Kisah Muhammad bin Waasi': Hiasan Para Ahli Fikih yang Selalu Ikut Berjihad
Jum'at, 29 April 2022 - 18:50 WIB
Beliau berkata, “Tidak.”
Muhammad berkata, “Kalau demikian, tak usahlah mengistimewakan untukku bila itu tidak diberikan kepada anggota pasukan yang lain.” Setelah itu beliau mohon diri dan berangkat.
Meski telah diizinkan, keberangkatan Muhammad bin Waasi’ menyedihkan hati Yazid bin Muhallab dan para prajurit yang pernah berjuang bersamanya. Mereka menyesal tak minta dido’akan dan berharap beliau cepat kembali setelah menunaikan ibadahnya.
Bukanlah hal yang aneh bila semua prajurit muslimin yang ada di manapun merindukan agar Abid Bashrah ini berada di tengah mereka. Rasa optimisme muncul dengan adanya beliau di tengah mereka karena banyak kebaikan yang menyertainya. Mereka juga mengharap kemenangan dari Allah melalui doanya yang baik dan besarnya barokah Allah untuknya. Betapa mulia jiwanya meski dirinya sendiri memandang dirinya kerdil, padahal agung di sisi Allah dan umat Islam.
Alangkah indahnya suatu umat yang memiliki sejarah orang-orang yang berjiwa luhur seperti beliau.
Muhammad berkata, “Kalau demikian, tak usahlah mengistimewakan untukku bila itu tidak diberikan kepada anggota pasukan yang lain.” Setelah itu beliau mohon diri dan berangkat.
Meski telah diizinkan, keberangkatan Muhammad bin Waasi’ menyedihkan hati Yazid bin Muhallab dan para prajurit yang pernah berjuang bersamanya. Mereka menyesal tak minta dido’akan dan berharap beliau cepat kembali setelah menunaikan ibadahnya.
Bukanlah hal yang aneh bila semua prajurit muslimin yang ada di manapun merindukan agar Abid Bashrah ini berada di tengah mereka. Rasa optimisme muncul dengan adanya beliau di tengah mereka karena banyak kebaikan yang menyertainya. Mereka juga mengharap kemenangan dari Allah melalui doanya yang baik dan besarnya barokah Allah untuknya. Betapa mulia jiwanya meski dirinya sendiri memandang dirinya kerdil, padahal agung di sisi Allah dan umat Islam.
Alangkah indahnya suatu umat yang memiliki sejarah orang-orang yang berjiwa luhur seperti beliau.
(mhy)