Tata Cara Sholat Istikharah Lengkap Niat dan Doanya

Sabtu, 22 Oktober 2022 - 15:50 WIB
Sholat Istikharah dikerjakan minimal 2 rakaat dan waktu paling afdhol mengerjakannya yaitu setelah selesai sholat Isyraq dan sebelum sholat Dhuha. Foto/SINDOnews
Sholat istikharah (الاستخارة) adalah sholat sunnah yang dilakukan dalam rangka meminta petunjuk kepada Alah atas sebuah pilihan agar diberikan kebaikan dalam pilihan tersebut. Berikut tata cara sholat istikharah dan doa yang dianjurkan.

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma berkata bahwa Rasulullah SAW mengajarkan kepada kami untuk senantiasa istikharah pada setiap perkara sebagaimana Nabi mengajarkan Al-Qur'an kepada kami. Beliau bersabda: "Jika salah seorang di antara kalian bermaksud melakukan suatu hal, hendaklah dia melaksanakan sholat dua rakaat selain fardhu, kemudian hendaklah ia berdoa kepada Allah (memohon kebaikan dan keberkahan dalam urusan tersebut)." (HR Al-Bukhari, Abu Daud, Tirmidzi, An-Nasai)

Tata Cara Sholat Istikharah

Imam an-Nawawi rahimahullah (wafat 676 H), seorang ulama besar Mazhab Syafi'i menyebutkan sholat Istikharah dikerjakan minimal 2 rakaat. Waktunya boleh kapan saja kecuali waktu-waktu terlarang. Waktu paling afdhol (utama) melaksanakan sholat istikharah yaitu setelah selesai sholat Isyraq dan sebelum sholat Dhuha, kemudian berdoa dengan doa istikharah.

Tata caranya sebagai berikut:



1. Sholat 2 rakaat dengan niat istikharah.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى


Usholli sunnatal istikharati rok'ataini lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat melaksanakan sholat sunnah Istikharah dua rakaat karena Allah Ta'ala."

2. Rakaat pertama membaca Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Kafirun.

3. Rakaat kedua membaca Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas.

4. Setelah selesai lalu berdoa.

Doa Setelah Sholat Istikharah

اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسْئَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ. فَاِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَآاَقْدِرُ وَلَآاَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللّٰهُمَّ اِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هَذَااْلاَمْرَ(...)خَيْرٌلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ فَاقْدُرْهُ لِىْ وَيَسِّرْهُ لِىْ ثُمَّ بَارِكْ لِىْ فِيْهِ وَاِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هذَااْلاَمْرَشَرٌّلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ وَعَاقِبَةِ اَمْرِىْ وَعَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّىْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْهُ لِيَ الْخَيْرَحَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِىْ بِهِ


Allaahumma inni astakhiiruka bi'ilmika wa astaqdiruka biqudratika wa as aluka min fadlikal 'aziimi fa innaka taqdiru wa laa aqdiru wa laa a'lamu wa anta 'allaamul guyuub. Allaahumma in kunta ta'lamu anna haadzal amro (.....) khairul lii fii diinii wa ma'aasyi faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fii hi wa in kunta ta'lamu anna haadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma'aasyii wa 'aaqibati amrii wa 'aajlihii fashrifhu 'annii wasrifnii 'anhu waqdurhu liyal-khaira haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bihi.

Artinya: "Ya Allah sesungguhnya aku memohon petunjuk dari ilmu-Mu, memohon kekuatan dari kekuasaan-Mu, dan memohon karunia-Mu yang besar, karena sesungguhnya aku tidak kuasa sedang Engkau kuasa, dan aku tidak mengetahui sedang Engkau Maha Mengetahui semua yang gaib. Ya Allah jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebutkan keperluanya atau hajatnya.....) baik bagiku, agama dan kehidupanku, maka tetapkan dan mudahkanlah ia bagiku kemudian berkatilah aku, dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagiku, bagi agama dan kehidupanku serta akibat dari urusanku, baik untuk masa sekarang maupun untuk masa mendatang, maka hindarkanlah ia dariku dan hindarkanlah pula diriku darinya, dan tetapkanlah hal yang terbaik bagiku menurut semestinya, kemudian ridhailah aku."

Beberapa Anjuran Ketika Melakukan Istikharah:

1. Diawali dengan istisyarah

Sebelum menentukan pilihan dan istikharah lakukanlah terlebih dahulu istisyarah. Yaitu meminta arahan dari orang tua, guru, kiyai, ustaz atau orang yang dipandang baik dan salih.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
اِنَّ الَّذِيۡنَ اَجۡرَمُوۡا كَانُوۡا مِنَ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا يَضۡحَكُوۡنَ
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa adalah mereka yang dahulu menertawakan orang-orang yang beriman.

(QS. Al-Mutaffifin Ayat 29)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More