2 Nikmat yang Sering Membuat Manusia Tertipu

Senin, 22 Juni 2020 - 16:56 WIB
Menurut Syeikh Ahmad Al-Mishri, ulama Mesir yang kini menetap di Jakarta. Foto/Ist
Andai seluruh air laut dijadikan sebagai tinta, tidak akan pernah cukup untuk menuliskan limpahan nikmat dan karunia Allah yang begitu besar. Maka beruntunglah mereka yang mensyukuri nikmat-Nya dan beramal saleh sebagai wujud dari rasa syukur tersebut.

Sebagaimana diketahui, waktu adalah kehidupan bagi umat manusia. Allah Ta'ala berkali-kali bersumpah dalam Al-Qur'an dengan menyebut nama waktu. Betapa berharganya waktu dalam Islam sehingga kita dituntut untuk mengisinya dengan kebaikan. (Baca Juga: Kesabaran Nabi Ayyub Ditimpa Penyakit Patut Diteladani)

Ada dua kenikmatan yang sering dilalaikan oleh manusia. Apakah itu? Berikut sabda Nabi yang diketengahkan oleh Imam Al-Bukhari. Dari Ibnu Abbas radhiyallaahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ


"Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang". (HR Al-Bukhari No. 6412)

Dari Abu Barzah, Rasulullah SAW bersabda :

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ

"Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba nanti pada hari Kiamat, sehingga Allah akan menanyakan tentang 4 perkara:

1. Tentang umurnya dihabiskan untuk apa.

2. Tentang ilmunya diamalkan atau tidak.

3. Tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan ke mana dia habiskan.

4. Tentang tubuhnya, capek/lelahnya untuk apa". (HR At-Tirmidzi)

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah SAW bersabda:

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara :

1. Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu.

2. Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.

3. Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu.

4. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.

5. Hidupmu sebelum datang matimu. (HR Al-Hakim dalam Al-Mustadraknya 4 : 341)

Menurut Syeikh Ahmad Al-Mishri , ulama Mesir yang kini menetap di Jakarta menceritakan, Imam an-Nawawi radhiyallaahu 'anhu meninggal masih muda usia 40-an. Tetapi karya beliau betapa banyak dan terkenal. Beliau menulis Kitab Al-Majmu', beliau menulis kitab Riyadhus Shalihin, Kitab Al-Adzkar, Kitab Hadits Arba'in an-Nawawiyah, dan kitab-kitab lainnya.

Beliau baligh usia 10 tahun sampai 40-an. Berapa lama belajarnya, perjalanan beliau, bahkan naik kendaraan itu sampai berhari-hari, berbulan-bulan untuk mencari sebuah hadits, kapan beliau menulis? Tapi ternyata beliau menghasilkan karya yang luas buat kita. ( Baca Juga: Inilah Amalan yang Pertama Kali Dihisab di Hari Kiamat )

Imam asy-Syafi'i meninggal dunia pada usia 54 tahun. Beliau lahir 150 hijriyah, wafat 204 hijriyah. Beliau wafat di Mesir tahun 204 hijriyah. Dan usia imam Asy-Syafi'i 54 tapi perhatikan karyanya beliau. Ilmu beliau menjadi mazhab terbesar di Indonesia dan negara lainnya.

Sampai ada seorang sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu mencari satu hadis satu bulan perjalanan beliau. Dalam musnad Imam Ahmad, Jabir bin Abdillah mencari satu hadits satu bulan.

"Sekarang kita mau apa, mau semuanya enak? Jangan mengira kesuksesan dan keberhasilan dicapai dengan sesuatu yang mudah. Kalau anda masih dalam kesulitan, anda benar-benar sampai di puncak insya Allah anda akan merasakan ketenangan dan kebahagiaan," kata Syeikh Ahmad Al-Mishri .

Maka jangan mengira keberhasilan, kesuksesan ini adalah kurma manis yang dimakan. Kita tidak akan meraih keberhasilan dan kesuksesan kecuali merasakan pahitnya sabar. Semoga Allah memberi taufikNya untk kita semua. ( Baca Juga: Imam Syafi'i Nimba Ilmu dari Ratusan Guru, Ini yang Paling Berpengaruh )

Wallahu A'lam
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Siapa yang meninggal, sedangkan ia masih memiliki hutang puasa, maka yang membayarnya adalah walinya.

(HR. Muslim No. 1935)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More