Sebuah Dongeng Ajaran Sufi: Orang-Orang Pulau

Minggu, 19 Maret 2023 - 17:37 WIB
loading...
A A A
"Bekal apa?"

"Makanan yang dibutuhkan di pulau lain."

"Di sana ada makanan yang lebih baik."

"Saya tidak mengerti apa yang engkau maksudkan. Saya tidak yakin. Saya harus membawa bekal."

"Engkau tidak bisa berenang dengan membawa bekal satu ton di punggungmu."

"Jika demikian saya tidak bisa pergi. Engkau menyebutnya beban. Saya menyebutnya bekal makanan yang sangat penting."

"Sebagai sebuah kiasan, andaikata kita tidak menyebut 'bekal makanan', namun 'asumsi' atau 'gagasan yang merusak'."

"Saya akan membawa bekal ini kepada instruktur yang memahami kebutuhan saya."

Buku ini membicarakan tentang beberapa perenang dan pembuat kapal serta beberapa orang yang berusaha mengikuti mereka dan relatif berhasil. Dongeng ini belum berakhir, sebab masih ada masyarakat di pulau itu.

Para Sufi menggunakan berbagai simbol rahasia untuk menyampaikan maksud mereka. Dengan menyusun kembali nama dari masyarakat asal itu -- El Ar -- maka akan terbaca Real (Sejati). Mungkin Anda telah mengamati bahwa nama yang digunakan oleh kalangan revolusioner itu -- Please (Menyenangkan) -- jika disusun kembali akan membentuk kata Asleep (Tertidur).
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2075 seconds (0.1#10.140)