Kisah Persembunyian di Gua Tsur dan Bukti Cinta Abu Bakar

Sabtu, 11 Juli 2020 - 11:29 WIB
Gua tsur. Bukti cinta dan kesetiaan Abu Bakar terhadap Rasulullah. Foto/Ilustrasi/Ist
SOSOK Abu Bakar mendapat tempat tertinggi di sisi Rasulullah SAW. Ketika beliau ditanya siapa lelaki yang paling dicintai? beliau bersabda: Abu Bakar. "Sesungguhnya Allah telah menjadikanku sebagai kekasih-Nya, sebagaimana Dia menjadikan Ibrahim sebagai kekasih-Nya. Dan kalau saja aku mengambil dari umatku sebagai kekasih, akan aku jadikan Abu Bakar sebagai kekasih." (HR. Bukhari dan Muslim).

Pada saat Nabi Muhammad berbicara kepada penduduk Makkah bahwa Allah telah memperjalankannya malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan bahwa ia bersembahyang di sana. Oleh orang-orang musyrik kisah itu diperolok, malah ada sebagian yang sudah Islam pun merasa ragu. ( )

Tidak sedikit orang yang berkata ketika itu: “Soalnya sudah jelas. Perjalanan kafilah Makkah-Syam yang terus-menerus pun memakan waktu sebulan pergi dan sebulan pulang. Mana mungkin hanya satu malam saja Muhammad pergi pulang ke Makkah!”

Tidak sedikit mereka yang sudah Islam kemudian berbalik murtad, dan tidak sedikit pula yang masih merasa sangsi. Abu Bakar dengan tegas mengatakan, "Rasulullah, saya percaya." Sejak itu Nabi Muhammad memanggil Abu Bakar dengan "ash-Shiddiq".

Baca Juga: Biografi Abu Bakar, Sahabat Paling Terdepan Membela Rasulullah SAW




Sesudah peristiwa Isra, Abu Bakar tetap menjalankan usaha dagangnya. Sebagian besar waktunya ia gunakan menemani Rasulullah dan untuk menjaga orang-orang lemah yang sudah masuk Islam, melindungi mereka dari gangguan Quraisy di samping mengajak mereka yang mulai tergugah hatinya kepada Islam.

Sementara kaum kafir Quraisy begitu keras mengganggu Nabi dan Abu Bakar serta kaum Muslimin yang lain. Abu Bakar tidak ikut hijrah ke Abisinia bersama-sama kaum Muslimin yang lain, termasuk Usman Bin Affan. ( )

Konon, pada awalnya, Abu Bakar juga bermaksud pergi bersama-sama rombongan hijrah ke Abisinia. Tetapi saat bertemu dengan Rabiah bin ad-Dugunnah, beliau diingatkan peran pentingnya mendampingi Rasulullah. "Jangan ikut hijrah. Engkau penghubung tali kekeluargaan. Engkau yang membenarkan peristiwa Isra, membantu orang tak punya dan engkau yang mengatur pasang surutnya keadaan," Ujar Rabiah mengingatkan.



Baca Juga: :Khalifah Umar Pecat Khalid bin Walid demi Selamatkan Tauhid Umat

Akhirnya ia tetap tinggal di Makkah, bersama Nabi Muhammad, berjuang mati-matian demi dakwah di jalan Allah sambil belajar tentang segala yang diwahyukan Allah kepada Nabi untuk disiarkan kepada umat manusia.

Ia lalu diberi perlindungan keamanan oleh Quraisy. Abu Bakar membangun masjid di serambi rumahnya. Di tempat itu ia sembahyang dan membaca Qur'an. ( )

Teman Dekat

Kafir Quraisy merasa khawatir, pemuda-pemuda mereka akan tergoda dengan Islam. Mereka menyesalkan keputusan Ibn ad-Dugunnah yang memberi perlindungan kepada Abu Bakar. Selanjutnya Abu Bakar mengembalikan jaminan perlindungan itu dan ia tetap tinggal di Makkah menghadapi segala gangguan

Harta pribadinya dikorbankannya demi kebaikan mereka yang sudah masuk Islam dan demi mereka yang diharapkan mendapat petunjuk Allah bagi yang belum masuk Islam.

Baca juga: Ka'bah: Kisah Paganisme Pasca-Nabi Ismail dan Pra-Islam

Muhammad Husain Haikal dalam As-Siddiq Abu Bakr menjelaskan bahwa kala itu kaum Muslimin di Makkah memang sangat memerlukan perjuangan serupa itu, memerlukan sekali perhatian Abu Bakar.

Dalam pada itu Nabi Muhammad masih menerima wahyu dari Allah dan ia sudah tidak lagi mengharapkan penduduk Makkah akan menyambut ajakannya itu. Maka beliau mengalihkan perhatian kepada kabilah-kabilah. Beliau menawarkan diri dan mengajak mereka kepada agama Allah.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Qais bin Sa'ad bin 'Ubadah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Maukah aku tunjukkan kepadamu sesuatu yang dapat mengantarkanmu menuju pintu-pintu surga?  Jawabku; Tentu.  Beliau bersabda: LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH (Tidak ada daya dan upaya kecuali milik Allah).

(HR. Tirmidzi No. 3505)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More