3 Sahabat Nabi Terkemuka dari Kalangan Non Arab

Selasa, 14 Februari 2023 - 16:50 WIB
loading...
3 Sahabat Nabi Terkemuka dari Kalangan Non Arab
Di antara seratusan ribu lebih jumlah sahabat Nabi, ada beberapa sahabat yang berasal dari luar Arab (non Arab). Foto/ilustrasi
A A A
Sahabat Nabi adalah orang yang pernah berjumpa dengan Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam (ash-shahabi) dalam keadaan beriman dan wafat dalam keadaan Islam. Mereka adalah orang-orang terbaik yang hidup di zaman Nabi.

Abu Zar'ah Ar Raazi menyebutkan bahwa jumlah sahabat Nabi lebih dari 100.000 orang. Ada juga riwayat mengatakan jumlah mereka mencapai 124.000 orang. Kedudukan sahabat Nabi juga memiliki tingkatan masing-masing.

Di antara sahabat Nabi ada beberapa sahabat yang bukan orang Arab (non Arab). Mereka berasal dari berbagai etnis di antaranya Habasyah (Etiopia), Mesir, Persia, Romawi.

Untuk diketahui, Nabi Muhammad SAW berasal dari Bani Hasyim, salah satu suku terkemuka Quraisy. Namun, para sahabat yang menjadi pengikut setia beliau banyak dari kalangan bukan Arab.

Berikut 3 sahabat Nabi terkemuka yang berasal dari kalangan Non Arab:

1. Salman Al-Farisi (Persia)
Salman Al-Farisi merupakan sahabat Nabi yang berasal dari Isfahan Persia. Nama lengkapnya Mabah bin Budzkhasyan bin Mousilan bin Bahbudzan bin Fairuz bin Sahrk Al-Isfahan. Salman merupakan sahabat yang terkenal dengan ide-ide brilian termasuk gagasan membuat parit dalam Perang Khandaq.

Selain itu ia juga memiliki tubuh yang kuat, dan menguasai ilmu-ilmu syariat. Dengan tubuhnya yang besar membuatnya pernah menjadi penjaga api di kuil tempat pemujaan orang-orang Persia.

Beliau mengembara jauh dalam mencari kebenaran hingga akhirnya sampai di Tanah Arab. Beliau kemudian bertemu dengan Nabi Muhammad SAW lalu memeluk Islam.

2. Suhaib Ar-Rumi (Romawi)
Suhaib merupakan sahabat Nabi yang berasal dari Romawi. Beliau pernah menjadi tawanan tentara Romawi Bizantium dan dijual sebagai budak di Konstantinopel.

Suhaib berhasil melarikan diri ke Mekkah yang dianggap sebagai tempat suaka. Ia menjadi pedagang sukses yang diujuluki Ar-Rumi (orang Romawi), karena bahasa Bizantium dan dialeknya dan rambutnya berwarna pirang.

Ketika Suhaib sedang berdagang, ia mendengar Nabi Muhammad SAW sedang berkhutbah. Beliau langsung yakin akan kebenaran pesannya dan kemudian memeluk Islam.

3. Bilal bin Rabah (Abyssinia)
Bilal bin Rabah merupakan sahabat Nabi dari Abyssinia, Afrika. Bilal mendapatkan kehormatan khusus karena menjadi muazin pertama dalam Islam.

Pertemuannya dengan Nabi Muhammad SAW bermula ketika Bilal disiksa di gurun yang terik, Beliau kemudian dibebaskan oleh Abu Bakar. Setelah dimerdekakan, Bilal kemudian memeluk Islam dan menjadi pengikut setia Nabi.

Selain tiga sahabat terkemuka di atas, ada beberapa sahabat setia lainnya yang bukan orang Arab. Di antaranya, Wahsyi bin Harb, budak dari Habasyah yang memeluk Islam setelah membunuh paman Nabi, Hamzah bin Abdul Muthalib. Setelah memeluk Islam, beliau membunuh Musailamah al-Kazzab (tokoh pembohong, orang yang mengaku sebagai Nabi).

Kemudian Umm Ayman (Barakah) juga berasal dari Habsyah (Etiopia), pengasuh Nabi Muhammad SAW. Sahabat lain dari Habsyah yaitu Al-Nahdiah, Lubaynah, Umm Ubays, Haritsah binti Al-Muammil.

Sedangkan sahabat yang berasal dari Mesir yaitu Maria Al-Qibtiyya, salah satu Ummahat al-Mukminin (Ibu orang yang beriman). Kemudian Sirin, istri Hassan bin Thabit, salah seorang penyair Arab terbaik pada masa itu.

Dari Persia selain Salman Al-Farisi, ada sahabat bernama Fayruz Al-Daylami, Munabbih bin Kamil dan Salim Maula Abu Hudhaifah. Dan masih banyak sahabat Nabi lainnya yang berasal dari luar Arab.

Wallahu A'lam

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2205 seconds (0.1#10.140)