7 Adab Makan Beserta Doa Sebelum dan Sesudahnya, Nomor Terakhir Dapat Berkah

Senin, 26 September 2022 - 06:40 WIB
Adab berikutnya adalah makan dalam keadaan tidak bersandar. Nabi shollallohu 'alaihi wasallam pernah bersabda yang artinya: "Aku (ketika) makan tidak dalam keadaan bersandar, Aku (Nabi Muhammad) adalah seorang hamba, maka aku minum layaknya seorang hamba dan makan layaknya seorang hamba."

Rasulullah SAW juga makan di atas lantai seadanya tanpa alas atau bantal yang sering dipakai para Raja. Beliau menconrohkan posisi makan yang lebih mendekatkan pada kerendahan hati.

5. Makan dengan Posisi Duduk (Bukan Duduk Santai)

Imam Al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Juhaifah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

لَا آكُلُ مُتَّكِئًا

Artinya: "Aku tidak makan sambil duduk itka'."

Makna hadis di atas adalah "Aku tidaklah makan makanan seperti orang yang ingin banyak makan lalu dia mengambil posisi duduk yang nyaman. Namun aku duduk seperti orang yang akan bangkit serta makan sedikit." (Syarh Muslim)

Itka' yaitu cara duduk yang bisa membuat tenang dan santai saat makan. Duduk semacam ini mendorong seseorang makan lebih banyak sementara hal ini tercela dalam syariat. Rasulullah SAW makan secukupnya sesuai kebutuhan. Karena itu Beliau duduk seperti orang yang hendak bangkit.

Berikut 3 jenis duduk yang dianjurkan ketika makan:

- Duduk iq'a (menegakkan kedua telapak kaki lalu duduk di atas kedua tumitnya).

- Duduk bertumpu pada kedua lutut dan punggung telapak kaki.

- Duduk di atas kaki kiri dan menegakkan kaki kanan.

Perlu diingat, bukan berarti makan di atas kursi dilarang oleh syariat. Hanya saja makan dengan posisi duduk lebih menjauhkan seorang hamba dari sifat sombong.

6. Makan dengan Tiga Jari dan Menjilatinya

Di antara adab makan yang populer dicontohkan Nabi adalah makan dengan tiga jari dan menjilati jari-jarinya setelah selesai makan. Dari Ka'ab bin Malik dari bapaknya beliau mengatakan, "Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam itu makan dengan menggunakan tiga jari dan menjilati jari-jari tersebut sebelum dibersihkan." (HR Muslim 2032)

Riwayat lain dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah satu di antara kalian makan, maka janganlah dia bersihkan tangannya sehingga dia jilati atau dia minta orang lain untuk menjilatinya." (HR Al-Bukhari 5456 dan Muslim 2031)

Alasan menjilati jari untuk membersihkan sisa makanan sebagaimana sabda Beliau berikut: "Sesungguhnya kalian tidak mengetahui di manakah letak berkah makanan tersebut."

Adapun makanan yang tidak bisa dimakan dengan 3 jari diperbolehkan makan menggunakan lebih dari tiga jari.

7. Makan Berjamaah

Meski makan sendirian tidak dilarang dalam syariat, namun makan secara berjamaah lebih mendatangkan keberkahan. Di antara adab makan yang diajarkan Nabi adalah makan bersama-sama pada satu piring.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَاِذَا رَاَيۡتَ الَّذِيۡنَ يَخُوۡضُوۡنَ فِىۡۤ اٰيٰتِنَا فَاَعۡرِضۡ عَنۡهُمۡ حَتّٰى يَخُوۡضُوۡا فِىۡ حَدِيۡثٍ غَيۡرِهٖ‌ ؕ وَاِمَّا يُنۡسِيَنَّكَ الشَّيۡطٰنُ فَلَا تَقۡعُدۡ بَعۡدَ الذِّكۡرٰى مَعَ الۡقَوۡمِ الظّٰلِمِيۡنَ
Apabila engkau (Muhammad) melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka hingga mereka beralih ke pembicaraan lain. Dan jika setan benar-benar menjadikan engkau lupa akan larangan ini, setelah ingat kembali janganlah engkau duduk bersama orang-orang yang zhalim.

(QS. Al-An'am Ayat 68)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More