Puasa Ramadan Zaman Rasulullah SAW Lebih Sering 29 Hari

Sabtu, 08 April 2023 - 10:23 WIB
loading...
A A A
Menurut Adel A Al-Rumaih, bertepatan dengan tanggal 23 Pebruari 624 M, sedangkan 1 Ramadan tahun itu jatuh pada hari Ahad, 26 Februari 624. Sedangkan 1 Syawwal tahun itu jatuh pada hari Senin, 26 Maret 624. (Lihat, Hijri-Gregorian Converter).

Itu bermakna bahwa Rasulullah SAW sempat melaksanakannya sebanyak 9 kali puasa dan Idul Fitri sebelum beliau wafat pada 12 Rabiul awal 11 H.

Menurut atsar Ibnu Mas'ud dan Aisyah disebutkan bahwa Rasulullah SAW semasa hidupnya lebih banyak berpuasa Ramadan 29 hari daripada 30 hari.

Lalu muncullah pendapat bahwa Rasulullah SAW berpuasa selama sembilan kali Ramadan. Perinciannya, delapan kali puasa selama 29 hari dan satu kali berpuasa selama 30 hari. Dalam sistem kalender qomariyah, penentuan jumlah hari dalam setiap bulannya dapat berkisar 29 atau genap 30 hari.

Puasa Ramadan pada zaman Rasulullah SAW ini menarik untuk dibuktikan dengan hisab astronomi. "Saya telah menghisab posisi hilal awal Ramadhan dan Syawal semasa Rasulullah SAW hidup dari 2 H - 10 H. Analisis astronomi tersebut memang menunjukkan selama sembilan tahun itu enam kali Ramadan panjangnya 29 hari, hanya tiga kali yang 30 hari," tutur Djamaluddin. Hasil hisab Djamaluddin ini berbeda dengan yang dipahami banyak orang selama ini.



Dari analisis itu, menurutnya, juga diketahui bahwa pada zaman Nabi puasa dilakukan pada musim semi dan musim dingin dengan waktu puasa mulai sekitar pukul 4 sampai sekitar 17:30 pada musim semi dan mulai sekitar pukul 4:30 sampai sekitar 16:40 pada musim dingin.

Puasa pertama berawal pada Ahad 26 Februari 624 dan Idul Fitri jatuh pada Senin 26 Maret 624. Berarti lama puasa 29 hari. Perang Badar yang terjadi saat itu pada 17 Ramadan 2 H (13 Maret 624) jatuhnya pada hari Selasa. "Perhitungan ini berbeda dengan riwayat yang menyatakan bahwa perang Badar terjadi malam Jum'at," jelasnya.

Salah satu Idul Fitri pada zaman Nabi terjadi pada hari Jumat, yaitu 1 Syawal 3 H yang bertepatan dengan 15 Maret 625. Inilah satu-satunya Idul Fitri yang jatuh pada hari Jum'at semasa Rasulullah SAW hidup. "Mungkin inilah kejadian yang berkaitan dengan hadis yang membolehkan meninggalkan salat Jum'at bila pagi harinya telah mengikuti salat hari raya," tuturnya.

Dalam hadis dari Abu Hurairah yang diriwayatkan dari Abu Dawud disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Pada hari ini (Jumat) telah berkumpul dua hari raya, maka siapa yang mau, (salat hari rayanya) telah mencukupi salat Jumatnya, tetapi kami tetap akan melakukan salat Jumat."

Menurut Djamaluddin, puasa dan Idul Fitri di era Rasulullah diperkirakan sbb:

- Tahun 2 Hijriyah, awal ramadan: Ahad, 26 Februari 624 M, Idul Fitri jatuh pada hari Senin, 26 Mar. 624. Jumlah hari puasa: 29 hari

- Tahun 3 Hijriyah, awal Ramadan: Kamis, 14 Feb. 625, Idul Fitri: Jum'at, 15 Mar. 625. Jumlah hari puasa: 29 hari

- Tahun 4 Hijriyah, awal Ramadan: Selasa, 4 Feb. 626, Idul Fitri: Rabu, 5 Mar. 626. Jumlah hari puasa: 29 hari

- Tahun 5 Hijriyah, awal Ramadan: Ahad, 25 Jan. 627, Idul Fitri: Senin, 23 Feb. 627. Jumlah hari puasa: 29 hari

- Tahun 6 Hijriyah, awal Ramadan: Kamis, 14 Jan. 628, Idul Fitri: Sabtu, 13 Feb. 628. Jumlah hari puasa: 30 hari

- Tahun 7 Hijriyah, awal Ramadan: Senin, 2 Jan. 629, Idul Fitri: Rabu, 1 Feb. 629. Jumlah hari puasa: 30 hari.

- Tahun 8 Hijriyah, awal Ramadan: Jum'at, 22 Des. 629, Idul Fitri: Ahad, 21 Jan. 630. Jumlah hari puasa: 30 hari.

- Tahun 9 Hijriyah, awal Ramadan: Rabu, 12 Des. 630, Idul Fitri: Kamis, 10 Jan. 631. Jumlah hari puasa: 29 hari.

- Tahun 10 Hijriyah, awal Ramadan: Ahad, 1 Des. 631, Idul Fitri: Senin, 30 Des. 631. Jumlah hari puasa: 29 hari.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2478 seconds (0.1#10.140)