Meninggal Hari Jumat Selamat dari Siksa Kubur, Bagaimana Jika Pendosa?

Jum'at, 18 November 2022 - 13:17 WIB
Rasulullah SAW bersabda setiap Muslim yang meninggal pada hari Jumat akan dijaga oleh Allah dari fitnah kubur. Foto/Ilustrasi: Ist
Rasulullah SAW bersabda setiap Muslim yang meninggal pada hari Jumat akan dijaga oleh Allah dari fitnah kubur . Sabda Nabi SAW ini menginformasikan bagi kita bahwa orang yang meninggal pada malam atau siang hari Jumat termasuk salah satu tanda husnul khatimah atau berakhir baik.

Lalu, bagaimana jika yang meninggal itu seorang yang tengah menjalankan aktivitas dalam dosa dan kemaksiatan?

Hadis yang diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi dan dinyatakan kuat oleh Syaikh al-Albâni dalam Ahkâmul Janâiz itu berbunyi:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ يَوْمَ الْجُمْعَةِ، أَوْ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

"Setiap Muslim yang meninggal pada hari Jum’at akan dijaga oleh Allah dari fitnah kubur".





Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri dalam kitabnya berjudul "Tuhfatul Ahwâdzi Syarh Jâmi Tirmidzi" menjelaskan: “Jika Allah SWT mewafatkan seseorang dan hari wafatnya itu bertepatan dengan hari Jumat, maka itu merupakan tanda kebahagiannya dan tanda tempat kembalinya yang bagus. Karena tidaklah dicabut nyawa seseorang pada hari Jumat kecuali orang yang telah ditulis kebahagiannyanya disisi-Nya. Oleh karena itu Allah menjaganya dari fitnah kubur.

Lalu bagaimana kalau yang meninggal pada hari itu adalah pelaku maksiat?

Menurut aqidah Ahlus Sunnah, jika Allah berkehendak maka Dia akan mengampuni dosa hamba tersebut dan jika tidak, maka Dia akan menyiksanya terlebih dahulu, lalu si hamba tadi akan dimasukan ke dalam surga, sebagaimana firman-Nya:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Allah mengampuni dosa yang selain dosa syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. (QS An-Nisâ/4:4)



Dalam Fatawa Lajnah Daimah juga menyebut banyak sekali hadis sahih dan mutawatir yang menjelaskan tentang dikeluarkannya kaum Muslimin pelaku kemasiatan dari neraka.

Demikian pula halnya siksa kubur bagi pelaku dosa besar. Jika Allah SWT menghendaki, maka Allah akan menyiksanya dan jika Allah menghendaki untuk mengampuninya, maka Dia mengampuninya. Dan hanya Allah SWT yang berhak memberikan siksa dan meringankan beban siksa seseorang dalam kubur atau bahkan meniadakan siksa kubur sama sekali terhadap hamba-hamba-Nya yang dikehendaki.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
cover top ayah
رَبِّ اجۡعَلۡنِىۡ مُقِيۡمَ الصَّلٰوةِ وَمِنۡ ذُرِّيَّتِىۡ‌‌ ۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَآءِ‏ (٤٠) رَبَّنَا اغۡفِرۡ لِىۡ وَلـِوَالِدَىَّ وَلِلۡمُؤۡمِنِيۡنَ يَوۡمَ يَقُوۡمُ الۡحِسَابُ (٤١)
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat).

(QS. Ibrahim Ayat 40-41)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More