Kisah Sa'ad bin Abi Waqqash, Sahabat Nabi SAW yang Sebarkan Islam ke Negeri China

Jum'at, 20 Januari 2023 - 15:31 WIB
loading...
Kisah Saad bin Abi Waqqash, Sahabat Nabi SAW yang Sebarkan Islam ke Negeri China
Kisah Saad bin Abi Waqqas, sahabat Nabi yang sebarkan Islam di negeri China ditandai peninggalannya berupa Masjid Huaisheng. Foto/Ilustrasi: tripadvisor
A A A
Kisah Saad bin Abi Waqqash , sahabat Nabi SAW yang menyebarkan Islam ke Negeri China , memang bersejarah. Saad bin Abi Waqqash adalah salah seorang yang dinyatakan Rasulullah sebagai penduduk surga. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab , beliau menjadi panglima perang yang menaklukkan Persia. Sedangkan pada masa Khalifah Utsman bin Affan , beliau memimpin delegasi dakwah ke China.

Ibrahim Tien Ying Ma dalam buku berjudul "Perkembangan Islam di Tiongkok" menyebutkan Saad bin Abi Waqqash adalah pembawa Islam pertama ke China. Beliau memimpin delegasi dakwah Islam ke negeri Tirai Bambu itu di era Khalifah Utsman bin Affan.

Sa’ad bin Abi Waqqash berlayar dari Abyssinia ke China untuk menyebarkan Islam pada tahun 616 M. Setelah beberapa saat berada di China, Sa’ad balik ke Arab. Dan sekitar 20 tahun setelahnya Sa’ad kembali lagi ke China untuk meneruskan dakwahnya.



Hanya saja, perihal masuknya Islam ke China itu sendiri banyak versi. Ada yang menyebut Islam masuk ke China dibawa oleh sahabat Rasulullah yang menetap di Abyssinia (Ethiopia) setelah hijrah yang pertama. Mereka menetap di sana dan tidak kembali lagi ke Mekkah setelah peristiwa hijrah itu. Kemudian beberapa tahun setelahnya, mereka berlayar dari Abyssinia ke China untuk mendakwahkan Islam.

Dari semua versi yang ada, Ibrahim Tien Ying Ma menyebut bahwa yang paling valid adalah versi yang pertama. Di mana Sa’ad dikirim Khalifah Utsman bin Affan untuk memimpin delegasi ke China untuk mendakwahkan Islam pada tahun 615 M, atau sekitar 20 tahun setelah wafatnya Rasulullah.

Sedangkan Ivan Taniputera dalam buku berjudul "History of China" menyebutkan bahwa rombongan Muslim itu diterima dengan baik oleh Kaisar Yong Hui dari Dinasti Tang. Kaisar China juga menunjukkan toleransinya. Dia memperbolehkan delegasi umat Islam tersebut tidak melakukan tradisi penyembahan di hadapan kaisar. Sang Kaisar paham bahwa umat Islam tidak melakukan penyembahan terhadap manusia.

Tidak hanya itu, Sang Kaisar China juga mengizinkan delegasi yang dipimpin Sa’ad bin Abi Waqqash itu untuk mendirikan tempat ibadah, masjid. Maka dibangunlah sebuah masjid agung pada 742 M. Masjid itu bernama Masjid Huaisheng atau dikenal dengan Masjid Sa’ad bin Abi Waqqash di Provinsi Guanzhou. Masjid yang dibangun di atas lahan seluas 5 hektare itu menjadi salah satu masjid tertua di China.



Penduduk Surga

“Aku adalah orang ketiga yang memeluk Islam, dan orang pertama yang melepaskan anak panah di jalan Allah,” begitu Sa’ad bin Abi Waqqash bila memperkenalkan dirinya.

Sa’ad bin Abi Waqqash bin Wuhaib bin Abdi Manaf hidup di tengah-tengah Bani Zahrah. Saad adalah paman Rasulullah SAW. Wuhaib adalah kakek Sa’ad dan paman Aminah binti Wahab, ibunda Rasulullah.

Rasulullah sangat bangga dengan keberanian dan kekuatan, serta ketulusan iman Sa'ad. Nabi bersabda, “Ini adalah pamanku, perlihatkan kepadaku paman kalian!”

Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabat, tiba-tiba beliau menatap ke langit seolah mendengar bisikan malaikat. Kemudian Rasulullah menatap para sahabatnya sembari bersabda, "Sekarang akan ada di hadapan kalian seorang laki-laki penduduk surga."

Mendengar ucapan Rasulullah SAW, para sahabat menengok ke kanan dan ke kiri pada setiap arah, untuk melihat siapakah gerangan lelaki berbahagia yang menjadi penduduk surga. Tidak lama berselang datanglah laki-laki yang ditunggu-tunggu itu, dialah Sa’ad bin Abi Waqqash.



Rasulullah suatu ketika juga pernah menyebut 10 sahabatnya yang menjadi penduduk surga. Nama Sa'ad bin Abi Waqqas juga menjadi salah satunya. "Abu Bakar di surga, Umar di surga, Usman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa'ad di surga, Sa'id di surga, Abu Ubaidah bin Jarrah di surga." (HR. At-Tirmidzi).

Sa’ad bin Abi Waqqash, wafat di Madinah. Beliau dimakamkan di pemakaman Baqi’, makamnya para syuhada. Konon, dalam keadaan sakit, beliau berpesan kepada para sahabatnya agar ia dikafani dengan jubah yang digunakannya dalam Perang Badar—perang kemenangan pertama untuk kaum Muslimin.

Pahlawan perkasa ini menghembuskan nafas yang terakhir pada tahun 55 H dengan meninggalkan kenangan indah dan nama yang harum.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3368 seconds (0.1#10.140)