Ikhlaskan Diri Tidak Berhaji Tahun Ini

Selasa, 14 April 2020 - 00:12 WIB
KPHI sudah rekomendasi agar status kesehatan calon jamaah haji dinyatakan sebagai Istithoah (kemampuan kesehatan dan kemandirian secara fisik untuk mampu melakukan ibadah). Namun sangat disayangkan standar istithoah yang kemudian dituangkan kedalam Permenkes No 15 Tahun 2016 dan Permenkes No 62 Tahun 2016 belum dilaksanakan dengan seksama.

Nyaris semua jamaah yang diwawancarai KPHI hanya diperiksa kesehatannya 1-2 kali jelang keberangkatan. Tingginya jumlah penyakit jantung dan paru sebagai penyebab kematian dapat diperburuk dengan adanya infeksi virus Covid-19 yang merusak jaringan paru.

Gambaran Calon Jamaah Haji Tahun 2020

Dari situs informasi haji diketahui bahwa jamaah tahun ini berjumlah 210.000 sampai 221.000 jamaah. Menyediakan kuota bagi jamaah usia 65-95 tahun sebanyak 1% dari kuota nasional, yaitu 2.024 orang.

Jumlah jamaah usia di atas 60 tahun sebanyak sekitar 53.000 orang dari 210.000 jamaah atau sekitar 25%. Di dalamnya termasuk hampir 5.000 orang berusia di atas 75 tahun.

Ada kebijakan terbaru tidak merekomendasikan adanya pendamping keluarga, kecuali jika ada sisa kuota. Pengalaman KPHI jamaah usia lanjut ini sering mengalami sesat pulang (tidak tahu jalan pulang, sehingga hilang beberapa hari sebelum ditemukan dalam keadaan menyedihkan, atau sebagian lagi banyak masuk ruang isolasi karena mengalami lupa/demensia dan kadang gangguan jiwa.

"Jika melihat daftar jamaah berdasarkan usia, tampak jumlah jamaah berusia di atas 40 tahun sekitar 180.000-an atau 85,7 %, inilah risiko tinggi virus Covid-19," jelas Dokter Abidinsyah.

Ikhlaskan Diri Tidak Berhaji Tahun Ini

Melihat perjalanan penyakit infeksi virus Covid-19 yang masih aktif dan grafik sebaran dan kematiannya masih menjulang ke atas. Para ahli memperkirakan setelah Juni 2020 baru mulai memasuki fase grafik datar, dan Juli mulai menurun. Indonesia bukan tidak mungkin sedikit lebih lambat.

Banyak negara sudah bekerja cegah Covid-19 sejak Januari. Sedangkan kita baru mulai ambil langkah pada bulan Maret. Dan mulai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada awal April 2020, itupun baru Kota Jakarta, padahal ada 5-7 wilayah/provinsi lain yang potensial menjadi episentrum baru. Apalagi jika kebijakan mudik tidak tegas pelarangannya.

Sangat tidak memungkinkan bagi Arab Saudi dan WHO untuk memberi lampu hijau untuk melaksanakan Haji tahun ini. Jikapun Arab Saudi membuka kesempatan Haji tahun ini, akan dibatasi bagi jamaah yang berasal dari negara yang dinyatakan telah bebas virus Covid-19.

"Ada alasan rasional kita untuk ikhlas tidak berhaji tahun 2020. Saat musim haji, Indonesia masih dalam masa inkubasi virus Covid-19. Dengan demikian status kita para jamaah disebut Orang Dalam Pemantauan (ODP) otomatis tidak boleh bepergian," paparnya.

Tidak Perlu Cemas

Pemerintah di bawah kordinasi Menteri Agama memberikan keterangan yang menenangkan calon jamaah haji. Memberikan kepastian masa depan keberangkatan Calon tahun 2020 untuk prioritas berangkat tahun haji 2021. Sekaligus menjelaskan kedudukan Biaya Pernyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) atau Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang sudah ditunaikan.

"Jangan timbul kekhawatiran atas uang jamaah, karena itu akan menambah beban psikologis jamaah yang bisa merontokkan kualitas mental dan kesehatan, bahkan menghilangkan motivasinya. Ini sungguh tidak diinginkan," kata Dokter Abidinsyah.

Calon jamaah haji diharapkan terus meningkatkan pemahaman ibadah dan meningkatkan kesehatan untuk mencapai kemandirian. Manfaatkan fasilitas kesehatan terdekat dan minta nasihat dokter.

Para calon jamaah haji Indonesia, mari bersabar dan berbaik sangka. Rasulullah Muhammad SAW pada suatu peristiwa wabah yang mematikan (Tho'un), bersabda: "Maka, tidaklah seorang hamba yang dilanda wabah lalu ia menetap di kampungnya dengan penuh kesabaran dan mengetahui bahwa tidak akan menimpanya kecuali apa yang Allah tetapkan, baginya pahala orang yang mati syahid".

(HR. Al-Bukhari dan Ahmad)

Sabda Rasulullah Muhammad SAW:

"Tidaklah Allah Ta'ala menurunkan suatu penyakit kecuali Dia juga yang menurunkan penawarnya”. (HR. Al-Bukhari)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya setan mengalir dalam pembuluh anak Adam layaknya aliran darah.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 4096)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More