Daarul Qur'an Raih Lembaga Tahfidz Terbaik se-Dunia

Rabu, 01 Juli 2015 - 21:10 WIB
Daarul Quran Raih Lembaga Tahfidz Terbaik se-Dunia
Daarul Qur'an Raih Lembaga Tahfidz Terbaik se-Dunia
A A A
Daarul Qur'an terpilih sebagai lembaga terbaik dalam khidmat dan tahfidz (penghafal) Alquran se-dunia.

Untuk menerima penghargaan ini, Pimpinan Ponpes Daarul Qur'an Ustaz Yusuf Mansyur diundang Badan Tahfidz Internasional (Al hai'ah Al 'alamiyyah litahfidzil Qur'anil karim), sebagai bagian dari Rabithah Al'alam Al islamiy (Persatuan Islam Sedunia).

Pemberian penghargaan ini digelar di Hotel Park Hyatt, Jeddah, pada 12 Ramadan 1436 Hijriah atau bertepatan dengan tanggal 29 Juni 2016.

Hadir pula dalam acara tersebut Khaadimul Haraamain as-Syarifain (Pelayan Dua Kota Suci) dan para imam masjid haraamain (Masjid Nabawi, Madinah dan Masjidilharam, Mekkah)

Ketua Harian Ponpes Tahfidz Alquran Ahmad Jameel mengaku bangga atas penghargaan tersebut. “Penghargaan ini bukan hanya untuk Daruul Qur'an saja, tetapi juga untuk Bangsa Indonesia,” tandas Jameel yang ikut dalam rombongan penerima penghargaan tersebut kepada sindonews.com, Rabu (1/7/2015).

Dia berharap, penghargaan ini akan menambah semangat anak muda di Indonesia untuk menghafal Alquran. “Semoga amanah ini membawa semangat baru dan berkah bagi Daarul Qur’an.”

Sejarah Daarul Qur'an tak bisa dilepaskan dari kiprah dakwah Ustaz Yusuf Mansur, yang fokus mengajak umat Islam untuk lebih mencintai Alquran dan gemar bersedekah.

Di awal tahun 2000, Ustaz Yusuf Mansur memulai dakwahnya setelah berhijrah dari permasalahan hidup yang membelitnya. Dia memulai dakwah dengan memperbaiki diri sendiri. Caranya adalah menghafal Alquran. Kerabat dekatnya juga ia ajak untuk melakukan amalan ini.

Pengalaman pribadi ‘’move on’’ itu dijadikan materi pokok dalam dakwahnya. Sehingga, seruan Ustaz Yusuf Mansur lebih hidup dan gampang dicerna masyarakat. Ia pun mulai banyak diundang berceramah.

Medio tahun 2000-an, Ustaz Yusuf Mansur mulai dikenal masayarakat luas. Kehadirannya dalam program tausiyah di sejumlah televisi nasional menjadikan ia semakin tertokohkan. Dia populer sebagai ‘’Ustaz Hafal Qur'an dan Sedekah’’.

Untuk menata pengelolaan dakwahnya, ia membuat komunitas yang dinamakan Wisatahati. Produk perdana lembaga ini adalah buku “Mencari Tuhan Yang Hilang“ yang terbit tahun 2006. Berikutnya terbit buku yang kemudian diangkat ke layar gelas dan layar perak bertajuk Kun Faa Yaa Kun.

Beriringan dengan program dakwah yang sedang berjalan, Ustaz Yusuf melalui Wisatahati mulai merintis pembangunan Pesantren Tahfidz Alquran yang bertujuan untuk mencari bibit para penghafal Alquran di seluruh Indonesia hingga saat ini.
(lis)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3328 seconds (0.1#10.140)