Maurice Bucaille: Al-Quran Memberi Jawaban Jelas Pada Titik Mana Kehidupan Bermula
Selasa, 18 Oktober 2022 - 20:03 WIB
Sudah merupakan suatu pengetahuan yang diakui bahwa ada dua metode reproduksi di dalam dunia tumbuh-tumbuhan: yaitu yang bersifat seksual dan aseksual (contohnya, pelipatgandaan spora-spora atau proses menyetek yang merupakan kasus-khusus pertumbuhan). Perlu kita perhatikan, bahwa Al-Quran merujuk kepada bagian-bagian jantan dan betina tetumbuhan tersebut:
"(Tuhan sajalah) yang telah menurunkan air dari langit. Maka Kami tumbuhkan (dari air itu) berpasang-pasang tumbuh-tumbuhan yang saling terpisah." ( QS 20 :53)
Maurice Bucaille mengatakan "satu dari sepasang" merupakan penerjemahan dari kata zauj (jamaknya azwaj) yang arti aslinya adalah "yang bersama-sama dengan yang lainnya membentuk satu pasangan." Kata tersebut bisa juga langsung diterapkan pada pasangan kawin (artinya, manusia), sebagaimana juga pasangan sepatu.
"Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan." ( QS 13 :3)
Pernyataan ini berarti kemaujudan organ-organ jantan dan betina dalam seluruh beragam spesies buah-buahan. Hal ini sepenuhnya sesuai dengan data yang ditemukan pada kurun waktu yang jauh lebih kemudian berkenaan dengan pembentukan buah, karena seluruh tipe berasal dari tetumbuhan yang memiliki organ-organ seksual (sekalipun beberapa varietas, seperti pisang, berasal dari bunga-bungaan yang tidak dibuahi).
Pada umumnya, kata Maurice Bucaille, reproduksi seksual di dunia hewan hanya digarap secara ringkas dalam Al-Quran. Pengecualian dalam hal ini adalah berkenaan dengan manusia.
"(Tuhan sajalah) yang telah menurunkan air dari langit. Maka Kami tumbuhkan (dari air itu) berpasang-pasang tumbuh-tumbuhan yang saling terpisah." ( QS 20 :53)
Maurice Bucaille mengatakan "satu dari sepasang" merupakan penerjemahan dari kata zauj (jamaknya azwaj) yang arti aslinya adalah "yang bersama-sama dengan yang lainnya membentuk satu pasangan." Kata tersebut bisa juga langsung diterapkan pada pasangan kawin (artinya, manusia), sebagaimana juga pasangan sepatu.
"Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan." ( QS 13 :3)
Pernyataan ini berarti kemaujudan organ-organ jantan dan betina dalam seluruh beragam spesies buah-buahan. Hal ini sepenuhnya sesuai dengan data yang ditemukan pada kurun waktu yang jauh lebih kemudian berkenaan dengan pembentukan buah, karena seluruh tipe berasal dari tetumbuhan yang memiliki organ-organ seksual (sekalipun beberapa varietas, seperti pisang, berasal dari bunga-bungaan yang tidak dibuahi).
Pada umumnya, kata Maurice Bucaille, reproduksi seksual di dunia hewan hanya digarap secara ringkas dalam Al-Quran. Pengecualian dalam hal ini adalah berkenaan dengan manusia.
(mhy)