Bagaimana Menjalin Pertemanan Setelah Hijrah?
Senin, 03 Oktober 2022 - 15:34 WIB
Tapi, bila tetap tidak ada perubahan, maka anda harus mengambil sikap tegas, “Maaf aku bukanlah yang terbaik, tapi keridhaan Rabbku yang harus kudahulukan dari pertemanan ini”
Ingatlah selalu sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam;
“Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud, no. 4833 dan dinyatakan sahih oleh Al-Albani dalam Sahih Sunan Abi Daud no. 4833)
Bahayanya Salah Pergaulan
Salah pertemanan, keliru dalam pergaulan dapat mengubah pola pikir dan pola hidup seseorang. Bisa jadi seseorang berubah menjadi sombong dan angkuh, karena temannya yang sombong dan angkuh.
Bisa jadi seorang wanita yang ada dalam pikirannya hanya hal-hal yang sifatnya duniawi semata semisal, ingin punya tas dan sepatu yang merek ini dan itu, ingin jalan-jalan ke luar negeri, ingin berfoya-foya dan menghambur-hamburkan uang karena ia salah dalam pergaulannya.
Punya teman suka menggibah, akhirnya ikut-ikutan menggibah orang lain juga. Bahkan sampai pada teman media sosial sekalipun alias dunia maya. Terlebih media sosial di zaman ini sangat berperan dalam mengubah pola pikir seseorang.
Apabila seseorang tidak dapat menyaring pertemanan dalam akun-akun media sosialnya maka informasi-informasi yang tidak bermanfaat bahkan merusak akan selalu update dan menjadi menu bacaannya setiap hari sehingga lambat laun pola pikirnya akan ikut berubah.
Dalam pepatah arab pernah disebutkan, “Seorang teman akan menggeret (mempengaruhi temannya)”
Hal ini benar adanya, karena yang namanya pertemanan selalu ada sinkronisasi. Tidak disebut teman dekat atau sahabat jika tidak ada sinkronisasi antara keduanya. Bisa jadi seseorang tertular kebaikan dari temannya atau bisa jadi seseorang turun derajatnya karena tertular akhlak yang buruk dari temannya.
Semoga Allah menjadikan kita semua dari bagian hamba yang memiliki akidah yang lurus, beribadah dengan baik dan benar dan mempunyai akhlak yang terpuji yang telah di ajarkan oleh Islam.
Wallahu A’lam.
Lihat Juga: Masa Kelam Adi Bing Slamet, Ucap Syahadat dan Salat Tobat usai Tinggalkan Ajaran Eyang Subur
Ingatlah selalu sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam;
“Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud, no. 4833 dan dinyatakan sahih oleh Al-Albani dalam Sahih Sunan Abi Daud no. 4833)
Bahayanya Salah Pergaulan
Salah pertemanan, keliru dalam pergaulan dapat mengubah pola pikir dan pola hidup seseorang. Bisa jadi seseorang berubah menjadi sombong dan angkuh, karena temannya yang sombong dan angkuh.
Bisa jadi seorang wanita yang ada dalam pikirannya hanya hal-hal yang sifatnya duniawi semata semisal, ingin punya tas dan sepatu yang merek ini dan itu, ingin jalan-jalan ke luar negeri, ingin berfoya-foya dan menghambur-hamburkan uang karena ia salah dalam pergaulannya.
Punya teman suka menggibah, akhirnya ikut-ikutan menggibah orang lain juga. Bahkan sampai pada teman media sosial sekalipun alias dunia maya. Terlebih media sosial di zaman ini sangat berperan dalam mengubah pola pikir seseorang.
Apabila seseorang tidak dapat menyaring pertemanan dalam akun-akun media sosialnya maka informasi-informasi yang tidak bermanfaat bahkan merusak akan selalu update dan menjadi menu bacaannya setiap hari sehingga lambat laun pola pikirnya akan ikut berubah.
Dalam pepatah arab pernah disebutkan, “Seorang teman akan menggeret (mempengaruhi temannya)”
Hal ini benar adanya, karena yang namanya pertemanan selalu ada sinkronisasi. Tidak disebut teman dekat atau sahabat jika tidak ada sinkronisasi antara keduanya. Bisa jadi seseorang tertular kebaikan dari temannya atau bisa jadi seseorang turun derajatnya karena tertular akhlak yang buruk dari temannya.
Semoga Allah menjadikan kita semua dari bagian hamba yang memiliki akidah yang lurus, beribadah dengan baik dan benar dan mempunyai akhlak yang terpuji yang telah di ajarkan oleh Islam.
Wallahu A’lam.
Lihat Juga: Masa Kelam Adi Bing Slamet, Ucap Syahadat dan Salat Tobat usai Tinggalkan Ajaran Eyang Subur
(wid)