Ini Alasan Mengapa Orang Alim Tidak Mau Tinggal di Kampung Terpencil

Rabu, 16 November 2022 - 23:00 WIB
Ini karena mereka hidup dekat dan berinteraksi dengan alim tersebut. Setiap gerak-gerik dan setiap sesi kehidupan si alim tadi terpantau oleh mereka, sehingga mengikis sikap hormat kepadanya.

"Ketika si alim menyampaikan ilmu dan nasehat, terbayang di benak mereka bagaimana dahulu si alim saat kecil ingusan, main kotor-kotoran, ujan-ujanan, sehingga dianggap masih anak kemarin sore walaupun sudah dewasa dan mapan dalam keilmuan," terang Ustaz Amru.

Kemudian, di antara alasan mengapa seorang alim kurang dihormati oleh penduduk kampungnya adalah karena sifat iri dengki yang kental di antara mereka. Kata sebagian ulama:

إن الحسد في الأرياف ميراث

"Sifat dengki di kampung itu adalah seperti warisan."

Dan kita akui bahwa sifat dengki di kampung lebih kentara dari orang-orang di perkotaan. Dari sifat iri ini akan berujung saling ghibah di setiap rumah dan saling tebar kebencian antar-sesama ustaz ataupun jamaahnya.

"Makanya jangan heran banyak daerah yang lebih semangat mengundang ustaz luar daripada memanfaatkan orang alim di kampungnya," kata Ustaz Amru.

Syaikh Dr Ibrahim Al-Asymawi mengatakan:

ما رأيتُ عالِمًا سكن الريف؛ إلا ذهب علمه، وضاق رزقه، وفترت همته، وقلت هيبته، وزادت أمراضه، وكثرت حساده، وعزَّ الانتفاع به!

Artinya: "Aku belum pernah melihat seorang ulama yang tinggal di pedesaan kecuali ilmunya hilang, rezekinya berkurang, motivasinya berkurang, wibawanya berkurang, penyakitnya bertambah, yang hasad kepadanya bertambah, dan org yang mengambil manfaat darinya sedikit."

Allahu A'lam
(rhs)
Halaman :
Follow
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?  Para sahabat menjawab: Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.

(HR. Muslim No. 4678)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More