Kisah Kedermawanan Nabi Muhammad SAW di Bulan Ramadan
loading...
A
A
A
Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam (SAW) adalah orang yang paling dermawan. Kedermawanan beliau lebih dahsyat lagi di bulan suci Ramadan melebihi angin berembus.
Dermawan artinya murah memberi, gemar berbagi, senang membantu orang lain. Tidak pilih kasih saat memberi. Apa yang dilakukan Rasulullah SAW di bulan Ramadan tentu layak ditiru dan diteladani.
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma menceritakan:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة
Artinya: "Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al-Qur'an. Dan kedermawanan Rasulullah melebihi angin yang berembus." (HR Al-Bukhari, Muslim)
Imam An-Nawawi (676 H) menyebutkan beberapa pelajaran penting dari kandungan Hadis ini:
1. Besarnya sifat dermawan Nabi Muhammad SAW.
2. Dianjurkan memperbanyak kedermawanan pada bulan Ramadan.
3. Bertambahnya kedermawanan dan kebaikan tatkala berjumpa dengan orang saleh dan beberapa saat setelah berpisah dengan mereka. Hal itu karena pengaruh kebaikan dalam berjumpa dengan orang saleh.
4. Dianjurkannya saling mempelajari Al-Qur'an di bulan Ramadhan." (Syarh Shahih Muslim 15/69)
Dikisahkan dalam satu Hadis sahih, ada seorang laki-laki menghadap Rasulullah SAW kemudian berkata: "Wahai Rasulullah, aku telah celaka. Beliau bertanya: "Apa yang mencelakakanmu?" Ia menjawab: 'Aku telah mencampuri istriku pada saat bulan Ramadhan'.
Beliau bertanya: "Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk memerdekakan budak?" Laki-laki itu menjawab: "Tidak". Beliau bertanya lagi: "Apakah engkau mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?" Ia menjawab: "Tidak".
Kemudian Nabi memberinya sekeranjang kurma seraya bersabda: "Bersedekahlah dengan ini." Laki-laki itu berkata: "Apakah ada orang yang lebih fakir daripada kami wahai Rasulullah? Padahal antara dua batu hitam di Madinah tidak ada sebuah keluarga pun yang lebih memerlukannya daripada kami."
Maka tertawalah Rasulullah صلى الله عليه وسلم hingga terlihat gigi gerahamnya, kemudian bersabda: "Pergilah dan berilah makan keluargamu dengan kurma itu."
Keutamaan Sifat Dermawan
Keutamaan sifat dermawan memiliki kedudukan mulia di sisi Allah. Orang yang dermawan dan suka memberi atau bersedekah termasuk amalan yang dicintai Allah dan Rasul-Nya.
Anjuran bersedekah di bulan Ramadan disebutkan dalam Hadis:
عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
Artinya: "Dari Anas radhiyallahu 'anhi, sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?' Rasulullah SAW menjawab: "Sedekah di bulan Ramadan." (HR At-Tirmidzi)
Riwayat lain dari Zaid bin Kholid Al-Juhani radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Artinya: "Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga." (HR at-Tirmidzi)
Dari Salman bin 'Amir, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin pahalanya satu sedekah, sedangkan sedekah kepada kerabat pahalanya dua; pahala sedekah dan pahala silaturrahim." (HR An-Nasa'i 2535)
Dermawan artinya murah memberi, gemar berbagi, senang membantu orang lain. Tidak pilih kasih saat memberi. Apa yang dilakukan Rasulullah SAW di bulan Ramadan tentu layak ditiru dan diteladani.
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma menceritakan:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة
Artinya: "Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al-Qur'an. Dan kedermawanan Rasulullah melebihi angin yang berembus." (HR Al-Bukhari, Muslim)
Imam An-Nawawi (676 H) menyebutkan beberapa pelajaran penting dari kandungan Hadis ini:
1. Besarnya sifat dermawan Nabi Muhammad SAW.
2. Dianjurkan memperbanyak kedermawanan pada bulan Ramadan.
3. Bertambahnya kedermawanan dan kebaikan tatkala berjumpa dengan orang saleh dan beberapa saat setelah berpisah dengan mereka. Hal itu karena pengaruh kebaikan dalam berjumpa dengan orang saleh.
4. Dianjurkannya saling mempelajari Al-Qur'an di bulan Ramadhan." (Syarh Shahih Muslim 15/69)
Dikisahkan dalam satu Hadis sahih, ada seorang laki-laki menghadap Rasulullah SAW kemudian berkata: "Wahai Rasulullah, aku telah celaka. Beliau bertanya: "Apa yang mencelakakanmu?" Ia menjawab: 'Aku telah mencampuri istriku pada saat bulan Ramadhan'.
Beliau bertanya: "Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk memerdekakan budak?" Laki-laki itu menjawab: "Tidak". Beliau bertanya lagi: "Apakah engkau mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?" Ia menjawab: "Tidak".
Kemudian Nabi memberinya sekeranjang kurma seraya bersabda: "Bersedekahlah dengan ini." Laki-laki itu berkata: "Apakah ada orang yang lebih fakir daripada kami wahai Rasulullah? Padahal antara dua batu hitam di Madinah tidak ada sebuah keluarga pun yang lebih memerlukannya daripada kami."
Maka tertawalah Rasulullah صلى الله عليه وسلم hingga terlihat gigi gerahamnya, kemudian bersabda: "Pergilah dan berilah makan keluargamu dengan kurma itu."
Keutamaan Sifat Dermawan
Keutamaan sifat dermawan memiliki kedudukan mulia di sisi Allah. Orang yang dermawan dan suka memberi atau bersedekah termasuk amalan yang dicintai Allah dan Rasul-Nya.
Anjuran bersedekah di bulan Ramadan disebutkan dalam Hadis:
عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
Artinya: "Dari Anas radhiyallahu 'anhi, sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?' Rasulullah SAW menjawab: "Sedekah di bulan Ramadan." (HR At-Tirmidzi)
Riwayat lain dari Zaid bin Kholid Al-Juhani radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Artinya: "Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga." (HR at-Tirmidzi)
Dari Salman bin 'Amir, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin pahalanya satu sedekah, sedangkan sedekah kepada kerabat pahalanya dua; pahala sedekah dan pahala silaturrahim." (HR An-Nasa'i 2535)
(rhs)