Azyumardi Azra: Para Sufi Pengembara Sukses Mengislamkan Penduduk Nusantara

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 15:55 WIB
Teori sufi ini, menurut Azyumardi, berhasil membuat antara peristiwa-peristiwa politik dan gelombang konversi kepada Islam. Teori ini juga berhasil membuat korelasi penting antara konversi dengan pembentukan dan perkembangan institusiinstitusi Islam, yang akhirnya membentuk dan menciptakan ciri khas masyarakat tertentu sehingga ia dapat disebut sebagai masyarakat Muslim. Institusi-institusi tersebut ialah madrasah, tarekat sufi, kelompok dagang dan lain-lain.

Sebagian besar sarjana, baik yang berasal dari Indonesia maupun Barat, menyatakan bahwa keberhasilan luar biasa para sufi dalam proses Islamisasi di Nusantara terutama disebabkan oleh kecocokan antara Islam dengan latar belakang mistik Hindu-Budha penduduk setempat.

Jalinan antara mistisme Hindu-Buddha dan mistisme Islam meyiapkan lahan subur bagi masyarakat di wilayah itu untuk menerima Islam sepenuh hati. Sedangkan perdagangan memainkan peranan yang kecil.

Menurut Azyumardi, ada tiga hal yang bisa disimpulkan dari teori ini, pertama, bahwa Islam datang pada kurun abad ke-13. Kedua, asal-asul Islam sendiri ialah berasal dari Timur Tengah. Ketiga, para penyebar Islam di Nusantara ialah para sufi pengembara.

Sedikit berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Bernard H.M. Vlekke, dalam bukunya "Nusantara: Sejarah Indonesia". Vlekke mengatakan bahwa kedatangan Islam ke Nusantara terjadi pada abad ke-15, dan dibawakan oleh para pedagang dari Gujarat. Hal tersebut berdasarkan temuan batu nisan dan prasasti yang tertulis dalam bahasa Arab.

Azyumardi Azra mengatakan teori Gujarat sendiri memiliki kelemahan yang cukup mencolok, kelemahan tersebut diantaranya:

Pertama, Kerajaan Samudera Pasai menganut mahzab Syafi’i, sedangkan Gujarat adalaah penganut mahzab Hanafi.

Kedua, ketika masuknya Islam di Samudera Pasai, Gujarat masih merupakan kerajaan Hindu. Barulah setahun kemudian, Gujarat ditaklukan oleh kekuasaan Muslim Tasawuf pada umumnya diakui memiliki peran yang besar dalam penyebaran Islam.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
اَلَمۡ يَاۡنِ لِلَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡ تَخۡشَعَ قُلُوۡبُهُمۡ لِذِكۡرِ اللّٰهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الۡحَـقِّۙ وَلَا يَكُوۡنُوۡا كَالَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ مِنۡ قَبۡلُ فَطَالَ عَلَيۡهِمُ الۡاَمَدُ فَقَسَتۡ قُلُوۡبُهُمۡ‌ؕ وَكَثِيۡرٌ مِّنۡهُمۡ فٰسِقُوۡنَ
Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka), dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik.

(QS. Al-Hadid Ayat 16)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More