Lokasi Tembok Yakjuj dan Makjuj Diyakini di Antara Samarkand dan India
Kamis, 08 September 2022 - 23:44 WIB
Diceritakan dalam Kitab Nuzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaqkarya Al-Syarif Al-Idrisi, Tahun 842 Khalifah Al-Watsiq bermimpi bahwa dinding pembatas yang mengurung suku itu hancur. Karena mimpi itulah ia mengutus sebuah tim ekspedisi yang dipimpin oleh Sallam. Al-Watsiq menginstruksikan kepada Sallam untuk mencari tahu tentang tembok itu.
Saat itu Sallam ditemani 50 orang. Penelitian itu memakan biaya yang cukup besar sebesar 5000 Dinar. Mereka mendapati gerbang di antara gunung selebar 137 meter dengan kolom besar di kiri kanan terbuat dari balok-balok besi yang dicor dengan cairan tembaga, tempat bergantung daun pintu raksasa.
Kisah lain menyebutkan Sallam melihat pegunungan yang terpisah oleh lembah. Luas lembah sekitar 150 meter dan lembah ini ditutup tembok berpintu besi sekitar 50 meter. Al-Idrisi juga menceritakan bahwa menurut cerita Sallam penduduk di sekitar pegunungan biasanya memukul kunci pintu besi 3 kali dalam sehari.
Setelah itu mereka menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengarkan reaksi dari dalam pintu. Ternyata, mereka mendengar gema teriakan dari dalam. Hal itu menunjukkan bahwa di dalam pintu betul-betul ada makhluk jenis manusia yang konon diyakini makhluk Yakjuj dan Makjuj.
Dalil yang menunjukkan bahwa dinding penghalang itu belum dihancurkan adalah Hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah. Rasulullah SAW bersabda: "Mereka melubangi setiap hari, hingga ketika mereka hampir saja melubanginya, maka pemimpin di antara mereka berkata, ‘Kembalilah, esok hari kalian akan melubanginya." Rasul bersabda: "Lalu Allah mengembalikannya kokoh seperti semula, sehingga ketika mereka telah mencapai waktunya, dan Allah berkehendak untuk mengutus mereka kepada manusia, maka orang yang memimpin mereka berkata, "Kembalilah, esok hari insya Allah (dengan izin Allah) kalian akan melubanginya." Dia mengucapkan istisna (insya Allah)." Nabi bersabda: "Lalu mereka kembali sementara penutup tersebut tetap dalam keadaan ketika mereka tinggalkan, akhirnya mereka dapat melubanginya dan keluar ke tengah-tengah manusia, kemudian mereka meminum air dan manusia lari dari mereka." (Sunah At-Tirmidzi)
Wallahu A'lam
Saat itu Sallam ditemani 50 orang. Penelitian itu memakan biaya yang cukup besar sebesar 5000 Dinar. Mereka mendapati gerbang di antara gunung selebar 137 meter dengan kolom besar di kiri kanan terbuat dari balok-balok besi yang dicor dengan cairan tembaga, tempat bergantung daun pintu raksasa.
Kisah lain menyebutkan Sallam melihat pegunungan yang terpisah oleh lembah. Luas lembah sekitar 150 meter dan lembah ini ditutup tembok berpintu besi sekitar 50 meter. Al-Idrisi juga menceritakan bahwa menurut cerita Sallam penduduk di sekitar pegunungan biasanya memukul kunci pintu besi 3 kali dalam sehari.
Setelah itu mereka menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengarkan reaksi dari dalam pintu. Ternyata, mereka mendengar gema teriakan dari dalam. Hal itu menunjukkan bahwa di dalam pintu betul-betul ada makhluk jenis manusia yang konon diyakini makhluk Yakjuj dan Makjuj.
Dalil yang menunjukkan bahwa dinding penghalang itu belum dihancurkan adalah Hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah. Rasulullah SAW bersabda: "Mereka melubangi setiap hari, hingga ketika mereka hampir saja melubanginya, maka pemimpin di antara mereka berkata, ‘Kembalilah, esok hari kalian akan melubanginya." Rasul bersabda: "Lalu Allah mengembalikannya kokoh seperti semula, sehingga ketika mereka telah mencapai waktunya, dan Allah berkehendak untuk mengutus mereka kepada manusia, maka orang yang memimpin mereka berkata, "Kembalilah, esok hari insya Allah (dengan izin Allah) kalian akan melubanginya." Dia mengucapkan istisna (insya Allah)." Nabi bersabda: "Lalu mereka kembali sementara penutup tersebut tetap dalam keadaan ketika mereka tinggalkan, akhirnya mereka dapat melubanginya dan keluar ke tengah-tengah manusia, kemudian mereka meminum air dan manusia lari dari mereka." (Sunah At-Tirmidzi)
Wallahu A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)