Ingin Puasanya Selamat? Jauhi Perkara yang Satu Ini
loading...
A
A
A
Betapa banyak orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan haus saja. Pahala puasanya hangus dan berakhir sia-sia.
Model puasa seperti ini sudah sering diingatkan oleh para ulama. Bahkan Rasulullah SAW pernah mengingatkannya dalam sabda beliau.
Bagi kaum muslim yang ingin puasanya selamat, jauhilah perkara yang satu ini yaitu ghibah atau menggunjing orang lain. Sekilas tampak remeh, ghibah atau menggosip termasuk perkara yang dapat membatalkan puasa Ramadan.
Pengasuh Ponpes Subuluna Bontang Kalimantan Timur, KH Ahmad Syahrin Thoriq mengingatkan agar umat muslim menjauhi perkara yang satu ini. Berkata Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu:
إذا اغتاب الصائم أفطر
Artinya: "Siapa yang melakukan ghibah puasanya telah batal." (HR Ibnu Abi Ashim)
Hal senada dikatakan Imam Auza'i rahimahullah:
يبطل الصوم بالغِيبة، ويجب قضاؤه
Artinya: "Batal puasanya seseorang karena ghibah, dan ia wajib mengqadha puasanya." [Majmu Syarah al Muhadzdzab (6/398)]
Imam Ibnu Hazm al-Andulisi menyatakan bahwa ghibah dan namimah termasuk salah satu dari pembatal ibadah puasa Ramadhan. Sedangkan jumhur ulama berpendapat tidak sampai demikian, sebagian ulama mengatakan: "Jika ghibah menjadi salah satu dari pembatal puasa, siapakah kiranya orangnya hari ini yang bisa dikatakan berpuasa?"
Meski demikian, ulama hampir seluruhnya sepakat bahwa ghibah, dusta dan namimah, adalah termasuk perkara yang menghapus pahala puasa, minimal sangat bisa menguranginya.
Para penggosip, pengghibah, pendusta dan pengadu domba merupakan pihak yang dimaksudkan dalam sabda Nabi berikut ini:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش
Artinya: "Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan apapun dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga." (HR an-Nasa'i)
Para ulama juga mengingatkan hal ini, di antaranya Imam Mujahid rahimahullah:
مَن أحبَّ أن يسلم له صومه، فليجتنب الغِيبة والكذب
Artinya: "Siapa yang ingin puasanya selamat, maka hendaknya ia menjauhi ghibah dan kedustaan." [Az Zuhud 1203]
Imam Abul 'Aliyah rahimahullah berkata: "Orang yang berpuasa terhitung sedang ibadah selama ia tidak melakukan ghibah." [Itihaf ahli al-Islam hal 65]
Itulah perkara perusak ibadah puasa yang wajib kita jauhi. Semoga bermanfaat.
Model puasa seperti ini sudah sering diingatkan oleh para ulama. Bahkan Rasulullah SAW pernah mengingatkannya dalam sabda beliau.
Bagi kaum muslim yang ingin puasanya selamat, jauhilah perkara yang satu ini yaitu ghibah atau menggunjing orang lain. Sekilas tampak remeh, ghibah atau menggosip termasuk perkara yang dapat membatalkan puasa Ramadan.
Pengasuh Ponpes Subuluna Bontang Kalimantan Timur, KH Ahmad Syahrin Thoriq mengingatkan agar umat muslim menjauhi perkara yang satu ini. Berkata Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu:
إذا اغتاب الصائم أفطر
Artinya: "Siapa yang melakukan ghibah puasanya telah batal." (HR Ibnu Abi Ashim)
Hal senada dikatakan Imam Auza'i rahimahullah:
يبطل الصوم بالغِيبة، ويجب قضاؤه
Artinya: "Batal puasanya seseorang karena ghibah, dan ia wajib mengqadha puasanya." [Majmu Syarah al Muhadzdzab (6/398)]
Imam Ibnu Hazm al-Andulisi menyatakan bahwa ghibah dan namimah termasuk salah satu dari pembatal ibadah puasa Ramadhan. Sedangkan jumhur ulama berpendapat tidak sampai demikian, sebagian ulama mengatakan: "Jika ghibah menjadi salah satu dari pembatal puasa, siapakah kiranya orangnya hari ini yang bisa dikatakan berpuasa?"
Meski demikian, ulama hampir seluruhnya sepakat bahwa ghibah, dusta dan namimah, adalah termasuk perkara yang menghapus pahala puasa, minimal sangat bisa menguranginya.
Para penggosip, pengghibah, pendusta dan pengadu domba merupakan pihak yang dimaksudkan dalam sabda Nabi berikut ini:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش
Artinya: "Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan apapun dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga." (HR an-Nasa'i)
Para ulama juga mengingatkan hal ini, di antaranya Imam Mujahid rahimahullah:
مَن أحبَّ أن يسلم له صومه، فليجتنب الغِيبة والكذب
Artinya: "Siapa yang ingin puasanya selamat, maka hendaknya ia menjauhi ghibah dan kedustaan." [Az Zuhud 1203]
Imam Abul 'Aliyah rahimahullah berkata: "Orang yang berpuasa terhitung sedang ibadah selama ia tidak melakukan ghibah." [Itihaf ahli al-Islam hal 65]
Itulah perkara perusak ibadah puasa yang wajib kita jauhi. Semoga bermanfaat.
(rhs)