan sebaliknya. Ternyata dalam melaksanakan dua kewajiban itu, kemungkinan besar ada orang yang menunaikan zakat terlebih dahulu; sebagaimana jawaban dari al-Wāhidiy.



Alhasil, Idul Fitri secara global merupakan momen yang berisi tiga prosesi, yaitu zakat fitrah, mengagungkan Allah, dan melaksanakan sholat Idul Fitri. Karena itu, orang yang benar-benar menjaga dan memeriahkan hari raya Idul Fitri dengan tiga prosesi (di atas) maka ia termasuk orang yang beruntung.

Wallahu A’lam.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَذَرُوۡا مَا بَقِىَ مِنَ الرِّبٰٓوا اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ (٢٧٨) فَاِنۡ لَّمۡ تَفۡعَلُوۡا فَاۡذَنُوۡا بِحَرۡبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ‌ۚ وَاِنۡ تُبۡتُمۡ فَلَـكُمۡ رُءُوۡسُ اَمۡوَالِكُمۡ‌ۚ لَا تَظۡلِمُوۡنَ وَلَا تُظۡلَمُوۡنَ (٢٧٩)
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman. Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zhalim (merugikan) dan tidak dizhalimi (dirugikan).

(QS. Al-Baqarah Ayat 278-279)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More