9 Fakta Kecerdasan Imam Syafi'i Saat Belajar di Masa Kecil
Kamis, 24 November 2022 - 05:10 WIB
Hal ini dilakukan mengingat Imam Malik sangat selektif dalam memilih murid. Namun begitu surat ini diterima oleh Imam Malik bukannya senang, justru beliau marah sambil berkata:
سبحان الله، أو صار علم رسول الله صلى الله عليه وسلم يؤخذ بالرسائل
"Subhanallah. Ilmunya Rasulullah sekarang diambil melalui surat rekomendasi!"
Imam Syafi'i sangat ketakutan. Namun beliau kemudian berkata lembut kepada gurunya hingga kemudian Imam Malik ridha kepadanya dan menerimanya sebagai murid.
6. Berfatwa Ketika Masih Menjadi Penuntut Ilmu
Berkata Muslim bin Khalid al Zanji kepada Imam Syafi'i:
أفت يا أبا عبد الله، فقد -والله- آن لك أن تفتي -وهو ابن خمس عشرة سنة
"Berfatwalah wahai Abu Abdillah (Imam Syafi’i) karena sungguh demi Allah engkau telah layak untuk berfatwa. Sedangkan umurnya kala itu baru 15 tahun."
7. Sangat Menjaga Adab kepada Gurunya
Imam Syafi'ii berkata:
كنت أتصفح الورقة بين يدي مالك تصفحا رفيقا هيبة له لئلا يسمع وقعها
"Aku dulu membuka lembaran kitab di hadapan Imam Malik dengan sangat pelan-pelan, karena segan kepadanya, agar ia tidak mendengar sura kertas yang jatuh atau bergesekan."
8. Tetap Menuntut Ilmu Setelah Menjadi Ulama
Imam Syafi'i kemudian menjadi kaya raya berkah ilmu. Beliau masih terus belajar kepada ulama-ulama lainnya dan gemar memberikan uang dan hadiah kepada mereka.
Berkata Abu Ubaid:
رأيت الشافعي عند محمد بن الحسن، وقد دفع إليه خمسين دينارا، وقد كان قبل ذلك دفع إليه خمسين درهما، وقال: إن اشتهيت العلم، فالزم
"Aku pernah melihat Syafi'i bersama (belajar) kepada Muhammad bin Hasan. Dan ia memberikan kepadanya 50 dinar (Rp 195 juta) yang sebelumnya ia juga telah memberikan 50 Dirham. Dan ia berkata: 'Jika engkau ingin ilmu, lazimilah (memberi kepada guru)."
9. Tidak Segan Mengeluarkan Biaya Besar untuk Ilmu
Imam Syafi'i berkata:
قد أنفقت على كتب محمد ستين دينارا، ثم تدبرتها، فوضعت إلى جنب كل مسألة حديثا -يعني: رد عليه
سبحان الله، أو صار علم رسول الله صلى الله عليه وسلم يؤخذ بالرسائل
"Subhanallah. Ilmunya Rasulullah sekarang diambil melalui surat rekomendasi!"
Imam Syafi'i sangat ketakutan. Namun beliau kemudian berkata lembut kepada gurunya hingga kemudian Imam Malik ridha kepadanya dan menerimanya sebagai murid.
6. Berfatwa Ketika Masih Menjadi Penuntut Ilmu
Berkata Muslim bin Khalid al Zanji kepada Imam Syafi'i:
أفت يا أبا عبد الله، فقد -والله- آن لك أن تفتي -وهو ابن خمس عشرة سنة
"Berfatwalah wahai Abu Abdillah (Imam Syafi’i) karena sungguh demi Allah engkau telah layak untuk berfatwa. Sedangkan umurnya kala itu baru 15 tahun."
7. Sangat Menjaga Adab kepada Gurunya
Imam Syafi'ii berkata:
كنت أتصفح الورقة بين يدي مالك تصفحا رفيقا هيبة له لئلا يسمع وقعها
"Aku dulu membuka lembaran kitab di hadapan Imam Malik dengan sangat pelan-pelan, karena segan kepadanya, agar ia tidak mendengar sura kertas yang jatuh atau bergesekan."
8. Tetap Menuntut Ilmu Setelah Menjadi Ulama
Imam Syafi'i kemudian menjadi kaya raya berkah ilmu. Beliau masih terus belajar kepada ulama-ulama lainnya dan gemar memberikan uang dan hadiah kepada mereka.
Berkata Abu Ubaid:
رأيت الشافعي عند محمد بن الحسن، وقد دفع إليه خمسين دينارا، وقد كان قبل ذلك دفع إليه خمسين درهما، وقال: إن اشتهيت العلم، فالزم
"Aku pernah melihat Syafi'i bersama (belajar) kepada Muhammad bin Hasan. Dan ia memberikan kepadanya 50 dinar (Rp 195 juta) yang sebelumnya ia juga telah memberikan 50 Dirham. Dan ia berkata: 'Jika engkau ingin ilmu, lazimilah (memberi kepada guru)."
9. Tidak Segan Mengeluarkan Biaya Besar untuk Ilmu
Imam Syafi'i berkata:
قد أنفقت على كتب محمد ستين دينارا، ثم تدبرتها، فوضعت إلى جنب كل مسألة حديثا -يعني: رد عليه