Kisah Ahli Kebun Sejati dalam Instruksi dan Tradisi Tarekat Chisytiyah

Minggu, 30 Oktober 2022 - 08:21 WIB
Di antara ahli kebun ini terdapat mereka yang lebih suka menanam satu jenis tanaman. Mungkin dijelaskan sebagai 'keindahan'. Ada juga yang lebih cenderung hanya menanam, menolak pemeliharaan jalan atau pintu gerbang, bahkan pagar.

Ketika si ahli kebun meninggal, ia mewariskan semua pengetahuannya tentang berkebun, menyumbangkannya kepada mereka yang memahaminya menurut kapasitas masing-masing. Maka, ilmu sebagaimana seni berkebun dikenang sebagai warisan yang tersebar di banyak kebun dan juga dalam beberapa catatan.



Orang-orang yang dibesarkan di satu kebun atau lainnya, umumnya sudah diajari dengan kuat segala kebaikan atau kejelekan, tentang bagaimana penduduk melihat sesuatu yang mungkin mereka tidak mampu -- kendati berusaha -- menyadari bahwa mereka harus kembali pada konsep 'kebun'. Akan tetapi, pada umumnya mereka hanya menerima, menolak, menghentikan keputusan atau mencari apa yang mereka bayangkan sebagai faktor-faktor umum.

Dari waktu ke waktu, ahli kebun sejati bermunculan. Ahli seperti itu, kebanyakan pada semi-kebun, ketika mendengar yang asli, orang-orang berkata, "Oh ya, engkau berbicara tentang kebun seperti sudah kami miliki, atau kami bayangkan."Apa yang mereka miliki dan bayangkan, keduanya tidak sempurna.

Ahli sejati, yang tidak dapat berunding dengan pekebun imitasi, berkumpul dengan sebagian besar mereka, meletakkan di kebun ini atau itu, sesuatu dari seluruh simpanan yang memungkinkannya mempertahankan vitalitasnya di beberapa tingkat.

Mereka sering terpaksa menyamar, karena orang-orang yang ingin belajar sebenarnya tahu tentang fakta berkebun sebagai seni atau ilmu, mendasari apa pun yang sudah mereka dengar sebelumnya. Maka mereka bertanya, "Bagaimana aku bisa mendapatkan bunga yang lebih indah dari umbi ini?"

Ahli kebun sejati bisa saja bekerja dengan mereka, karena kebun yang sesungguhnya dapat diwujudkan, untuk keuntungan seluruh ummat manusia. Mereka tidak terlalu lama, tetapi hanya melalui mereka pengetahuan dapat diajarkan, dan orang-orang dapat melihat apa kebun itu sebenarnya.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Malaikat tidak mau masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat patung-patung atau gambar-gambar.

(HR. Muslim No. 3948)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More