Hadis Palsu Bisa Menggelincirkan Umat pada Kedustaan yang Disandarkan kepada Rasulullah SAW

Rabu, 06 Juli 2022 - 16:37 WIB
"Barangsiapa mengutarakan hadis dariku dan diketahui bahwa dusta, ia termasuk pendusta." (Juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Samurah dan Mughirah bin Syu'bah).

Al-Albani menegaskan tidak boleh meriwayatkan atau mengutarakan hadis tanpa mengetahui sejauh mana kesahihannya. "Karena itu, siapa saja yang melakukannya, ia termasuk orang yang berdusta dengan mengatasnamakan Rasulullah SAW dan termasuk orang-orang yang diancam oleh beliau dengan diberikannya tempat di dalam neraka, seperti yang tercantum dalam hadis mutawatir tadi," katanya.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الۡاَنۡفُسَ حِيۡنَ مَوۡتِهَا وَالَّتِىۡ لَمۡ تَمُتۡ فِىۡ مَنَامِهَا‌ ۚ فَيُمۡسِكُ الَّتِىۡ قَضٰى عَلَيۡهَا الۡمَوۡتَ وَ يُرۡسِلُ الۡاُخۡرٰٓى اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى‌ ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰیٰتٍ لِّقَوۡمٍ يَّتَفَكَّرُوۡنَ
Allah memegang nyawa seseorang pada saat kematiannya dan nyawa seseorang yang belum mati ketika dia tidur, maka Dia tahan nyawa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir.

(QS. Az-Zumar Ayat 42)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More