Cara Bertaubat dari Tabarruj Menurut Al-Qur'an

Kamis, 09 Juli 2020 - 07:20 WIB
Dengan demikian, hakikat yang tampak dalam masalah ini adalah tabarruj merupakan sarana yang paling dominan mengotori kesucian harga diri kaum wanita dan membuat susah.

Tabarruj lebih Lebih dekat dengan pengorbanan harga diri seorang wanita daripada perlindungan terhadap kehormatannya. Tabarruj lebih dominan menyulitkan wanita daripada membuat mereka tenang.

Seorang pujangga ternama Musthafa Shadiq ar-Rafi'i berkata :"Jilbab tidak lain merupakan perlindungan terhadap sifat feminim seorang wanita, penutup rambutnya di depan umum, dan penjaganya dari sifat malu yang dibenci,"

Dia juga berkata : "Asas keutamaan pada diri seorang wanita adalah rasa malu. Oleh karena itu, wajib hukumnya mengajarkan kepada setiap anak perempuan, bahwa kapan pun ia meninggalkan rasa malu berarti telah membuang harga dirinya. Dalam kondisi demikian ia akan merasa bebas pergi ke mana saja (ke kanan atau ke kiri) dan melakukan apa saja yang ia inginkan. Dengan demikian, golongan kanan kaum wanita adalah mereka yang menjaga diri dengan rasa malu, berada di bawah perlindungan suami, serta di bawah teduhnya naungan keluarganya dan kemuliaan hidup.

Adapun golongan kiri dari mereka adalah mereka yang meninggalkan rasa malu. Bagaimanakah keadaan mereka itu?

Sang pujangga berkata pula: "Janganlah sekali-kali Anda mengatakan setiap mode kecantikan dan cara menghias diri yang Anda lihat pada wajah gadis-gadis serta mode pakaian mereka di jalan-jalan sebagai puncak kecantikan

namun anggaplah itu sebagai gambaran tidak adanya rasa malu."

Jika demikian, maka menjadi kewajiban atas seluruh muslimah untuk bertaubat dari ketentuan tabarruj dan membuka aurat. Di samping itu, wajib bagi mereka, untuk memerangi semua perbuatan itu dengan segala kekuatan yang dimiliki. (Baca juga : Sebaiknya Hindari Memakai Pakaian Syuhrah )

Bersamaan itu pula, hendaklah mereka mengajak wanita muslimah lainnya untuk selalu berhijab dan menghiasi diri dengan rasa malu. Sebab dalam hijab itu terdapat iffah (kehormatan diri), penjagaan diri, kesucian, keselamatan dari fitnah, keselamatan dari ancaman dan berbagai keutamaan lainnya.

Wallahu A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(wid)
Halaman :
cover top ayah
اِنَّمَا الۡمُؤۡمِنُوۡنَ الَّذِيۡنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتۡ قُلُوۡبُهُمۡ وَاِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ اٰيٰتُهٗ زَادَتۡهُمۡ اِيۡمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُوۡنَ (٢) الَّذِيۡنَ يُقِيۡمُوۡنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ يُنۡفِقُوۡنَؕ (٣) اُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ حَقًّا ‌ؕ لَهُمۡ دَرَجٰتٌ عِنۡدَ رَبِّهِمۡ وَمَغۡفِرَةٌ وَّرِزۡقٌ كَرِيۡمٌ‌ۚ (٤)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah kuat imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, Yaitu orang-orang yang melaksanakan shalat dan yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat tinggi di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.

(QS. Al-Anfal Ayat 2-4)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More