10 Marga Keturunan Nabi Muhammad SAW yang Banyak di Yaman

Kamis, 06 Oktober 2022 - 05:10 WIB
10. Djamalullail (جمال الليل)

Keterangan Marga:

1. As-Saqqaf/Assegaf (السقاف)

Yang pertama kali digelari as-Saqqaf ialah Waliyullah Imam Abdurahman bin Muhammad Mauladdawilah. Gelar as-Saqqaf (Aseegaf) ini disandang beliau karena menjadi pengayom para wali pada zamannya. Ketinggian derajat beliau dari para wali di zamannya bagaikan kedudukan atap bagi rumah. Beliau dilahirkan di Tarim Yaman, dikaruniai 13 putra dan 7 putri meneruskan keturunannya yaitu: Abu Bakar as-Sakran, Alwi, Ali, Aqil, Abdullah, Husein dan Ibrahim. Imam Abdurahman as-Saqqaf wafat di Tarim tahun 819 H.

2. Al-Atthas (العطاس)

Mereka adalah keturunan Waliyullah Abdurrahman bin Aqil bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman Assegaf. Pemberian gelar Al-Atthas dikarenakan keramatnya, bersin di dalam perut ibunya seraya mengucapkan Alhamdulillah, yang didengar oleh ibunya. Yang pertama kali bersin dalam perut ibunya yaitu Aqil bin Salim, saudara kandung Syaikh Abu Bakar bin Salim. Selanjutnya gelar itu dipakai anaknya bernama Abdurahman. Sedangkan anaknya bernama Muhammad dan Zein memakai gelar al-Aqil bin Salim. Bersin dalam bahasa Arab yaitu 'athasa dan orang yang bersin disebut Al-Aththas.

Waliyullah Abdurahman bin Aqil bin Salim dilahirkan di Kota Lisik. Beliau dikaruniai 5 anak lelaki, tiga di antaranya melanjutkan keturunan beliau, yaitu; (1) Abdullah, keturunannya berada di Yafi' (Hadhramaut). (2) Aqil, keturunannya al-Atthas al-Aqil (Khuraidhoh) (3) Umar (Sohib Ratib al-Atthas) keturunannya sebagian besar berada di Indonesia.

3. Al-Aydrus (العيدروس)

Mereka adalah keturunan waliyullah Abdullah bin Abi Bakar as-Sakran bin Abdurrahman Assegaf. Dinamakan Al-Aydrus karena merupakan gelar pemimpin para wali dan nama yang agung untuk seorang sufi. Ada juga yang mengatakan nama Al-Aydrus berasal dari kata Utayrus yang dalam bahasa Indonesia berarti bersifat seperti macan atau singa. Singa adalah raja hutan dan Aidrus adalah pemimpin para wali di zamannya. Beliau dilahirkan di Tarim pada Tahun 811 H. Dikaruniai 5 putra: Abu Bakar, Muhammad, Alwi, Syekh dan Husin. Dari kelima anak lelaki hanya 3 yang meneruskan keturunan yaitu:

(1). Alwi menurunkan keturunan al-Aydrus: al-Ahmad al-Muhtaji. Keturunannya berada di Bor, di Syam, di Dhafar (Hadhramaut) dan di Jawa.

(2). Husein menurunkan keturunan al-Aydrus, al-Umar bin Zain, al-Ismail, al-Hazem, ats-Tsiby, al-Ma'igab (yang menurunkan Ahmad Syarim, Hasan bin Abdullah, Abbas bin Abdullah, Waliyullah Habib Husein bin Abu Bakar, Luar Batang)

(3). Syaikh menurunkan keturunan al-Aydrus, ash-Shalabiyah dan Ali Zainal Abidin.

4. Bin Syaikh Abu Bakar bin Salim (ابن الشيخ أبى بكر بن سالم)

Yang pertama kali dijuluki Syaikh Abu Bakar Bin Salim ialah waliyullah Abu Bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurahman bin Abdullah bin al-Imam Abdurahman Assegaf. Gelar yang disandang karena beliau seorang guru besar dalam ilmu agama dan seorang pemimpin. Beliau adalah seorang sufi yang bergelar wali Quthub. Syaikh Abu Bakar bin Salim lahir di Tarim pada tahun 919 H, dikaruniai 13 anak lelaki dan yang menurunkan keturunannya 9 orang anak, bernama: Husin, Hamid, Umar, Hasan, Ahmad, Soleh, Ali, Syaikhon, Abdullah. Dari anak-anaknya itu menurunkan keluarga al-Hamid, al-Muhdhar, al-Hiyyed, al-Khamur, al-Haddar, Abu Futhaim, dan Bin Jindan. Syaikh Abu Bakar bin Salim wafat di Kota Inat Tahun 992 H.

5. Al-Haddad (الحداد)

Yang pertama kali dijuluki Al-Haddad ialah waliyullah Ahmad bin Abi Bakar bin Ahmad Masrafah bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi 'Ammu al-Faqih. Habib Ahmad bin Abi Bakar adalah waliyullah yang menyembunyikan kewaliannya. Beliau digelari Al-Haddad karena sering bergaul dengan seorang pandai besi dan sering berada di tempat penempaan besi.

Selain beliau ada pula seseorang yang bernama Ahmad dari golongan Alawiyin yang terkenal mempunyai banyak pengikut dan menyebut Al-Habib Ahmad bin Abi Bakar dengan Al-Haddad (pandai besi). Orang-orang menyebut Al-Habib Ahmad bin Abi Bakar dengan Al-Haddad (penempa kalbu).

Waliyullah Ahmad Al-Haddad dilahirkan di Tarim, dikaruniai seorang anak lelaki yang bernama Alwi. Keturunan ke-31 dari Rasulullah SAW ialah Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad (Sohib Ratib al-Haddad). Al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad bersaudara dengan al-Habib Umar bin Alwi al-Haddad.

6. Al-Habsyi (الحبشى)

Mereka adalah keturunan waliyullah Abu Bakar bin Ali bin Ahmad bin Muhammad Asadillah bin Hasan at-Turabi bin Ali bin Muhammad al-Faqih al-Muqaddam. Dijuluki Al-Habsyi karena beliau sering bepergian ke Habasyah Afrika dan pernah tinggal di sana selama 20 tahun untuk dakwah Islam.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَاِذَا مَسَّ الۡاِنۡسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنۡۢبِهٖۤ اَوۡ قَاعِدًا اَوۡ قَآٮِٕمًا ۚ فَلَمَّا كَشَفۡنَا عَنۡهُ ضُرَّهٗ مَرَّ كَاَنۡ لَّمۡ يَدۡعُنَاۤ اِلٰى ضُرٍّ مَّسَّهٗ‌ؕ كَذٰلِكَ زُيِّنَ لِلۡمُسۡرِفِيۡنَ مَا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ
Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan.

(QS. Yunus Ayat 12)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More