Amalan Malam Nisfu Syaban dan Siangnya yang Dapat Mendatangkan Berkah
loading...
A
A
A
Malam Nisfu Syaban bulan ini jatuh pada Selasa malam 7 Maret 2023. Ada beberapa amalan malam Nisfu Syaban dan siangnya bertabur pahala dan mendatangkan berkah.
Dalil terkait amalan Nisfu Syaban ini disebutkan dalam beberapa riwayat hadits. Disebut malam yang barokah karena rahmat dan ampunan Allah akan turun pada malam itu. Ibadah pada malam itu diyakini akan mendatangkan banyak berkah.
Berikut ini beberapa amalan malam Nisfu Syaban dan siangnya berikut dalilnya:
1. Sholat Sunnah
Dalam Kitab Sunan Ibnu Majah juz 1 halaman 444, Hadits Nomor 1388 diterangkan:
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
Artinya: "Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata, "Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila malam Nisfu Sya'ban (pertengahan bulan Sya'ban), maka sholatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: "Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rezeki maka Aku akan memberinya rezeki? Adakah orang yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini, dan adakah yang begini…hingga terbit fajar." (HR Ibnu Majah)
2. Puasa Sunnah
Amalan berikutnya adalah puasa sunnah sebagaimana dijelaskan dalam dalil sebelumnya:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا
Artinya: "Apabila malam Nisfu Sya'ban (pertengahan bulan Sya'ban), maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya."
Puasa Sunnah di hari ke-15 bulan Sya'ban dapat digabung dengan puasa Ayamul Bidih 13-14-15 Hijriyah yang dianjurkan setiap bulan. Disebutkan dalam Sunan Ibnu Majah dengan sanad yang dhaif: Dari Ali radhiyallahu 'anhu, Nabi bersabda: "Jika ada malam Nisfu Sya'ban maka ibadahlah di malamnya dan puasalah di siang harinya. Sebab (rahmat) Allah turun di malam itu sejak terbenam matahari ke langit yang paling dekat. Allah berfirman: "Adakah yang meminta ampunan maka Aku ampuni dia, adakah yang minta rezeki maka Aku beri dia rezeki, adakah orang yang diberi musibah maka Aku sembuhkan, dan bentuk permintaanpermintaan yang lain, hingga terbit fajar." (Lathaif Al-Ma'arif 1/151)
3. Berdoa dan Meminta Ampunan
Amalan berikutnya adalah berdoa dan meminta ampunan kepada Allah. Berikut dalilnya:
أ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ فِي اللَّيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: "Dari Mu'adz bin Jabal, Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah memperhatikan kepada semua mahkluk-Nya pada malam Nisfu Sya'ban. Maka, Dia memberi ampunan kepada semua makhluk-Nya, kecuali kepada orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan."
Selain dalil di atas, disebutkan juga bahwa rahmat Allah turun ke langit pada malam Nisfu Syaban. Hal ini berdasarkan riwayat dalam Kitab Sunan Tirmidzi juz 2 halaman 121-122, Hadits Nomor 736:
عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ فَقَدْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَخَرَجْتُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيْعِ فَقَالَ أَكُنْتِ تَخَافِيْنَ أَنْ يَحِيْفَ اللهُ عَلَيْكِ وَرَسُوْلُهُ ؟ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَاءَكَ فَقَالَ إِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ كَلْبٍ
Artinya: "Dari Urwah, dari Aisyah beliau berkata, pada suatu malam, saya kehilangan Rasulullah shoallallaahu 'alaihi wasallam. Maka saya pun keluar mencarinya, ternyata beliau ada di Baqi', beliau bersabda: "Apakah kamu takut Allah dan Rasul-Nya mengabaikanmu?." Aku menjawab: "Wahai Rasulullah, saya mengira engkau mengunjungi sebagian di antara istri-istri engkau". Nabi bersabda: "Sesungguhnya (rahmat) Allah turun ke langit yang paling bawah pada malam Nisfu Syaban dan Dia mengampuni dosa-dosa yang melebihi dari jumlah bulu kambing milik Suku Kalb."
Kemudian, ada juga dalil yang menyebutkan bahwa doa akan dikabulkan di malam Nisfu Syaban:
( قَالَ الشَّافِعِيُّ ) وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ إنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِيْ خَمْسِ لَيَالٍ فِيْ لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Artinya: "Imam Syafi'i berkata: Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan dalam lima malam, yaitu: malam Jumat, malam Idul Adha, malam Idul Fithri, malam awal Rajab, malam Nisfu Sya'ban."
Demikian beberapa amalan yang dapat kita hidupkan pada malam Nisfu Syaban dan siang harinya. Jangan sampai terlewatkan begitu saja tanpa beribadah kepada Allah.
Dalil terkait amalan Nisfu Syaban ini disebutkan dalam beberapa riwayat hadits. Disebut malam yang barokah karena rahmat dan ampunan Allah akan turun pada malam itu. Ibadah pada malam itu diyakini akan mendatangkan banyak berkah.
Berikut ini beberapa amalan malam Nisfu Syaban dan siangnya berikut dalilnya:
1. Sholat Sunnah
Dalam Kitab Sunan Ibnu Majah juz 1 halaman 444, Hadits Nomor 1388 diterangkan:
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
Artinya: "Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata, "Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila malam Nisfu Sya'ban (pertengahan bulan Sya'ban), maka sholatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: "Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rezeki maka Aku akan memberinya rezeki? Adakah orang yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini, dan adakah yang begini…hingga terbit fajar." (HR Ibnu Majah)
2. Puasa Sunnah
Amalan berikutnya adalah puasa sunnah sebagaimana dijelaskan dalam dalil sebelumnya:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا
Artinya: "Apabila malam Nisfu Sya'ban (pertengahan bulan Sya'ban), maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya."
Puasa Sunnah di hari ke-15 bulan Sya'ban dapat digabung dengan puasa Ayamul Bidih 13-14-15 Hijriyah yang dianjurkan setiap bulan. Disebutkan dalam Sunan Ibnu Majah dengan sanad yang dhaif: Dari Ali radhiyallahu 'anhu, Nabi bersabda: "Jika ada malam Nisfu Sya'ban maka ibadahlah di malamnya dan puasalah di siang harinya. Sebab (rahmat) Allah turun di malam itu sejak terbenam matahari ke langit yang paling dekat. Allah berfirman: "Adakah yang meminta ampunan maka Aku ampuni dia, adakah yang minta rezeki maka Aku beri dia rezeki, adakah orang yang diberi musibah maka Aku sembuhkan, dan bentuk permintaanpermintaan yang lain, hingga terbit fajar." (Lathaif Al-Ma'arif 1/151)
3. Berdoa dan Meminta Ampunan
Amalan berikutnya adalah berdoa dan meminta ampunan kepada Allah. Berikut dalilnya:
أ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ فِي اللَّيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: "Dari Mu'adz bin Jabal, Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah memperhatikan kepada semua mahkluk-Nya pada malam Nisfu Sya'ban. Maka, Dia memberi ampunan kepada semua makhluk-Nya, kecuali kepada orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan."
Selain dalil di atas, disebutkan juga bahwa rahmat Allah turun ke langit pada malam Nisfu Syaban. Hal ini berdasarkan riwayat dalam Kitab Sunan Tirmidzi juz 2 halaman 121-122, Hadits Nomor 736:
عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ فَقَدْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَخَرَجْتُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيْعِ فَقَالَ أَكُنْتِ تَخَافِيْنَ أَنْ يَحِيْفَ اللهُ عَلَيْكِ وَرَسُوْلُهُ ؟ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَاءَكَ فَقَالَ إِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ كَلْبٍ
Artinya: "Dari Urwah, dari Aisyah beliau berkata, pada suatu malam, saya kehilangan Rasulullah shoallallaahu 'alaihi wasallam. Maka saya pun keluar mencarinya, ternyata beliau ada di Baqi', beliau bersabda: "Apakah kamu takut Allah dan Rasul-Nya mengabaikanmu?." Aku menjawab: "Wahai Rasulullah, saya mengira engkau mengunjungi sebagian di antara istri-istri engkau". Nabi bersabda: "Sesungguhnya (rahmat) Allah turun ke langit yang paling bawah pada malam Nisfu Syaban dan Dia mengampuni dosa-dosa yang melebihi dari jumlah bulu kambing milik Suku Kalb."
Kemudian, ada juga dalil yang menyebutkan bahwa doa akan dikabulkan di malam Nisfu Syaban:
( قَالَ الشَّافِعِيُّ ) وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ إنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِيْ خَمْسِ لَيَالٍ فِيْ لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Artinya: "Imam Syafi'i berkata: Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan dalam lima malam, yaitu: malam Jumat, malam Idul Adha, malam Idul Fithri, malam awal Rajab, malam Nisfu Sya'ban."
Demikian beberapa amalan yang dapat kita hidupkan pada malam Nisfu Syaban dan siang harinya. Jangan sampai terlewatkan begitu saja tanpa beribadah kepada Allah.
(rhs)