Kisah Kurban Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail Berdasar Al-Qur'an
Kamis, 16 Juni 2022 - 17:39 WIB
Ketika penyembelihan Nabi Ismail hampir terlaksana, saat itulah ada sebuah panggilan yang datang dari Allah SWT sebagaimana tertuang dalam surah as-Saffat [37] ayat 104-105 yang bermakna, "Lalu Kami panggil dia, 'Wahai Ibrahim! sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.' Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik."
Nabi Ismail yang sudah siap disembelih digantikan dengan seekor kibas. Firman Allah SWT, “Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”
Menurut Ibnu Abbas, kibas itu adalah kambing besar yang dipersembahkan oleh Habil untuk mendekatkan diri kepada Allah, yang dipelihara di surga sehingga dipakai menebus Ismail.
Berkat ketabahan, keikhlasan, serta keyakinan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Allah SWT memberikan anugerah yang teramat besar bagi keduanya.
Peristiwa asal-usul ibadah kurban ini kemudian diakhiri dengan penegasan bahwa Nabi Ibrahim benar-benar adalah hamba sekaligus utusan Allah SWT dan ia termasuk di antara orang-orang yang salih.
Pada ayat-ayat tersebut, Allah seakan menyatakan bahwa penyembelihan Nabi Ismail pada hakikatnya adalah ujian yang ia berikan kepada Nabi Ibrahim. Jika ia lulus, maka akan kami beri anugerah. Firman Allah SWT, ”Selamat sejahtera bagi Ibrahim. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.” (QS. As-Saffat [37] ayat 109-111).
Nabi Ismail yang sudah siap disembelih digantikan dengan seekor kibas. Firman Allah SWT, “Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”
Menurut Ibnu Abbas, kibas itu adalah kambing besar yang dipersembahkan oleh Habil untuk mendekatkan diri kepada Allah, yang dipelihara di surga sehingga dipakai menebus Ismail.
Berkat ketabahan, keikhlasan, serta keyakinan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Allah SWT memberikan anugerah yang teramat besar bagi keduanya.
Peristiwa asal-usul ibadah kurban ini kemudian diakhiri dengan penegasan bahwa Nabi Ibrahim benar-benar adalah hamba sekaligus utusan Allah SWT dan ia termasuk di antara orang-orang yang salih.
Pada ayat-ayat tersebut, Allah seakan menyatakan bahwa penyembelihan Nabi Ismail pada hakikatnya adalah ujian yang ia berikan kepada Nabi Ibrahim. Jika ia lulus, maka akan kami beri anugerah. Firman Allah SWT, ”Selamat sejahtera bagi Ibrahim. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.” (QS. As-Saffat [37] ayat 109-111).
(mhy)
Lihat Juga :