2 Nikmat yang Sering Membuat Manusia Tertipu

Senin, 22 Juni 2020 - 16:56 WIB
5. Hidupmu sebelum datang matimu. (HR Al-Hakim dalam Al-Mustadraknya 4 : 341)

Menurut Syeikh Ahmad Al-Mishri , ulama Mesir yang kini menetap di Jakarta menceritakan, Imam an-Nawawi radhiyallaahu 'anhu meninggal masih muda usia 40-an. Tetapi karya beliau betapa banyak dan terkenal. Beliau menulis Kitab Al-Majmu', beliau menulis kitab Riyadhus Shalihin, Kitab Al-Adzkar, Kitab Hadits Arba'in an-Nawawiyah, dan kitab-kitab lainnya.

Beliau baligh usia 10 tahun sampai 40-an. Berapa lama belajarnya, perjalanan beliau, bahkan naik kendaraan itu sampai berhari-hari, berbulan-bulan untuk mencari sebuah hadits, kapan beliau menulis? Tapi ternyata beliau menghasilkan karya yang luas buat kita. ( Baca Juga: Inilah Amalan yang Pertama Kali Dihisab di Hari Kiamat )

Imam asy-Syafi'i meninggal dunia pada usia 54 tahun. Beliau lahir 150 hijriyah, wafat 204 hijriyah. Beliau wafat di Mesir tahun 204 hijriyah. Dan usia imam Asy-Syafi'i 54 tapi perhatikan karyanya beliau. Ilmu beliau menjadi mazhab terbesar di Indonesia dan negara lainnya.

Sampai ada seorang sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu mencari satu hadis satu bulan perjalanan beliau. Dalam musnad Imam Ahmad, Jabir bin Abdillah mencari satu hadits satu bulan.

"Sekarang kita mau apa, mau semuanya enak? Jangan mengira kesuksesan dan keberhasilan dicapai dengan sesuatu yang mudah. Kalau anda masih dalam kesulitan, anda benar-benar sampai di puncak insya Allah anda akan merasakan ketenangan dan kebahagiaan," kata Syeikh Ahmad Al-Mishri .

Maka jangan mengira keberhasilan, kesuksesan ini adalah kurma manis yang dimakan. Kita tidak akan meraih keberhasilan dan kesuksesan kecuali merasakan pahitnya sabar. Semoga Allah memberi taufikNya untk kita semua. ( Baca Juga: Imam Syafi'i Nimba Ilmu dari Ratusan Guru, Ini yang Paling Berpengaruh )

Wallahu A'lam
(rhs)
Halaman :
Follow
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Yang pertama kali yang dihisab (dihitung) dari perbuatan seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalatnya. Jika sempurna ia beruntung dan jika tidak sempurna, maka Allah Azza wa Jalla berfirman, Lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai amalan shalat sunnah? Bila didapati ia memiliki amalan shalat sunnah, maka Dia berfirman Lengkapilah shalat wajibnya yang kurang dengan shalat sunnahnya

(HR. Nasa'i No. 463)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More